❁ Pergi ❁

1.8K 267 227
                                    

Tzuyu berbaring memunggungi Taehyung, matanya nanar penuh airmata. Napasnya sesak karena isakan yang ditahannya. Setelah semua usai, Taehyung menjauh dari tubuhnya dan berbaring hening di sebelahnya sampai napas yang terengah berubah menjadi tenang dan hening. Tzuyu tahu Taehyung tidak tidur, lelaki itu masih berbaring nyalang di sebelahnya, terlentang menatap langit-langit kamar. Tetapi Tzuyu langsung membalikkan badan dan berpura-pura tertidur.

Dirasakannya Taehyung bolak-balik menghadap ke arahnya seperti ingin mengajaknya bicara tetapi kemudian ragu dan mengehentikan dirinya di detik terakhir.

Saat-saat hening itu terasa menyiksa. Tubuh Tzuyu tegang meskipun dia berakting sudah tidur dengan baik, dijaganya agar nafasnya teratur, dijaganya agar tubuhnya tidak bergerak sama sekali. Lama-lama dia merasakan tubuh Taehyung berangsur-angsur santai dan lelaki itu tertidur. Tzuyu menanti menit demi menit, meyakinkan diri kalau Taehyung sudah terlelap dan setelah cukup yakin, pelan-pelan dia bergerak.

Tubuhnya terasa sakit. Itu tadi benar-benar pemerkosaan dan Taehyung sama sekali tidak mau repot-repot bersikap lembut. Bibir Tzuyu memar akibat ciuman yang terlalu kasar, lengannya sedikit lebam karena genggaman yang terlalu keras dan masih ada kesakitan-kesakitan lainnya. Diseluruh tubuhnya, di dalam tubuhnya.

Tetapi yang paling sakit adalah hatiku.

Air mata mengalir tanpa suara dari pipi Tzuyu, tapi dia menahan isakan dengan menggigir bibirnya yang sakit. Dengan hati-hati Tzuyu duduk di tepi ranjang, mengamati pakaiannya yang berserakan di lantai dan pakaian dalamnya yang setengah dirobek oleh Taehyung saat lelaki itu melepaskannya dengan marah tadi.

Pelan-pelan agar tidak menimbulkan gerakan di ranjang tempat Taehyung berbaring miring dan tertidur pulas, Tzuyu bangkit berdiri dan memungut pakaiannya satu persatu. Langkahnya goyah dan tubuhnya gemetar, tapi Tzuyu menguatkan diri. Dipakainya pakaiannya pelan-pelan sambil menatap ranjang dengan was-was, bersiap-siap jika ada satu gerakan sesedikit apapun dari Taehyung.

Tetapi lelaki itu tidur dengan tenang sampai Tzuyu selesai berpakaian. Tzuyu lalu mengambil tas kerjanya dan melangkah keluar, tetapi di pintu dia ragu-ragu menoleh dan menatap Taehyung yang masih tertidur pulas. Taehyung pasti akan maklum jika dia pergi begitu saja. Setelah pemerkosaan brutal dan kejam itu, Taehyung pasti maklum jika Tzuyu menjauh darinya. Tapi kemudian Tzuyu mengernyit, teringat kemarahan Taehyung ketika Tzuyu menghilang tanpa pamit untuk menunggui Chanwoo di rumah sakit hari minggu lalu.

Kalau aku pergi tanpa pamit, apa yang akan dilakukan Taehyung? apalagi dengan perjanjian tiga ratus juta itu...

Ketakutan mewarnai perasaan Tzuyu, menahan langkahnya.

Lalu Tzuyu mengeluarkan kertas dan menulis.
Maaf Taehyung, aku harus pergi sementara. Butuh waktu sendirian. Tapi kau bisa tenang, aku tidak akan melarikan diri dari hutang-hutangku. Aku tidak serendah itu kau tahu. Sampai jumpa di kantor besok pagi.

Tzuyu.


🥀


Pagi itu Taehyung duduk di kantornya dengan muram. Hari masih pagi, para karyawan belum datang ke kantor, tapi Taehyung sudah ada di situ. Dia tak tahan berada di kamar apartement itu sendirian.

Tanpa Tzuyu.

Dia terbangun pagi-pagi sekali karena terbiasa mencari Tzuyu untuk dipeluk, tetapi yang ditemukannya hanya bantal kosong. Dengan marah Taehyung langsung bangun dan murka.

Berani-beraninya pelacur itu meninggalkannya?

Tetapi kemudian, kertas yang diletakkan di bantal Tzuyu itu agak meredakan kemarahannya. Sebuah pesan singkat sederhana yang ditulis dengan huruf yang sangat rapi.

[TAETZU]  -Եհҽ ɑղցҽӀ'Տ ՏҽϲɾҽԵ🔐Where stories live. Discover now