Chapter 1 : Gula

2.2K 123 9
                                    

✨✨✨

Park Yujin POV—

Aku suka makanan manis seperti coklat, permen, kue dan minuman manis. Kata orang terlalu banyak mengkonsumsi yang manis-manis bisa menyebabkan diabetes. Memang benar! tapi tenang saja aku tidak sesering itu mengkonsumsi makanan atau minuman manis. Aku masih ingin hidup lama dan masih menyayangkan kesehatanku. Jadi aku masih tahu batasan dalam mengkonsumsinya.

Selain suka makanan dan minuman manis, aku juga suka satu manusia manis bahkan melebihi makanan dan minuman manis yaitu Min Yoongi, dia kekasihku. Sudah bukan hal tabu lagi di kalangan penggemar BTS tentang betapa manisnya seorang Min Yoongi—bahkan agensinya sendiri memberi nama panggung Suga, untuk Yoongi. Kata mereka Yoongi itu manis seperti sugar. Dan itu benar! Yoongi punya senyuman yang manis bahkan penggemarnya menjuluki Yoongi sebagai gummy smile lantaran senyuman Yoongi seperti permen gummy yang kadar manisnya bisa bikin diabetes.

Belum lagi pipi Yoongi yang akhir-akhir ini bertambah chubby karena ia banyak makan beberapa bulan terakhir ini sehingga makin menambah kadar manis dan gemas. Ah, jangan lupakan tubuhnya yang terbilang paling mungil di antara member BTS yang lain sehingga dia kelihatan makin lucu.

✨✨✨

“Yoongi, mamamu dulu ngidam apa? Kenapa kau manis sekali?” tanyaku secara random pada Yoongi yang sedang duduk di hadapanku dengan sebuah buku kecil di atas meja dan pulpen yang ia mainkan di tangannya. Mendengar pertanyaan random itu membuat Yoongi menautkan keningnya sambil menatap aneh padaku.

“Kenapa?” Yoongi memilih bertanya balik padaku daripada menjawab pertanyaan yang menurutnya aneh.

“Aku hanya penasaran. Dulu mamamu ngidam apa sampai-sampai punya anak semanis dirimu.” sahutku sambil menopang dagu di atas meja dengan kedua tanganku.

“Tanya mamaku, jangan tanya padaku.” jawabnya dengan ekspresi datar andalannya. Ckck! Tuhan memang adil—menciptakan mahkluk semanis Yoongi tapi tidak lupa menambahkan sifat savage dalam dirinya. Aku jadi kena mental jika Yoongi sudah mengucapkan kata-kata pedas dan mematikan lawannya.

“Aku tahu kau sedang mengumpat dalam hati, Park Yujin.” ucap Yoongi tiba-tiba. Selain punya sifat savage, Yoongi jika terkenal akan ilmu cenayangnya. He's good at predicting.

“Memang tidak salah penggemarmu menyebut kau itu cenayang.” ucapku dengan santai yang malah tanpa sadar telah mengiyakan tebakannya tadi.

“Jadi benar kau mengumpatiku dalam hati?” tanya Yoongi dengan tatapan intimidasinya. And i'm scare to see it.

“T-tidak kok.” sahutku dengan sedikit gugup karena ketahuan mengumpatinya diam-diam. Yoongi memang hebat!

“Dasar.” gumam Yoongi setelah itu dia fokus lagi pada buku di tangannya.

“Kau sedang menulis lirik lagu?” tanyaku lagi. Yoongi hanya berdehem sebagai jawaban. Kebiasaannya jika sedang malas membuka mulut untuk menjawab.

“Yoongi kapan-kapan tulis lagu untukku.” sungutku sehingga membuat Yoongi menghentikan aktivitasnya lalu menoleh padaku dengan keningnya yang kembali bertautan.

“Masa kau hanya membuat lagu untuk fans dan haters mu saja. Sedangkan untuk kekasihmu sendiri tidak. Kan aku juga mau dibuatkan lagi olehmu, Yoon~” kataku sambil menunjukkan jurus memelas andalanku. Namun Yoongi tetaplah Yoongi—mau secute apapun aku bertingkah di depannya tetap tidak mempan untuknya.

Alhasil aku hanya bisa mendengus kesal lalu menatap keluar jendela. Saat ini aku dan Yoongi sedang berada di cafe kecil milik bibi Han. Aku, Yoongi bahkan mamber Bangtan yang lain sudah mengenal baik bibi Han. Biasanya kami sering nongkrong disini karena kafe ini kecil dan sedikit pengunjung, jadi aman untuk idol seperti BTS untuk datang ke sana. Biasanya juga aku dan Yoongi kalau mau bertemu di luar—paling sering bertemu di sini.

Little Things Of Us ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora