Mr. CEO and I (end)

494 50 36
                                    

Still belongs to Dffy_kim290

Saia mah cuma tukang nemplokin aja..

*

*

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.




Sudah hampir seminggu sejak Jihoon bertemu dengan Woojin malam itu. Anehnya, setiap kali Jihoon ingin melakukan sesuatu, Woojin selalu muncul dihadapannya. Sebelumnya Jihoon melihat pemuda sombong itu sedang berjongkok di pinggir kolam taman kota, saat dirinya sedang bersepeda. Niat baik Jihoon untuk menyapa malah berakhir dengan saling ejek diantara keduanya. Terakhir mereka juga secara kebetulan bertemu di sebuah kedai kopi dan berujung ribut. Gara-garanya Jihoon yang tak sengaja menyenggol lengan Woojin, sehingga minuman berwarna gelap tersebut tumpah dipakaian yang katanya memiliki harga selangit.

"Aaaishh.. Sialan!"  umpat Jihoon kesal ketika kejadian di kedai kopi tersebut melintas diotaknya, saat sedang berlatih sehingga membuatnya gagal fokus.

Ada apa dengan hidupnya? Kenapa Jihoon selalu terkait dengan si brengsek Park angkuh itu? Lagipula apa benar mereka kembar? Kalau memang kembar, kenapa si sialan Park Chamsae itu tidak pernah menunjukan batang hidungnya lagi? Kemana dia menghilang? Nomornya juga tidak aktif sejak hari itu. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa? Kenapa?

"Aaarrhhgg!"  erang Jihoon frustasi mengacak rambutnya.

"Ya.. Kau kenapa??"  heran Sungwoon melihat Jihoon saat memasuki ruangan latihan.

"Ah.. Hyung.. A-aku.. Kepalaku gatal. Mungkin karena belum keramas sejak kemarin." Bohong Jihoon. Sungwoon hanya menatapnya aneh antara kasihan dan jijik.

"Jihoon-ah, Ada yang mencarimu!"  Teriak Daniel yang baru saja datang memasuki ruangan latihan.

"Siapa hyung?"  tanya Jihoon penasaran.

"Aku juga tidak tau. Aku hanya diberitahu oleh seseorang bahwa ada yang mencarimu. Sebaiknya kau cek saja sendiri."  ucap Daniel yang mulai melakukan pemanasan.

Jihoon penasaran sekaligus heran, siapakah orang yang mencarinya hingga ke gedung latihan? Seingatnya Jihoon tak memiliki teman lain di Seoul. Orang tuanya sedang dalam perjalanan dinas ke Busan, sementara Hyungnya sedang menyelesaikan beasiswanya di London untuk gelar Doctornya. Jihoon pun bergegas menuju lift menuju lantai dasar. Setelah pintu lift terbuka, Jihoon tak melihat siapapun yang menunggunya di sana. Jihoon berinisiatif mencari keluar gedung untuk memastikan. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan namun tetap tak melihat siapapun kecuali beberapa mobil yang terparkir rapi di seberang jalan.

"Sepertinya Niel hyung hanya mengerjaiku."  monolognya. Baru saja Jihoon hendak masuk kedalam gedung, sebuah suara menyapanya.

"Hei, kau!"  Dirinya hapal betul siapa pemilik suara angkuh itu. Dan benar saja.

۰۪۫W۪۫۰۰۪۫i۪۫۰۰۪۫n۪۫۰۰۪۫k۪۫۰۰۪۫y۪۫۰ ۰۪۫B۪۫۰۰۪۫i۪۫۰۰۪۫r۪۫۰۰۪۫d۪۫۰ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora