Part 13

1.8K 101 0
                                    

Keesokkan harinya...

Aku dan Lani pun pulang ke rumah kedua orang tuaku. Untuk sementara kami berdua harus tinggal di rumah papi dan mami. Papi dan mami pun menyuruhku untuk berisirahat dan belum boleh kembali bekerja di kantor.

Malam harinya...

Untuk pertama kalinya aku dan Lani resmi tidur berdua di atas ranjang dan kasur yang sama. Ada perasaan canggung, malu dan grogi dari dalam diri kami berdua. Kami berdua pun mencoba menetralkan suasana tersebut sambil berbaring dan mengobrol-ngobrol di atas ranjang. Aku pun berkata...

" Sayang, nanti kamu mau punya anak berapa dengan mas Satya? "

" A...pa? A...nak? "

Ucap Lani gugup dengan wajah yang tiba-tiba berubah Merah merona. Aku pun kembali berkata...

" Iya sayang, anak. Kamu mau kan punya anak dengan mas Satya? "

" Iya mas, Lani mau tapi mas, maaf saat ini Lani belum bisa menjalankan kewajiban Lani sebagai seorang  istri."

" Memangnya kenapa, kamu belum siap melakukan hubungan suami istri dengan mas ya? "

" Bukan mas, tapi tadi pagi Lani baru datang bulan. "

" Ya udah, kalau gitu bulan nya langsung di usir saja biar kita berdua malam ini bisa making love. "

Ucapku bercanda memecahkan suasana sambil tersenyum pada Lani. Lani pun tersenyum dan berkata...

" Ih...ih...mas Satya ada-ada aja, datang bulan nggak bisa di usir mas. Datang bulan kan seperti jelangkung. Datang nggak di jemput, pulang nggak di antar. "

Kami berdua pun tertawa bahagia. Aku pun kembali bertanya...

" Jadi kita berdua nanti mau punya anak berapa nih? Kalau mas sih tergantung sama kamu, mampu hamil dan melahirkan berapa kali. Yang penting nggak jadi beban untuk kamu. Mau 1 anak boleh, 2 anak juga boleh, mau 1 lusin juga boleh. "

Ucapku sambil tersenyum. Lani pun berkata...

" Kalau Lani terserah sama allah swt aja mau di kasihnya berapa tapi jangan sampai 1 lusin, nanti kebanyakkan. "

" Ya udah nggak apa-apa, terus Minggu depan kita berdua mau bulan madunya kemana? Luar Negeri? Mau pilih mana Benua Asia, Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Afrika atau benua-benua lainnya? "

" Ih...mas Satya gaya banget ngajakin Lani keliling-keliling benua. Wani piro? Kita berdua itu nggak punya uang mas, uang di tabungan kita itu tinggal sedikit. Lagi pula kita berdua itu pe...ngang...gu...ran. Lupa? "

" He...he...he...iya sayang, mas lupa. Maaf ya sayang, mas belum bisa ngajak kamu keliling-keliling dunia. "

" Mas Satya sih gaya-gayaan mau ngajakin Lani keliling-keliling dunia. Lani itu pengen di ajak sama mas Satya keliling-keliling kota Jakarta. Lani kan belum pernah keliling-keliling kota Jakarta 1X pun. Nanti setelah itu kita bersama anak-anak kita keliling-keliling Indonesia. Baru deh kita semua keliling-keliling dunia. "

" Iya sayang, besok mas akan ajak kamu keliling-keliling kota Jakarta. "

" Beneran mas? "

" Iya sayang. Nanti kalau mas udah kerja kembali dan banyak uang, nanti kita berdua bersama anak-anak kita keliling-keliling Indonesia dan keliling-keliling dunia. "

" Aamiin. "

Aku dan Lani pun berpelukkan mesra. Aku sangat bersyukur sekali istriku sangat pengertian dan mengerti dengan kondisi keuanganku dan tidak banyak menuntut padaku.


Rahasia Mimpi Satya (1-24 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang