2

345 30 21
                                    

Votement juseyooo... 🤘




~Two~

Ketika sang ayah menoleh ke hadapan june, june pun mendekat dan menghamburkan peluk rindu juga sedikit isakan yang memang sudah tidak bisa lagi june tahan sedari tadi ketika tiba di rumahny.

Walau june terlihat sebagai seorang dengan sosok dan perawakan tinggi besar bahkan terkesan agak garang juga miris senyum kecuali terhadap bobby*red, tapi june tetaplah seorang anak bungsu dan manja di kelurganya. Di hadapan ayah ibu juga kaka perempuannya june akan bersikap seperti anak² yang senang diperhatikan dan dimanja. Dan hal itulah yang bobby suka dari june, yang tidak orang lain tau mengenai seorang koo junhoe.

''Jadi bagaimana hem? Apa kau akan mengatakanya sekarang?'' Tanya sang ayah mengenai rencana june, yang memang semua keluarganya sudah mengetahui dan mendukung.

Namun hanya diam dan mata june yang berkaca-kaca yang mampu june utarankan dari pertanyaan yang sang ayah berikan.

Kini june duduk di sofa ruang kerja ayahnya dan duduk berhadapan dengan sang ayah. Keadaan tetap hening dan hanya diisi dengan helaan sang ayah dengan perasaan campur aduk melihat keaadaan june. Karena akhir² ini june tidak seperti bagaimna june biasaany bersikap, dimana biasaany dia akan ceria manja cerwet juga berisik ketika bersama keluarganya.

Tapi apa sekarang yang dilihat oleh sang ayah, june terlihat sangat miris dengan kepala menunduk disertai isak tertahan dan jari tangan yang tak bisa diam terus meremat satu sama lain.

''Jun..'' panggil sang ayah lembut.

''June'' untuk kedua kalinya sang ayah memanggil disertai sedikit tekanan.

''Appa, apa yang akan aku lakukan sudah benar? Tanya june terhadap sang ayah, dengan sedikit menggigit sedikit ujung bibir tanda ragu akan keputusan yang akan dilakukan.

''June, terlepas benar atau salah dengan apa yang akan kamu lakukan ini, appa dan umma mu jg nunna mu pasti akan selalu mendukungmu jun. Jadi jangan pikirkan apa² klo memang itu yang terbaik untukmu dan juga bobby''

''Walaupun saling tersakiti, appa?'' Ucap june
lemah.

''Hahh.. june, apa kau tak yakin akan keputusanmu sendiri hem?'' Tanya sang appa yang merasa bingung dengan anakny itu.

''Ketika aku lihat senyum yang terus bobby hyuung perlihatkan dan ketulusannya dalan menyayangi serta mencintaiku, rasanyaaa.... hahh..., bagaimana ini appa hiks.. hiks..?''

''Baiklah jun, bagaimna kalau kamu mantafkan dulu hatimu, apapun keputusan yang akan kamu ambil appa selalu mendukungmu hem..'' seraya memeluk, sang ayah mencoba menenangkan june yang kalut.

''Iya appa, terimakasih karena appa selalu mendukungku''

''Tentu saja appa akan selalu mendukungmu jun. Ayo kita ke bawah, pasti bobby dan ummamu sudah menunggu. Hapus dulu air matamu jangan sampai mereka tau hem.. kajja''

''Hmm..'' june mengangguk setuju dan mengikuti sang ayah ke bawah menemui umma dan bobby.

*
*
*

''Annyeong appa'' bobby menyapa ayah june sambil sedikit membungkuk badan dan ayah june membalas dengan senyum juga menepuk punggung bobby pelan.

''Hyuung sedang apa dengan umma?''

''Ah.. kami barusan sudah menyebrang jalan bersama hahaha.. benarkan umma?''

''Hah! Menyebrang jalan! Memang kalian dari mana?!'' June bingun dan penasaran dengan jawaban bobby barusan.

Like Being Hit by a Bullet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang