┭Melepas Sang Permata┮

1.5K 233 249
                                    

Chanwoo menghela nafas panjang, "Kalau begitu, kau ingin aku yang melepaskan Tzuyu?"

Yuri mengangkat bahunya pedih, "Keputusan ada di tanganmu... Tzuyu sendiri tidak akan pernah meninggalkanmu, dia terlalu setia dan menyayangimu untuk meninggalkanmu. Dia rela mengorbankan perasaannya demi kamu. Jadi, kalau kau tidak melepaskannya, dia juga tidak akan pernah mengkhianatimu demi Taehyung."

Chan memegang pangkal hidungnya, mengernyit seolah kesakitan, "Aku sangat mencintai Tzuyu." gumamnya perih.

Air mata Yuri mulai menetes melihat kepedihan Chanwoo, pelan dia berjongkok di depan Chan dan memeluk lelaki itu. Chan tidak menolak, dia juga tidak menahan air matanya menetes. Kepedihan itu begitu dalam, kepedihan untuk merelakan diri melepaskan sesuatu yang paling berharga di tangannya, agar sesuatu paling berharga itu bisa menemukan kebahagiaannya.

"Aku tahu dan aku bisa mengerti kesedihanmu, kau tak perlu melepaskan Tzuyu kalau kau tak bisa." bisik Yuri lembut, mengusap kepala Chanwooo di bahunya, membiarkan lelaki itu terisak dengan kepedihannya.

Lama Chanwoo menumpahkan perasaannya, dengan isakan tertahan dan keheningan yang dalam, lalu dia mundur, melepaskan diri dari pelukan Yuri, duduk tegak dengan tekad kuat di matanya. "Aku tidak mungkin membiarkan Tzuyu menderita dengan bertahan bersamaku, tidak setelah aku melihat betapa dalamnya perasaan Tzuyu kepada Taehyung tadi, tapi sebelumnya aku ingin berbicara dengan Taehyung."

🥀




Tzuyu masih tertidur di ruang perawatan. Yuri menungguinya. Sementara Taehyung yang baru terbangun dua jam setelah kecelakaan itu berjalan pelan, menuju ruang tunggu, dia sudah mencuci muka dan agak segar, tapi mau tak mau nyeri di kepala dan bahunya membuatnya mengernyit ketika berjalan.

Chanwoo sedang duduk membelakanginya di kursi roda. Menatap ke luar, ke arah jendela lebar yang ada di ruang duduk itu, hujan sedang turun deras di luar membuat suasana ruangan itu begitu suram.

"Bagaimana keadaan Tzuyu?" Tanya Chanwoo, menyadari kehadiran Taehyung tetapi tidak menoleh untuk menatapnya.

"Baik, Yuri sudah mengatur perawatan dan obatnya, sekarang dia masih tertidur." Taehyung berdiri, bersandar di tembok dekat Chanwoo, ikut menatap hujan yang mengalir deras di luar yang gelap, hanya menyisakan tetes air yang berkilauan terkena cahaya lampu.

"Kau pasti tahu kenapa aku ingin berbicara denganmu."

Taehyung mengangguk meski tahu Chanwoo tidak menoleh untuk melihatnya. Hening sejenak, terasa begitu lama sampai kemudian terdengar Chanwoo menghela nafas panjang.

"Apakah kau mencintainya?" tanyanya pelan.

"Sangat." jawab Taehyung cepat, tulus.

Chanwoo memejamkan mata ketika rasa perih menyengat di dadanya mendengar ketulusan Taehyung kepada Tzuyu. Mengetahui bahwa ada lelaki lain yang mencintai Tzuyu dengan intensitas begitu besar kepada Tzuyu ternyata menyakitinya, membuatnya terasa terpuruk dan di kalahkan. Tapi Chanwoo menguatkan hatinya, semua demi Tzuyu, demi kebahagiaan Tzuyunya.

"Apakah kau akan membahagiakannya?"

"Kebahagiaannya akan menjadi tujuan hidupku." gumam Taehyung jujur, dia lalu menoleh menatap Chanwoo yang sedang menatapnya, dua laki-laki yang mencintai satu wanita saling bertatapan.

"Maafkan aku..." Taehyung mengehela nafas, "Aku tidak pernah bermaksud mencuri Tzuyu darimu, aku tidak mengetahui keberadaanmu sampai saat terakhir, kau tahu."

Chanwoo mengernyit mendengar informasi yang baru didapatnya itu, Yuri belum menceritakan semua ini padanya, mungkin Yuri ingin Chanwoo mendengar sendiri dari mulut Taehyung.

[TAETZU]  -Եհҽ ɑղցҽӀ'Տ ՏҽϲɾҽԵ🔐Where stories live. Discover now