BLOODY BABY - 9

2.7K 326 13
                                    

KOOKJIN
.
.
.
Happy Reading
💜💜💜

Masih dalam fase mencengkam, dimana hutan terlarang itu menjadi saksi bisu saat tiga kubu berdeketan hanya untuk satu tujuan yang masih menjadi misteri.

Jeon Jungkook yang sekarang tengah berlari bersama Park Jimin memutuskan untuk berdamai walaupun kenyataannya hati Jimin masih belum menerima seutuhnya.

"Aku masih tidak mengerti tujuanmu menculik si Kim itu. Sebenarnya apa isi otakmu itu?" tanya Jimin penasaran disela-sela lari mereka. Namun nyatanya yang diberi pertanyaan tidak langsung menjawab, membuat Jimin menggerutu.

'Dia menyebalkan.'

"Aku mencintainya."

Jimin langsung berhenti berlari begitu mendengar satu kalimat barusan. Jungkook pun otomatis berhenti didepannya.

"Kau..Cinta? Yang benar saja?"

Jungkook pun membalikan badannya hingga menghadap Jimin, "Aku juga manusia sepertimu."

"Maksudku, kau menyekapnya di markasmu hanya karena cinta? Kau harus tahu betapa kacaunya Korea karena tindakanmu itu!" Jimin pun meninggikan suaranya tanda tidak terima.

Semenjak kabar Seokjin menghilang membuat gempar seluruh pelosok Korea Selatan. Meskipun Seokjin baru saja pulang dari belajarnya nyatanya rakyat Korsel masih mengingat dan menyayangi Seokjin--Putra Sulung Bangsawan Kim. Dan mendengar kabar tersebut, semuanya kacau bahkan ada yang terang-terangan akan menuntut dan berdemo kepada pemerintah hanya untuk segera bertindak lebih lanjut.

Terdengar berlebihan tapi nyatanya seperti itu. Alasannya karena Kim Seokjin sangat dicintai oleh masyarakat luas, karena dari kecil hingga sekarang attitude serta wataknya yang sangat tersanjung.

"Kau berlaku tanpa memikirkan resiko. Hanya karena cinta butamu, seseorang terkurung dalam sangkar. Itulah kenapa kau disebut sebagai pembunuh berdarah dingin." pungkas Jimin membuat Jungkook terdiam.

Namun setelahnya Jungkook bersuara setelah beberapa saat, "Walaupun begitu, nyatanya untuk keamanan Seokjin. Tapi kau datang, dan semuanya jadi rumit seperti ini."

"Apa maksudmu? Kau menuduhku?"

"Tidak. Nyatanya aku tidak bisa menjaganya dengan benar. Lebih baik, kita bergegas." Terdengar nada menyesal di bagian tertentu kalimat. Jimin pun yang sadar terdiam.

"Ya..Yak! Aishhh.." Jimin mengumpat setelah Jungkook pergi begitu saja. Setelahnya menyusul walaupun gerutuan menyertai langkahnya.

...

"Namjoon, sebenarnya kita mau kemana?"

"Pulang."

"Pulang? Memangnya kau tahu jalannya."

"Tahulah. Makanya diam dan ikut saja."

Terdengar argumen singkat antara kakak dan adik itu. Seokjin hanya bisa mengekori adiknya dari belakang. Jujur dia tidak percaya dengan arah jalan ini, terlihat Namjoon seperti memutari tempat yang sama.

"Namjoon! Sebenarnya kau tahu jalan tidak?" Seokjin tak sadar membentak mmebuat Namjoon berjinjit kaget.

"Tahu, cuman lupa,"

Seokjin menatap datar Namjoon yang garuk-garuk kepala dengan raut wajah kikuk. Sia-sia saja dia percaya pada Namjoon sedari tadi.

"Terus, kau datang sendirian begitu?"

BLOODY BABY [KOOKJIN]Where stories live. Discover now