BAB 1

6.2K 178 2
                                    


"Indah ... !,"

Indah menoleh ke belakang, menatap Mila yang sedang berlari memdekatinya. Mila dulu kakak tingkatnya di sekolah. Berhubung akselerasi ia menjadi satu angkatan bersama Mila. Lagi pula Mila juga tetangga nya di rumah.

"Hei," ucap Indah.

"Habis ujian planning lo ke mana?," ucap Mila, menyeimbangi langkah Indah.

"Liburan lah,"

"Liburan kemana?,"

"Gue juga bingung sih mau kemana, maunya Barcelona, Budapest, Santorini, tapi gue pengennya ke Paris," ucap Indah.

"Wihh, suka dong ke Paris, sama siapa?,"

"Hemm ada deh," mulai deh, si Mila kepo.

"Emang bokap lo ijinin," ucap Mila, karena ia tahu betul orang tua Indah seperti apa. Mau ngajak ngumpul di cafe aja mesti di tanya-tanya sampe detail. Apa lagi bawa-bawa bi Narsih, asisten pribadinya Indah.

"Ijinin kok,"

"Tumben bener bokap lo baik, ke Paris pula,"

"Gue kemana aja boleh kali, asal ada Bima yang jagain gue,"

"Siapa tuh Bima?,"

Indah mulai berpikir dan memandang Mila yang tengah menanti jawabannya, "Dulu sih pacarnya kakak gue Mita,"

"Owh,"

"Yoi,"

"Bokap dan nyokap gue suka banget sama dia. Lo tau sendirilah bokap gue itu gimana, kalau udah suka sama orang. Pasti dia bakalan percaya gitu aja,"

"Owh gitu," Mila mulai paham.

"Lo tau sendirilah gimana, Kalaupun liburan pasti bawa bi Narsih kemana-mana. Enggak asyik banget kan Mil,"

"Ya emang enggak asyik lah, ribet urusan sama lo, enggak seru !,"

"Jadi gimana dong, bokap gue emang gitu kali dari dulu,"

Mila mengedikkan bahu, "Ya itu emang derita lo,"

"Terus apa hubunganya sama Bima?," tanya Mila penasaran, kembali ke topik pembicaraan.

Indah menghentikan langkah, memilih bersandar di dinding dekat papan pengumuman. Ia melihat beberapa siswa sudah keluar dari kelas,

"Kebetulan kemarin Bima datang, nginap ke rumah gue. Gue awalnya basa-basi aja ngajak dia liburan. Eh reaksi bokap nyokap gue oke oke aja,"

"Ya, gue terusin aja, manja-manja gitu sama dia. Sok kenal banget kan gue, padahal enggak kenal," ucap Indah sambil terkekeh

"Lo centil banget jadi cewek,"

"Mau gimana lagi, cuma dia satu-satu nya cara gue liburan dengan tenang tanpa embel-embel mang Diman sama bi Narsih,"

"Kalau enggak gitu, gue enggak bisa liburan Mil. Ngajak lo juga percuma, bokap enggak percaya sama lo, setelah lo ngajak gue dugem,"

"Sekali-sekali lah, itu juga rame-rame. Kelewat batas sih bokap lo, itu juga masih jam sembilan," timpal Mila, ia memandang ke area koridor sekolah.

"Jadi Bima masih di rumah lo?,"

"Udah balik ke Bali sih kemarin,"

"Jadi ...,"Mila menggantungkan kalimatnya.

"Ya, gue ajak dia lah,"

"Terus dia mau,"

"Dia bilang sama gue, kalau udah selesai ujian. Gue boleh kemana aja, nanti dia bakalan temenin gue,"

PASANGAN YANG TERTUKAR (SELESAI)Where stories live. Discover now