eps. 4

14.4K 865 49
                                    

Di dalam mobil warna hitam itu, hanya ada suara Aleena yang sedari tadi tidak berhenti ngoceh akibat perbuatan ibunya.

"Kak Eddo tuh bohong ya sama aku?"

"Astaga.. Kamu kenapa deh, Leen?" Eddo sampai gemas pada Aleena karena anak kecil itu tidak berhenti bertanya padanya.

"Kak Eddo punya pacar ya?"

"Enggak, Leen." Eddo mengelus kepala kecil Aleena dengan kedua tangannya.

"Terus berarti Mamah bohong?"

Eddo melirik Acha yang duduk di depan yang tengah membaca buku. Entah dia fokus pada bukunya atau mendengarkan celotehan dua bocah di jok belakang itu.

"Emang kamu beneran suka sama Kak Eddo?" Kali ini Aiden buka suara.

"IYALAH!" Jawab Aleena spontan, dengan gas pula.

Eddo menahan tawa.

"Kenapa suka?"

Aleena menarik napas panjang, "Pertama dia ganteng, kedua dia imut, ketiga dia lucu, keempat dia bikin aku gemes, kelima dia kaya pangeran, keenam dia lebih keren dari Om Siwon, ketujuh..."

"Apa sih kok jadi ke Siwon Suju. Gak jelas banget anak kamu, Yah." Acha menutup buku lalu memasukkannya ke tas. Malas mendengar Aleena yang nerocos entah mau sampai alasan ke berapa.

"Kedepalan puluh sembilan--"

"Aleena, udah sampe sekolah nih. Kamu mau ngomong terus? Mulut kamu berbusa nanti." Aiden mengingatkan putrinya.

"Mana mungkin berbusa, orang aku ngomongnya buat Pangeran Ganteng ini kok."

Chu~~~

Setelah mengecup pipi Eddo sepersekian detik, Aleena langsung melesat keluar mobil. Berlari memasuki PAUD.

Eddo hanya terpaku dan terheran-heran dengan sikap gadis kecil itu. Bagaimana pikirannya bisa melenceng jauh dari usianya yang masih sangat muda.

"Jangan kaget ya, Do. Dia mirip mamanya."

"Eh? Hahaha iya, Om. Santai aja. Aku juga udah terbiasa sama Aleen."

"Apa sih kok bawa-bawa aku."

Eddo hanya bisa tertawa melihat keluarga yang satu ini. Bagaimana cara mereka membangun keluarga yang harmonis walau usia mereka terpaut cukup jauh, Eddo juga masih penasaran.

Mobil kembali berjalan. Mengantarkan Eddo ke sekolahnya. "Om, nanti Aleena pulang sekolah aku aja yang jemput. Boleh nggak?"

"Loh, kamu nggak les?"

"Tadi pagi guru les aku bilang dia ada acara. Jadi aku bisa pulang agak awal."

"Oh gitu, ya udah kamu aja yang jemput nggak apa-apa, Do. Tapi nggak ngerepotin kan?"

"Ya enggak lah, Om. Santuy aja."

Setelah sepuluh menit, Eddo sampai di sekolah. Berterima kasih dan berpamitan pada pasutri itu lalu bergegas masuk.

"Yah, emang Aleena kaya Mamah waktu dulu?" Acha sedikit penasaran dengan hal yang dikatakan Aiden tadi.

"Pol! Persis. Dia itu foto copy-annya kamu. Kamu itu pura-pura lupa apa beneran lupa?"

Acha mendengus. "Aku lupa lah. Ingatan aku tuh buruk, Ayah Sayang."

"Jangan mulai deh."

Acha terkekeh. Aiden itu terkenal akan lemah selemah lemahnya waktu dia dengar panggilan sayang apapun dari Acha. Jantungnya bahkan bisa jatuh dari tempatnya.

"Eh, kamu tadi nggak kasih morning kiss buat aku."

Acha terdiam.

Sementara Acha akan kikuk bila menyangkut masalah romantis atau hal-hal intim di antara mereka berdua.

Aceh melirik Aiden sebentar. Pria itu masih mengemudi dengan fokus. "Iya nanti."

Bahkan di tengah kegiatan fokus Aiden, Acha masih bisa melihat senyum kemenangan Aiden baru saja.

Tak lama mereka sampai kampus Acha. Aiden mematikan mesin mobil lalu melihat istri cantiknya itu. "Mana janjinya?"

Bahkan belum apa-apa, pipi Acha sudah sebelas duabelas dengan pantat kera.

Spontan, Acha menarik kerah jas Aiden cukup kuat lalu menempelkan bibirnya agak lama. Setelah itu Acha mendorong pelan Aiden dan membuka mata.

"Udah ya, aku masuk dulu. Kalo telat bisa dibunuh dosen." Kata Acha buru-buru sambil merapikan dasi Aiden yang sedikit miring.

Aiden hanya mengangguk lalu tersenyum. Setelahnya, Acha benar-benar berlari keluar mobil. Bukannya takut telat, hanya saja dia terlalu tersipu pagi-pagi begini.

Aiden menurunkan kaca, "Mah!!"

Lari Acha terhenti ketika Aiden memanggilnya dari dalam mobil.

"Malem ini ya, kado anniv-nya! Sampe pagi! Non-stop!"

________________

17 Desember 2019

Bentar bentar. Jangan pukuli aku ya gara-gara menghilang 4 bulan. Huhuhuhu :(

Kemaren itu aku sempet kerja dan sibuk bgt. Nggak tau jadi males update. Pokoknya aku minta maaf ya.

Untuk ke depannya, aku bakal rajin update InshaAllah, aamiin. Doain.

Oh iya, terus aku mau ngasih tau siapa itu Eddo.

Ini dia!

Ini dia!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Halo, Mahmud!Where stories live. Discover now