Jeon Wonwoo, tidak seburuk itu.Mina memperhatikan gerak-gerik pria itu yang sedang membersihkan karpet bulu ruangan televisi mereka.
Pagi ini sebelum berangkat kerja, Wonwoo membereskan rumah dan memasak. Sudah 2 hari berturut-turut ia lakukan.
Sementara Mina?
Sendinya belum cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Untuk melangkah saja Wonwoo yang menuntunnya.
"Sudah pukul 8, bergegaslah." ujar Mina sembari membenarkan syal rajut yang dipakainya. Wonwoo melirik pada jam dinding,
"Aku sepertinya harus bangun pukul 5 pagi."
Wonwoo menarik nafas panjang,
"Aku belum memasak sarapan, kau ingin layanan pesan antar?"
Mina menggelengkan kepalanya,
"Rose akan mengunjungiku setengah jam lagi. Bersama Lisa." jelas Mina, Wonwoo hanya mengiyakannya lalu segera bersiap untuk pergi bekerja.
Mina menonton televisi, sesekali tertawa karena acara komedi pagi yang menyegarkan. Tetapi tawanya terhenti ketika tangan dingin Wonwoo mengusap kepalanya.
"Aku berangkat ya," Mina terdiam, membeku untuk beberapa saat.
sampai,
"Tunggu aku pulang, aku akan membelikanmu makanan yang lezat." anggukan Mina diiringi senyuman di bibirnya, Mina menatap punggung Wonwoo yang perlahan menghilang dibalik pintu.
lalu sejak kapan Mina mengintip kepergian suaminya lewat jendela, seperti sekarang? Matanya tertuju pada kemeja yang dikenakan oleh Wonwoo.
Wonwoo berjalan menuju halte bus yang tak jauh dari rumah mereka. Sesekali mobilnya diistirahatkan didalam garasi rumah. Sebelum naik bus, ia melihat kedua wanita berambut pirang menyapanya.
"Halo, suaminya Mina. Mau berangkat bekerja?" Wonwoo mengangguk canggung merespon ucapan wanita itu, tetapi Rose dan Lisa tertawa kecil menggodanya.
Setengah jam lebih cepat, katanya.
💐💐
"
Ayolah Mina, tidak ada salahnya membuka hati untuk Jeon Wonwoo, lagipula dia sangat bertanggung jawab." ujar Lisa yang gemas, Mina yang sedang menyantap bubur yang dibawa oleh Rose hanya terdiam.
"Bukan seperti itu, Lisa."
Mina menaruh sendok diatas mangkuknya, kemudian menghela nafas panjang.
"Aku tidak mau menggunakan orang lain untuk melupakan seseorang, itu terlalu menyakitkan." perkataan Mina membuat Rose memutar bola matanya, jengah.
"Mina, please. Kau tidak akan bisa melupakan apapun yang menjadi kisah hidupmu. Yang bisa kau lakukan hanya menerima dan merelakannya."
"Oh Tuhan sejak kapan aku berbicara bijak seperti ini,"
Rose mungkin benar..
ya, menerima dan merelakan...
tapi, bagaimana bisa dia harus merelakan Jeon Jungkook?
"Ingatlah keburukannya, dia berselingkuh dengan gadis lain. Dia juga meninggalkanmu saat pernikahan kalian."
Noted, Lalisa.
Mengapa baru terpikir oleh Mina sekarang...
ditambah lagi Jiho yang selalu berkata,
"terbentuk dari apa perasaanmu hingga kau sangat bersikeras ingin bertemu dengan bajingan itu?"
💐💐
Jujur saja, mengusap kepala Mina yang pertama kali membuat Wonwoo tersenyum-senyum seperti orang gila dibalik komputer dan kubikel kerjanya.
Selagi tersenyum, Wonwoo menunduk membayangkan wajah cantik Mina yang tersenyum kepadanya tadi pagi. Dan saat menaikkan wajahnya,
"Ada hal baik apa yang kau lupa ceritakan padaku?"
Wonwoo terperanjat, Doyoung sedang menaruh dagu diatas kubikel kerjanya.
"Berhentilah menggangguku, lebih baik kau mengerjakan deadline pukul—"
"Sudah selesai, giliran kau bercerita padaku." Wonwoo baru saja ingin berbicara, tetapi getaran di ponselnya membuat mereka terhenti sejenak.
Wonwoo tersenyum, ketika membacanya.
Dari : Myoui Mina (Istri)
Sent a pictures
Maaf mengganggu pekerjaanmu, aku ingin bertanya kau lebih suka yang berwarna apa? Kabari aku secepatnya."Kau benar-benar sudah gila, serius." Wonwoo segera menunjukan isi pesannya kepada Doyoung, Doyoung juga tersenyum sekarang. Pantas saja Wonwoo seperti orang gila.
"Dia sudah menaruh perhatian kepadamu. Perkembangan yang cukup bagus, brother."
"Cepatlah balas!" seru Doyoung, Wonwoo dengan tangan dingin dan gemetar segera membalas pesan Mina.
Dari : Suami (Jeon Wonwoo)
Hitam dan biru, sangat bagus sepertinya.Dari : Myoui Mina (Istri)
Modelnya sudah ku pilihkan dari sekian banyak potongan.
Haruskah ku ganti?Dari : Suami (Jeon Wonwoo)
Tidak, yang dipilihkan Mina sangat bagus.Jeon Wonwoo...
tidakkah kau tahu bahwa kau sudah membuat anak gadis Tuan Taeyang tersenyum-senyum sendiri?
ddrrrt... ddrrtt...
Dari : 010xxxxxxxxxxxxx
Semuanya aman. Terkendali.Kunjungan Rose dan Lisa dari sepanjang pagi hingga sore hari tadi membuat Mina sedikitnya merasa lebih baik. Baik secara fisik maupun mentalnya.
Kakinya yang semula terasa sakit, kini perlahan ia gunakan untuk berjalan menelusuri koridor rumah.
Hingga menyambut suaminya sepulang kerja."Kau sudah merasa lebih baik?"
Kedua pasang mata itu bertemu, Mina bisa merasakan keterkejutan Wonwoo saat Mina membuka pintu dan Wonwoo berada disana.
"Sudah, kau membawa apa?" Mina berusaha mengalihkan, pandangannya tertuju pada bungkusan makanan yang berada ditangan Wonwoo.
"Aku membeli pasta,kue beras, dan roti susu." Wonwoo menjawab seraya melangkahkan kaki kedalam rumah, diikuti Mina disampingnya.
"Kau suka?" tanya Wonwoo, anggukan dan senyuman Mina membuatnya juga refleks tersenyum.
"Terimakasih," Wonwoo dan Mina terdiam, saling menatap kearah masing-masing. Masih dengan senyuman mereka yang sangat menenangkan.
"Mina,"
"Ya?"
"Kau cantik,"
Kedua pipi Mina memerah, sudah nampak jelas bahwa gadis itu menahan rasa malu, ia menundukkan kepalanya untuk menutupi reaksinya. Dan detik selanjutnya Wonwoo memberanikan diri,
Wonwoo menarik Mina kedalam pelukannya. Mina tidak menolak. Ia memeluk kembali pria itu meski sedikit ragu.
...Dan irama degup jantung mereka yang tidak beraturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confus ; Wonwoo x Mina
FanfictionPernikahan adalah sesuatu yang sangat indah. Namun, bagaimana jika pernikahan menjadi mimpi buruk? Saat keduanya sadar, di atas Altar... "Mengapa bukan pasanganku yang berada disana?"