3. Putus!?

8.3K 343 4
                                    

Untuk apa memikirkan ucapan orang yang bahkan tidak pernah berpikir saat akan berbicara

~Na Joyi Kimberly

°°°

Shawn memperhatikan Joy yang tengah asyik mencomot gulali yang tadi di belinya tanpa memperdulikannya sedikitpun.
Sekarang mereka sedang duduk di sebuah bangku panjang di pasar malam.
Huh sepertinya ngambek Shawn tidak ada gunanya.

Joy melirik Shawn yang dari tadi hanya diam sambil mencuri curi pandang padanya. Dia tau Shawn masih marah karena diusilinya tadi.

"Kok ngeliatin terus? Masih marah?" Tegur Joy

"Siapaya"Shawn langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Yaudah deh aku minta maaf" pinta Joy penuh penyesalan.

"Ga mau"

"Maaf" Shawn membuang muka.

Untung sabar, kalo ga udah Joy buang si Shawn ke rawa rawa.

Joy berpikir keras bagaimana caranya agar Shawn tidak marah lagi, bosan juga kan kalau dia diam terus begini, tiba tiba gadis itu melihat sebuah miniatur karakter starwars yang di pegang oleh salah satu pengunjung yang kebetulan lewat.

Nah itu dia, mainan!

Joy berdiri dari duduknya lalu segera berjalan ke arah sebuah toko mainan.

Shawn melihat Joy heran.
'kenapa tiba tiba pergi? Marah juga apa gimana?' batin Shawn.

Tapi Shawn tidak perduli, dia masih kesal, bisa bisanya Joy mengusilinya dengan hal hal menyeramkan seperti tadi, untung dia ga kena serangan jantung kan.

Shawn mengeluarkan handphone dari saku celananya dan tak lama ia sudah sibuk dengan benda pipih itu.

***

Joy sampai di toko itu, saat masuk ia menatap takjub pada rak rak mainan di sekelilingnya. Maklumlah MKKB(masa kecil kurang bahagia).

Engga kok engga dia takjub karena mainan nya itu banyak banget sampe toko seluas ini aja isinya mainan semua.

Joy menyusuri setiap sudut toko, mencari kira kira benda apa yang bisa di berikan pada Shawn.
Joy teringat pada makhluk besar berwarna hijau yang kata Shawn namanya hukul, huklu atau apalah itu.
Dia pun memutuskan bertanya pada salah satu pegawai toko.

"Mbak kalau mainan yang gambar makhluk hijau berotot itu dimana ya?" Tanyanya

"Makhluk hijau? Yang mana dek?" Mbak itu bertanya tak mengerti, makhluk hijau? Berotot? Apaan? Buto ijo kah?

"Ih masa mbaknya ga tau sih kan mbak yang jualan" protes Joy.

"Ya mana saya tau saya aja ga ngerti adenya ngomong makhluk hijau, makhluk hijau apaan?"

Joy yang malas menjelaskan langsung melenggang pergi, lebih baik ia cari sendiri saja.

Sudah setengah jam dia berkeliling tapi benda itu tak juga di temukannya, tiba tiba ia teringat kalau Shawn masih menunggu nya di tempat tadi.

"OH IYA SHAWN!" Joy langsung keluar dari toko dan tidak membeli apapun, ia memutuskan untuk membelikan Shawn jagung bakar saja, kan romantis kalau makannya berdua.

Joy berjalan dengan perasaan senang ke tempat duduknya dengan Shawn tadi, di tangannya tertenteng keresek yang berisi dua buah jagung bakar yang tampak nikmat, Siap dimakan berdua.

Deg

Saat sudah hampir dekat Joy berhenti, ia melihat Shawn di tempat duduk mereka tadi bersama seorang perempuan yang sepertinya ia kenal.
Itu...

ITU CHERRY!

Shawn dan Cherry tampak sangat dekat, Cherry tampak tertawa lepas, bahkan Joy bisa melihat dari tempatnya berdiri Cherry yang mengacak-acak rambut Shawn.

Joy menjatuhkan jagung bakar yang di belinya, menimbulkan suara gedebuk yang keras, ia langsung lari, air mata menetes membasahi pipinya.

Shawn dan Cherry menoleh ke arah dimana Joy menjatuhkan makanannya, Shawn melihat Joy berlari.

"Kak Joy kak tunggu kak" Shawn pun mengejar Joy yang mulai menjauh.

Walaupun Joy lari lebih dulu, tapi Shawn itu cowok dia dengan mudah mengejar Joy lalu menahan tangannya agar tidak berlari lagi.

"Ga usah pegang pegang gue" Joy menarik tangannya dari Shawn.

"Kak Joy salah paham, aku bisa jelasin semuanya"

"Gue ga perlu penjelasan Lo, mulai hari ini kita putus"
Joy kaget, refleks kata 'putus' keluar dari mulutnya.

"Yaudah kalau itu mau kakak, kita putus" Shawn di kuasai egonya, Joy pikir Shawn akan mencegahnya atau berbuat sesuatu, ternyata selama ini Shawn hanya berpura pura menyukainya.

Shawn menaiki motornya dan pergi seketika. Joy menatap nanar motor Shawn yang mulai menjauh.

Ia tak ingin pulang, mood nya sedang hancur, apalagi setiap pulang ia selalu di suguhkan dengan pertengkaran kedua orang tuanya yang tambah membuatnya sedih.

Joy pun pergi ke suatu tempat, tempat yang selalu membuatnya tenang, di tempat inilah Joy membebaskan pikirannya dari segala masalah di hidupnya.

°°°

Jangan lupa share cerita ini yaa ^_^

My Childish Boyfriend (completed)Where stories live. Discover now