35 👌

3K 283 41
                                    

Pagi ini irene berjalan-jalan di taman dan tampa sengaja bertemu dengan rombongan putri jisoo

"kenapa kau bisa ke sini.. ini adalah tempat khusu untuk para wanita di istana" kata putri jisoo memojokan irene

"maafkan saya yang mulia.. tapi saya dapat izin dari ibu suri" kata irene

"oh.." jawab putri jisoo sinis

"dasar tak tahu malu" sambung nya sambil melewati irene

"kau" kata putri jisoo menunjuk irene

"ikuti aku" sambung nya

Irene pun mengikuti putri jisoo dan putri jisoo mengajak irene untuk duduk di salah satu paviliun yang ada di taman itu

"tuang kan teh untuk ku" titah putri jisoo

Dengan senyuman irene menuangkan teh ke cangkir putri jisoo

"tiup untuk ku" perintah nya

Irene pun mulai meniup teh itu, kedua pelayan irene telihat sangat gelisah karena nyonya mereka di perlakukan seprti itu oleh putri jisoo

"ini yang mulia" kata irene menyodorkan teh dingin itu pada putri yerim

"kau pelayan terbaik yang pernah ku temui" desis putri jisoo dengan nada mengejek

"jangan hanya karena kau di panggil nyonya di istana ini kau merasa diri mu itu istimewa" kata putri jisoo

"kau hanya pelayan rendahan yang di tiduri oleh putra mahkota untuk mengandung anak kami.. ku harap kau tak lupa di mana tempat mu" sambung putri jisoo

Irene hanya menundukan wajah nya dan menerima hinaan-hinaan dari istri putra mahkota itu

"kau lihat pas bunga mawar itu" kata putri jisoo menunjuk ke arah pas bersar yang berisi mawar hidup tak jauh dari paviliun

"iya yang mulia" jawab irene

"bawakan itu untuk ku" kata putri jisoo

Irene menghela nafas membayangkan betapa berat nya pas bunga itu

"tapi yang mulia saya.." kata irene terputus

"kau membantah ku" desis putri yerim

"yang mulia biarkan saya yang melakukan nya nyonya tak boleh mengangkat barang seberat itu" kata pelayan irene berlutut

"aku tak butuh perkataan kalian" kata putri jisoo

"pelayan bae.. lakukan perintah ku" kata putri jisoo pada irene

Dengan berat hati pun irene beranjak dan menuju pas bunga itu

Benar saja pas bunga itu sangat berat, irene tak kuat jika harus mengangkat nya, terlebih lagi dengan perut besar nya

"sabar ya sayang" kata irene mengelus perut nya

Lalu berusaha mengangkat pas berat itu

"prangggggg" pas bunga itu terjatuh

"irene" teriak putra mahkota melompati pagar saat melihat tubuh mungil itu hampir tertimpa pas bunga

REAL EMPRESS (REVISI)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora