46. sisi dewasanya

782 111 3
                                    

Konyol, ceria, Lebay, pasti ketika ditanya tiga hal itu, teman temannya akan menujuk hyunjae sebagai seorang yang memiliki sifat seperti itu.

Namun—kali ini, ketiga sifat itu tidak terlihat sedikitpun dari hyunjae.

Anak itu, terlihat diam dan termenung. Berusaha memikirkan sesuatu yang mungkin bisa membantu dimana hwall sekarang ini berada.

Younghoon udah paham sama sifat hyunjae cuman bisa menghela nafasnya, terakhir kali hyunjae diam seperti ini tuh waktu perusahaan papanya terancam bangkrut.

Hyunjae yang turun tangan dan ngebuat investasi, padahal dia tau perusahaan papanya itu terancam bangkrut, tapi—dia ga pernah takut untuk berinvestasi. Untung aja dia dapet perusahaan yang bisa diajak kerja sama dengan baik. Akhirnya perusahaan papanya kembali naik.

Hyunjae gitu gitu pinter, mangkanya Kuliah nanti ngambil Bisnis, lagian—tanpa dia kuliah sebenarnya dia udah bisa langsung nempati posisi CEO disana. But dia juga kepengen ngerasain kuliah itu gimana.


Satu hal yang mereka tau dari Hyunjae adalah—bahwa bagaimanapun hyunjae yang terlihat selama ini, ia juga punya sisi dewasanya yang akan keluar kapanpun ia mau...

Mungkin, digambaran otak teman temannya (minum younghoon dan eric sang sepupu) hyunjae akan berteriak sana sini dan nangis nangis kayak dia kehilangan hwall dirumah younghoon kemarin, tapi—reaksi yang hyunjae perlihatkan sekarang itu— berbeda.

"Jae," panggil Younghoon

"Heum."

"Makan dulu, lo belom makan kan dari pagi? Udah dulu mikirnya ga capek apa mikir terus??"

Sekarang udah jam empat sore, tapi makanan belum ada yang masuk keperut hyunjae, bikin teman temannya rada khawatir juga sama keadaan hyunjae.

"Mau aku masakin ga jae?" Tanya changmin dengan lembutnya, namun tersirat akan kekhawatiran dari bola matanya.

Hyunjae menggeleng lalu tersenyum, "ga usah min, makasih."

"Tapi lo belom makan.."

"Gue ga laper, biar nanti kalo gue laper gue masak sendiri aja atau ga mesen g*food."

"Jae."

"Hahahaha udah dibilang gapapa."


Jacob datang sama kevin, mereka habis dari hutan belakang rumah hyunjae. Sesuai apa yang hyunjae bicarakan tadi ke teman temannya, hwall semalem sempet cerita kalo dia habis dari hutan belakang rumah.

"Gimana jac? Vin?" Tanya hyunjae sambil berdiri dari duduknya.

Gelengan kecil dengan ekspresi wajah lelahnya menjadi jawaban atas pertanyaan hyunjae.

Hyunjae menghela nafasnya lagi, lalu duduk kembali. Dibilang cemas yah cemas, dibilang takut yah takut. Perasaan hyunjae sekarang itu campur aduk...

"Oi jae, semangat dong jangan lesu gini.. bukan lo banget." Eluh sangyeon sambil ngerangkul hyunjae

"Tau nih bang... Ayo ayo semangat!!!" Sunwoo menimpali

"Bang, hwall pasti ketemu koo percaya deh sama haknyeon.."

"Tau nih bang, ga usah lesu lesu gituuuu..."

Yang lain senyum waktu ngeliat yang termuda berusaha menghibur Hyunjae dengan kata kata penyemangat, minum eric yang menghibur hyunjae dengan caranya sendiri.

Hyunjae, biasanya dia menjadi penghibur yang lain, sekarang—ayo bergantian. Merekalah yang berusaha menghibur hyunjae.

🌻🌻

Hyunjae duduk diteras rumahnya, menatap langit malam bertabur bintang. Dia tersenyum kecut saat itu juga karna membayangkan hwall berada disampingnya.

Kalau boleh jujur—inilah titik terapu hyunjae. Iya, titik terapunya adalah ketika ia kehilangan seseorang dan menjadi sendiri.

Hyunjae membenci kedua hal yang saling bersangkutan itu, tak peduli berapa kali hyunjae menjaga kepunyaannya, karna kepunyaannya itu akan menghilang dan berakhir ia akan sendirian.

Selama bertahun tahun hyunjae slalu hidup seperti itu,. Ditambah disini, ia tinggal sendirian. Hyunjae—kesepian.

"Cukup dia aja yang pergi hwall—kalo kamu jangan." Monolognya
























B e r s a m b u n g

[✔] My Cute Cat  || JaehwallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang