22

16.7K 1.4K 179
                                    

Chapter.22
__________

Nsfw🔞




Jari-jari pendeknya menelusuri satu persatu foto yang berada dalam sebuah album. Foto hitam putih yang menampilkan setiap tahapan perkembangan dari segumpal daging di dalam rahimnya. Di mulai dari yang baru berukuran sebesar kacang tanah dengan panjang hanya sekitar 1,6 cm saja hingga saat ini yang telah mencapai panjang 35 cm dan telah menyerupai seorang bayi yang hampir mempunyai bentuk tubuh sempurna.

Semua foto-foto itu adalah hasil ultrasonografi dari setiap perkembangan calon bayinya. Tahap demi tahap bayinya mulai tumbuh di dalam rahimnya. Mereka sengaja menyimpannya untuk dijadikan sebuah kenangan dalam album, yang suatu saat akan dilihat lagi dan lagi oleh keduanya. Akan menunjukkannya juga kepada anak mereka nanti. Bagaimana dia di dalam perutnya sampai berhasil dibawa melihat dunia.

Ini merupakan sedikit dari banyak cinta yang mereka berikan untuk anak mereka yang akan segera lahir. Mereka ingin anak mereka tahu bahwa dia dicintai, bahwa keberadaannya sangat berharga bagi keduanya dan akan selalu seperti itu.

Dia tidak perlu tahu bagaimana hubungan orang tuanya berawal dulu. Bahwa mereka bersatu karena sebuah kesalahan dan masalah. Yang perlu diketahui oleh anak-anak mereka adalah orang tuanya akhirnya jatuh cinta. Mereka bersama karena cinta dan mereka memiliki dia karena cinta. Bahwa dia diinginkan.

Ia menghela nafas gemetar dengan mata berkaca-kaca. Menyandarkan kepalanya ke dada pria di sampingnya. Menikmati usapan menenangkan dari lengan yang melingkari pinggangnya.

Tidak apa-apa bukan untuk mengatakan sedikit kebohongan agar semuanya terlihat jauh lebih baik, karena mereka benar-benar ingin melakukannya. Mereka sedang membangun masa depan yang sebenarnya bersama-sama.

"Aku ingin segera menggendongnya," ucapnya. Mata tidak pernah terlepas dari foto hasil pemeriksaan terbaru.

Dokter mengatakan bayi mereka sehat dan ia harus mempertahankan kestabilan kondisinya itu sampai hari persalinan tiba.

"Sebentar lagi kita akan memiliki dia, sayang." Jungkook menempatkan dagunya di atas kepala Jimin. Memeluknya dengan lembut di dadanya.

Setiap bulan yang terlewati, mereka semakin tidak sabar untuk hari dimana bayi mereka telah siap bertemu dengan kedua orang tuanya. Kelahiran anak pertama mereka sangat di tunggu-tunggu.

Jimin meletakkan tangannya di atas punggung tangan Jungkook. Menghentikan usapan di perut besarnya dan beralih menyatukan jari-jari mereka.

"Apakah kau sudah menemukan nama untuknya?"

"Aku memiliki beberapa tapi belum bisa menentukan yang cocok. Kita akan mendapatkannya setelah dia lahir," ungkap Jungkook.

Ia selalu menyukai pembicaraan tentang bayi mereka. Rasanya sangat menyenangkan sekaligus membuat jantungnya berdebar-debar karena sebentar lagi, hanya tersisa beberapa bulan lagi mereka akan memiliki bayi mungil dalam pelukan lengan mereka. Bayi yang telah dijaga hati-hati selama dalam kandungan pasangannya.

"Menurutmu seperti apa dia? Apakah dia laki-laki atau perempuan?"

"Aku sudah mendengarmu bertanya itu untuk keseratus kalinya sayang."

Jimin cemberut dan menoleh hingga hidungnya bersentuhan dengan leher Jungkook. "Aku sangat penasaran tapi aku juga tidak ingin merusak kejutan kita."

Ada rengekan dalam suaranya yang membuat Jungkook terkekeh. Mereka sengaja meminta pada dokter untuk tidak memberitahukan jenis kelamin bayi mereka. Itu adalah keputusan bersama untuk membuatnya menjadi kejutan saat hari dimana Jimin melahirkan nanti.

Our Destiny ∥ KM ✓ [Revisi]Where stories live. Discover now