Kiss

298 29 3
                                    

17 januari

Sakura menyiapkan laptop di atas pahanya yang tertutupi rok kotak-kotak selutut.

"Minum?" Tawar Sasuke hendak keluar dari kamarnya.

"Aku ingin susu sekarang," balas Sakura.

Sasuke tanpa banyak bicara segera turun kedapur menyiapkan susu strawberry untuk gadis berambut merah muda itu.

Bukan pertama kalinya Sakura datang kerumah Sasuke. Dari jaman jenior high school dia sering kemari untuk mengerjakan tugas bareng bersama Sasuke yang dasarnya jenius, membuat Sakura yang sudah pintar bertambah lebih lagi.

Mereka berteman cukup akrab karena Sasuke membiarkan Sakura masuk kedalam lingkungannya dibanding perempuan yang lain. Sudah banyak perbincangan dari murid sekolah jika katanya Sasuke menyukai Sakura. Tapi Sakura tidak percaya itu dan selalu bilang kepada yang lain jika mereka hanya teman. Wow, hal itu membuat fans Sasuke lega dan ada juga yang menilai Sakura jual mahal.

Sakura telah selesai membuat cover makalah tugas kelompok mereka berdua. Memang benar jika mereka selalu dipasangkan berkelompok karena nama mereka berawalan huruf abjad yang sama yaitu huruf S.

Pintu kamar itu terbuka, menampilkan Sasuke yang membawa senampan minuman mereka dan camilan.

Sakura mendengar suara mobil diluar. "Siapa yang pergi?"

"Semuanya," jawab Sasuke sekenanya seraya membuka buku sejarah untuk merangkum materi.

Jawaban Sasuke membuat Sakura tidak langsung tenang. Dia merasa tidak enak jika hanya berdua dengan Sasuke dirumah ini.

"Apa tidak apa-apa?" Gumam Sakura mengungkapkan pikirannya.

"Hn."

Seiring berjalannya waktu sudah pada bab penutup. Sasuke yang membacakan dan menentukan semua isi makalah. Tugas Sakura hanya mengetik dari awal sampai akhir.

Setelah menutup laptop dan kembali menyimpannya, Sakura merentangkan tangannya ke atas karena pegal, jari-jarinya juga di ayunkan agar tidak kaku. Setelah itu dia mengambil segelas susunya untuk diminum sampai tandas.

Gerak gerik Sakura tidak luput dari mata hitam mempesona Sasuke. Dia menatap Sakura seraya memakan cemilan seperti menyaksikan sebuah film.

"Tumben kau makan kue, Sasuke." ujar Sakura balas menatap pria itu.

"Hn, tidak manis." Balas Sasuke seraya mengambil potongan terakhir. Pria itu menyukai makanan yang tidak manis.

"Hei, itu punyaku!" Ujar Sakura tidak terima karena sesuai hitungan itu memang kue terakhir untuknya.

Sasuke terlanjur memasukan kue itu kedalam mulutnya meski baru setengah gigitan.

"Ah, curang! Sini kembalikan." Sakura dengan santainya merebut kue itu dari tangan Sasuke dan langsung memakan habis setengah dari sisa gigitan Sasuke.

Sasuke dalam kendali ekspresinya yang datar meski dirinya cukup terkejut. Dia tidak bisa mengalihkan pandangannya ketika bibir cherry Sakura bergerak mengunyah kue itu sampai tidak tersisa di lanjut Sakura meminum soda miliknya.

"Aku pulang ya," perlahan Sakura berdiri, dia menepuk roknya yang kejatuhan rempahan kue tadi.

Bagaimana bisa kulit Sakura putih dan sangat mulus. Bahkan lututnya itu nampak terlihat mengkilap merona.

"Di luar mendung," ujar Sasuke ikut berdiri seraya menatap keluar jendela. Awan hitam memang sudah menghiasi langit yang tadinya sangat cerah.

"Gerimis, tapi aku bawa payung kok di dalam tas!" Balas Sakura menunjukan cengiran manisnya.

Sleep WolfWhere stories live. Discover now