e m p a t d u a

4.8K 663 31
                                    

"Disini aja." Kata Hara.

"Napa gak depan rumah?" Tanya Hyeongjun.

"Males,"

"Semerdeka lo. Tapi, beneran gapapa disini?"

"Gapapa ah, gajauh juga ke dalam."

"Yaudah gue pergi, ya. Tiati lo," Hyeongjun muter motornya.

"Iya, lo juga tiati."

"Siap." —Hyeongjun.

Hara jalan sampe ke depan rumahnya. Dia minta turun sebelum rumahnya. Gatau, males aja turun di depan rumah. Lagian pasti ada Hangyul.

Bener aja, Hara liat ada Hangyul yang lagi senderan di pintu mobil. Pas banget Hangyul langsung ngeliat Hara. Hangyul buru-buru nyamperin cewenya itu.

"Ra,"

"Iya,"

"Mau denger penjelasan gue, kan?"

Hara ngangguk.

"Gue sama Sua ga ada apa-apa."

"Iya, lo pasti bakal ngomong gitu."

"Gue beneran cuma temen sama dia."

"Iya,"

"Lo percaya gue kan, Ra?"

Hara ngeluarin hpnya. Terus buka roomchat dia sama Wooseok, dan ngeliatin foto-foto yang dikirim Wooseok ke dia.

"Gimana mau percaya kalo lo gini sama dia?"

Hangyul diem.

"Temenan kaya gimana sih kalian? Lo sama gue gak pernah segininya. Kita kalo jalan berdua ya mentok-mentok makan."

"Gak gitu, Ra."

"Lo bosen sama gue?"

"Enggak."

"Terus ini maksudnya apa?" Tanya Hara lagi sambil ngeliatin foto yang dikirim Wooseok.

"Dia bilang dia lagi kesepian waktu itu, dan dia ngajakin gue jalan."

"Dan lo mau aja gitu?"

"Maaf,"

Hara menghela napasnya. Nyesek bray.

"Lo sama Sua beda kelas, kan? Tadi kenapa lo yang nganter dia ke uks?"

"Ketemu di koridor, Ra."

"Kalo tadi gue gak nyela kalian ngomong, mau sampe kapan lo disana?"

Hangyul diem doang.

"Segitu doang penjelasan lo? Udah? Gue mau masuk."

"Gue beneran gak ada apa-apa sama Sua. Tentang foto-foto itu, gue cuma nemenin dia. Yang di uks tadi, gue ketemu dia di koridor. Dia pucet banget kaya mau pingsan, Ra. Makanya gue tolongin dia ke uks."

Hara diem sambil natap mata Hangyul.

"Hara.." Hangyul megang tangan Hara.

"Gak bokap gue, gak pacar gue. Hobi nyakitin gue."

"Hara, ngga gitu. Plis, percaya sama gue,"

"Gue percaya, Gyul. Tapi, rasa sakitnya liat lo sama Sua tuh masih ada tau gak."

"Gue minta maaf." Hangyul genggam tangan Hara makin erat.

"Kita beneran butuh waktu, Gyul."

"Gak. Gue gak mau," kata Hangyul.

"Gue capek. Gue mau tidur." Hara narik tangannya.

"Ra, jangan gini."

"Jangan ngebut bawa mobilnya. Gue masuk dulu, ya."

Hara masuk ke rumahnya sementara Hangyul menghela napas kasar sambil ngacak rambutnya.

"Gue pulang," kata Hara pelan pas masuk rumah.

"Abis darimana deh? Kusut amat muka lu,"

"Abang.." Hara langsung meluk Yunseong. Sementara yang dipeluk kaget.

"Apaan nih?!"

"Abang,"

"Kenapa sih?" Tanya Yunseong sambil ngelus punggung Hara.

Hara cuma diem.

"BUSET? NANGIS LU?" Yunseong teriak.

"Bacot. Diem deh," kata Hara sambil meluk abangnya lebih erat.

"Putus ya, dek?"

"Berantem."

"Oalah, cengeng lu. Diapain Hangyul dah?"

"Diem dibilang."

"Kalo gamau cerita, mending lu nangis di kamar sambil meluk guling. Emang berdiri gini gak pegel?"

Hara geleng-geleng aja.

"Plis, jangan rese bang. Gue beneran lagi sedih," kata Hara sambil terisak.

Yunseong nurut sambil ngelus punggung atau kepala adeknya.

"Yaudah, gua diem."

Sementara Hara nangis di pundak abangnya. Yunseong diem doang sesuai perintah adeknya. Nanti deh ditanyain, biarin dulu Hara nangis ampe jelek.


















xxx
syp mo punya abang?

nangis w kl punya abang ky yunseong halah halu babi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nangis w kl punya abang ky yunseong halah halu babi.

balok es | hangyul ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang