#SWM-Ch. 28

218 28 7
                                    

'Aku selalu saja mendapatkan mimpi masa laluku di setiap malam hari. Entah karena apa dan mengapa tiba-tiba mimpi itu datang dan menimpa tidur nyenyakku. Hanya saja, mimpi itu muncul sejak aku bertemu dengan Amy.......dan si Faker ini kembali. Mengapa begitu? Padahal aku sudah lama melupakan hal itu. Hmmm.....' batin Shadow melirik ke arah si Hedgehog biru yang sedang memandang langit dan menghela nafasnya.

"Shadow, ngomong-ngomong tentang masa lalu, apa kau ingat masa di mana kita pertama kali bertemu?" ujar Sonic kemudian membahas tentang masa lalu mereka.

Shadow pun sedikit membelalakan matanya setelah mendengar pertanyaan dari teman yang duduk tepat di sebelah kanannya.

"Ehh? Oh? Mmm....ya. Tentu aku ingat" jawabnya singkat.

"Kalau kau ingat, apa kau tahu di mana kita pertama kali bertemu dan di sanalah terjadi pertarungan antara kita berdua?" ujar kembali Sonic terus memandang langit.

"Hmmm....Tentu aku masih ingat. Di mana lagi kalau bukan di hutan Green Forest. Tempat di mana kau pertama kali memanggilku dengan sebutan Faker. Cih....waktu itu aku benar-benar kesal denganmu karena sebutan itu" jelas Shadow.

(Green Forest : tempat dalam seri video game Sonic Adventure 2 Battle. Hanya ilustrasi nama tempat doang yak. Soalnya yang Author tahu mereka pertama kali bertemu hanya di tempat tersebut)

(Okok Lanjuuutt :v )

"Haha...rupanya kau masih ingat juga. Padahal, itu sudah berlalu sejak 3 tahun yang lalu. Dasar, Faker!" ujar Sonic terkekeh kecil.

"Hmmm....Diam kau! -_-" ucap Shadow dingin.

Sementara itu, suasana menjadi hening sejenak terkecuali hembusan angin yang tenang dan di sembari langit yang indah cukup nyaman untuk di pandang.

.

.

.

Sementara Amy sendiri.....

'Hmm.....aku bingung dan....ragu. Bagaimana caranya agar aku bisa mengungkapkan perasaanku di hadapannya? Dan....apakah dia tahu....kalau selama ini aku....punya perasaan yang dalam untuknya? Kira-kira kapan aku punya waktu yang tepat untuk mengungkapkan isi perasaanku padanya?' batin Amy dengan rasa ragu sekaligus merasakan gugup sambil memandang langit di jendela rumahnya.

Tidak lama kemudian, terdengar seseorang tengah mengetuk pintu rumahnya.

"Tok....tok....tok...."

"Ehh? Siapa ya?" Amy pun lekas menghampiri pintu rumahnya yang di ketuk oleh seseorang.

"Cklekk...."

"Oh...Sticks, perlu apa?" tanya Amy.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin menghampirimu" jawab Sticks singkat.

"Masuklah....." Amy.

"Terima kasih....Ngomong-ngomong, sekarang kau sedang apa?" tanya Sticks.

"Mmm....tidak ada" jawabnya singkat.

"Hmm? Lalu?" Sticks.

"Hanya saja, aku sedang memikirkan sesuatu yang membuatku ragu dan gugup" ujarnya.

"Hm? Oh ya? Memangnya kau memikirkan apa?" tanya Sticks.

"Emm....tidak....tidak ada" jawab Amy singkat.

"Hmm....Ayolah~ ceritakan atau bercurhatlah denganku. Mungkin, aku bisa membantumu. Ayolah apa yang kau pikirkan itu?" bujuk Sticks penuh dengan penasaran.

