27

1.4K 99 5
                                    

Chanyeol menghela nafas. "Aku lapar" lalu ia pun mengarahkan pandangannya ke arah lain. Dan ia melihat kafe yang letaknya tak terlalu jauh dari posisinya sekarang.

Ia pun kembali melanjutkan langkahnya ke arah kafe tersebut. Saat sudah dekat dengan kafe, langkahnya terhenti. Chanyeol juga mempertajam penglihatannya.

Dia melihat dua orang yang sedang berbincang diparkiran. Satu pria dan satu gadis. Tak lama setelah itu, pria tersebut pergi menggunakan mobilnya. Chanyeol pun menghampiri gadis itu dengan perasaan senang.

"Rosé"

"Ka-kau ?"

Chanyeol tersenyum senang. "Rosé, bagaimana kabar mu ? Aku sangat merindukan mu" ia pun melangkah dan hendak memeluk Rosé.

Tapi Rosé mundur satu langkah. Membuat Chanyeol mengurungkan niatnya untuk memeluk Rose.

"Bagaimana bisa kau disini ?" Tanya Rosé datar.

"Rosé, aku datang untuk mu. Aku ingin menemui mu"

"Untuk apa ?"

"Aku..aku ingin menjelaskan kesalah pahaman diantara kita"

"Kesalah pahaman apa ? Tidak terjadi kesalah pahaman apapun diantara kita" kata Rosé.

"Rosé, aku-"

"Aku harus pergi" Rose langsung pergi melewati Chanyeol. Dan kebetulan ada taksi kosong yang lewat.

Rose pun memberhentikan taksi tersebut lalu masuk ke dalam.

"Rosé, ku mohon dengarkan aku dulu. Rosè" kata Chanyeol dari luar. Tapi setelah itu taksi tersebut langsung melaju.

"ROSÉ ! JANGAN PERGI !"

Chanyeol mengacak-ngacak rambutnya frustasi.

◎◎◎

"Nona, kau baik-baik saja ?"

"Ah..iya, aku baik-baik saja" jawab Rose sembari mengelap air mata yang membasahi pipinya.

Tak lama, akhirnya sampai. Setelah membayar, Rose langsung keluar dari taksi lalu langsung masuk ke dalam rumah.

"Ada apa Rose ? Kenapa kau buru-buru sekali ?" Tanya Irene saat melihat Rose masuk ke dalam rumah dengan langkah cepat.

"A-aku harus pergi ke kamar mandi sekarang" jawab Rose.

"Ohh begitu"

Rose pun kembali melanjutkan langkahnya.

Setelah sampai dikamar, Rose langsung menutup pintu kamarnya, lalu dia menyender pada pintu.

Air mata kembali menetes. Rose pun terduduk.

"Chan, kenapa kau menemui ku ? Ku mohon, pergilah. Aku tidak mau merasakan sakit lagi" racaunya.

Rose pun duduk sambil memeluk kedua kakinya yang ditekuk.

Rose menunduk.

Saat berhadapan dengan Chanyeol tadi, Rose berusaha untuk bersikap biasa saja. Tapi setelah dia pergi, dia tak bisa menahannya lagi.

Rose berusaha memelankan suara tangisnya.

"Ku mohon"

◎◎◎

"Rose, kau kenapa ? Semalaman kau menangis ?" Tanya ibunya Irene.

Rose menggeleng. "Tidak bibi"

"Mata mu sembab" kata ayah Irene. "Apa yang terjadi ?"

Rose menggeleng lagi. "Tidak terjadi apa-apa paman"

"Tapi mata mu sembab, Rose"

"Lupakan saja. Sebaiknya kita makan sekarang atau kalau tidak nanti akan terlambat bekerja" kata Rose mengalihkan pembicaraan.

I Always Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang