Setiap kejanggalan
Selalu menjadi bui api yang siap di kobarkan
Tinggal tunggu si penyala api
Di padamkan kedinginan
Tetap di nyalakan lebih parah terbakar,
Serba salah
Tentang bagaimana mengambil keputusan
selanjutnya
Sepertinya bui api milikku
Sedang tidak dapat diajak bicara
Butuh dunianya
Butuh pengahangat,tapi apa?
Jangan tanya diriku
Aku yang disini juga sudah tidak tau
Tidak tahu menahu,tidak bisa membaca
Segala bahasa yang ia isyaratkan maupun ia utarakan,
Mungkin bui api ku butuh napas untuk tetap menyala,
Aku mengerti.
Aku tidak akan jauh,juga tidak akan dekat
Jangan tanya aku kemana,
Aku menunggu bui api ku reda,
Bercahaya,berkobar seperti biasanya.
YOU ARE READING
Nanti akan kusampaikan
Poetrytentang berjuang,rindu,hati,cinta,alam semesta,dan kamu.