🎥 Dua Belas

639 78 4
                                    

Pandangan Jennie menatap lurus kepapan didepan pintu gerbang sederhana yang bernuansa putih ini.

Rumah ini tidak terlalu besar, tapi tidak juga terlalu kecil untuk dihuni. Terlihat asri dengan halaman yang ditumbuhi beberapa tanaman dan juga bunga. Ditambah dengan bangku taman yang kecil membuat rumah ini jadi terlihat sangat nyaman untuk dihuni.

"Permisi!!"

Tangannya sibuk membunyikan gerbang dengan kunci mobilnya. Suaranya yang lantang dia keluarkan berniat agar sang pemilik rumah keluar.

"Bener kan ya alamatnya disini?"

Lagi lagi pandangannya beralih kearah kertas yang ada ditangan lainnya. Memeriksa apakah alamat yang ada dikertas sama dengan alamat yang ada dipapan.

"Ya tunggu!"

Seseorang muncul dari dalam rumah. Wajahnya yang sedikit menua dan familiar itu menjawab pertanyaan yang ada dikepala Jennie.

Dia ibu Yumi, ibunya Yuta juga. Dan rumah ini berarti memang benar adalah rumah barunya Yuta.

"Apakah benar ini tempat tinggalnya Nakamoto Yumi?"

"Ah ya benar, saya ibunya. Ada apa?"

Deheman kecil dilontarkan oleh Jennie, berniat agar mencairkan suasana. Karena pikirnya, pembicaraan selanjutnya mungkin akan mengarah ke hal yang lebih serius.

"Em, saya kesini ingin memberitahu jika Yumi anak ibu sedang ada dirumah sakit"

"Apa? Rumah sakit? Dia sakit?"

Alis Jennie berkerut mendengar pertanyaan yang terlontar dari wanita itu. Pasalnya Yumi sakit, dan ibundanya tidak tahu? Apakah itu tidak keteraluan?





Suasana dirumah sakit tempat Yumi dirawat cukup canggung sekarang. Padahal dikamar ini cukup ramai penghuninya.

Jennie berdehem mengambil atensi kedua orang yang sedang memandang satu orang lainnya yang terbaring tak berdaya dikasur rumah sakit.

"Aku, mau keluar. Ketemu dokter. Permisi"

Sesuai perkataannya, Jennie langsung menemui dokter yang menangani Yumi.

Sedikit penjelasan dari dokter yang Jennie menggerti. Tapi yang paling nyangkut didalam otaknya adalah bahwa Yumi mengidap penyakit ALL. Leukimia Limosofik Akut. Itu yang dikatakan dokter.

Parahnya lagi, dokter bilang bahwa dari 100% hanya ada kesempatan 2% persen untuk sembuh jika Yumi menjalankan kemonterapi.

Tapi Jennie tidak terlalu bodoh untuk soal medis. Kemonterapi adalah salah satu pengobatan yang sangat menyakitkan setelah oprasi tanpa obat bius. Dan Jennie juga sudah cukup mengerti jika Kemonterapi memiliki banyak dampak buruk. Seperti matinya beberapa sel diotak dan dapat menyebabkan kelumpuhan sistem organisme.

Jennie tidak mau itu terjadi pada Yumi. Ditambah Jennie sudah sangat sayang kepada Yumi dan sudah menganggapnya seperti adik sendiri.

Tapi apa yang dia bisa lakukan sekarang? Dokter tidak menyarankan pengobatan lain selain Kemonterapi. Kecuali jika Yumi sudah mulai kehilangan beberapa pesen sum sum tulangnya. Barulah jika ada orang yang baik hati memberikan sum sum tulangnya secara utuh Yummi akan lekas sembuh.

Tapi pertanyaannya siapa yang mau memberikan sum sum tulanganya secara utuh? Paling paling hanya seperempat atau setengahnya saja. Lagi pula seorang juga sangat sulit untuk hidup tanpa adanya sum sum tulang.

Okay, Jennie pasrah sekarang.

"Ehkm..."

Atensi Jennie yang sedang duduk dibangku luar ruangan Yumi teralih fokus terhadap Yuta yang berdehem didepan pintu ruangan.

 Psycho : Serial KillerWhere stories live. Discover now