"Hmm.....baiklah.....hanya saja aku bingung dan ragu.....ini tentang perasaanku terhadap dirinya. Tapi, aku ragu bagaimana dan kapan aku bisa mengungkapkan perasaanku padanya? Aku sudah lama menyimpan semua isi perasaanku pada dirinya. Aku terus menerus berusaha mencari waktu yang tepat untuk mengungkapkannya. Tapi, entah mengapa aku selalu merasa.....gagal karena keraguanku. Aku hanya bisa, menunda waktu. Aku juga tidak tahu harus apa yang aku lakukan dengan perasaan ini" ujar Amy seolah-olah menjadi curhatan pertama kalinya yang ia ceritakan terhadap orang lain. (Untung curhatnya sama sahabat. Kalo orang lain, mampus ntar ceplas-ceplos tersebar tuh -_- )

"Hmm....itu tandanya, kau merasa tidak percaya diri. Bagiku, kau itu tidak perlu ragu dan juga gugup. Kau harus percaya diri jika kau ingin melakukan sesuatu. Terutama mengungkapkan perasaan. Mengungkapkan perasaan itu juga butuh rasa percaya diri. Memang, kau itu ada benarnya juga. Terkadang orang yang ingin mengungkapkan atau menyatakan perasaannya selalu saja merasa ragu dan tidak yakin apakah dia bisa melakukannya atau tidak. Seperti kau juga berpikir seperti itu. Tapi, untuk apa di ragukan? Untuk apa merasa bingung dan gugup? Bahkan, itu hanyalah hal sepele untuk di lakukan. Amy, yang harus kau tahu itu, jangan terlalu lama menyimpan perasaanmu itu. Ada baiknya kau segera mengungkapkan perasaanmu padanya. Tidak ada yang perlu di ragukan. Hanya perlu rasa percaya diri, kau pasti bisa melakukannya. Dan satu hal lagi, perasaan itu ada batasnya. Maksudnya, kalau kau terlalu lama menyimpan perasaanmu tanpa mengungkapkannya sedikitpun, hati orang yang kau sayangi dan yang kau cintai akan di ambil siapa saja hanya karena kau terlambat untuk mengungkapkannya. Jadi, saranku mengapa kau tidak mengungkapkannya dengan segera? Kau tidak takut hatinya akan di perebut oleh orang lain karena kau terlambat?" Jelas Sticks padanya.

Mendengar saran dari Sticks, membuat Amy merasa dirinya selama ini selalu merasakan tidak percaya diri. Ia juga merasakan atas apa yang di katakan Sticks barusan ada benarnya. Ia mulai merasa takut orang idamannya yang sangat ia cintai selama ini akan di perebut oleh orang lain. Ia tidak ingin kehilangan Sonic. Ia juga memikirkan apa yang harus ia lakukan terhadap perasaannya yang selama ini ia pendamkan.

"Sticks, mungkin kau benar. Aku terlalu tidak percaya diri. Bahkan, ingin mengatakan satu ucapan untuk mengungkapkan perasaan saja aku tidak bisa. Aku juga tidak berpikir sejauh itu. Setelah aku mendengar semua apa yang kau katakan barusan, itu membuatku sadar sejauh apakah aku merasa diriku kurang rasa percaya diri. Dan.....aku juga tidak ingin kehilangan dirinya. Orang yang satu-satunya ku cintai hanyalah dia. Tapi, entah mengapa aku tetap saja merasa gugup untuk melakukannya" ujar Amy.

"Mmm...mungkin kau butuh waktu yang tepat...atau......" tidak lama kemudian, Sticks pun memikirkan sesuatu.

'Ahh...tunggu! Bukannya minggu ini aku ada rencana dengan Sonic untuk dirinya? Bukannya mereka berdua akan kencan minggu ini? Hufft~ Kenapa aku bisa lupa secepat itu ya? Hehe....dasar aku. Tenang Amy, minggu ini, kau akan bebas dari perasaanmu dan kau akan bahagia selamanya' batin Sticks tersenyum sambil melirik ke arah Amy.

"Atau....kau pasti bisa melakukannya secepatnya. Tenang saja, yakinkan kalau kau itu bisa" ujar Sticks menjadi dukungan untuknya.

"Ehmm....terima kasih, Sticks. Atas saran dan dukungan yang kau berikan padaku" ucap Amy.

.

.

.

To Be Continue....
Nulmochii

Stay With Me | SonAmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang