#Dua Puluh

8.2K 334 20
                                    

Seminggu kemudian...

Kini Aji sudah mulai berubah. Hingga jarang pulang ke rumah dengan alasan yang sedang sibuk bertugas. Hingga sewaktu-waktu di kamar mereka berdua ribut hingga kesabaran diantara mereka lenyap sudah.

"Mas! Mas kenapa akhir-akhir ini jarang pulang ke rumah?" tanya Ayrin dengan nada meninggi.

"Kamu kenapa sih Ay? Mas ini lagi sibuk kerja. Kamu bisa nggak sih ngertiin? Nafkah yang Mas kasih ke kamu juga dari kerjaan Mas yang kayak gini!" balasnya dengan nada meninggi.

"Tapi Mas? Semenjak anak kita lahir dan semenjak kita pindah ke rumah dinas, Mas tu berubah tau nggak. Udah nggak kayak dulu lagi. Kenapa sih Mas?" ujar Ayrin seraya meneteskan air mata.

Sedangkan di luar rumah mereka ada Fika yang sedang memata-matai mereka berdua yang sedang berdebat hebat. Fika yang kelihatannya tampak tertawa bahagia melihat reaksi mereka.

"Yes yes yes! Mereka ribut juga. Aku pikir mereka itu pasangan yang selalu harmonis. Ternyata..." ujarnya penuh kemenangan.

"Mas! Kamu nggak mikirin si kembar apa yang rewel mulu? Aku ini capek Mas!"

"Apa kamu bilang? Capek? Itu udah tugas kamu sebagai seorang Ibu. Kamu pikir Mas ini nggak capek apa? Mikirin negara yang amburadul kayak gini. Mas juga punya tugas lain selain ngurusin kamu sama si kembar."

"Sekarang kamu tu udah berubah ya Ay. Nggak seperti Ayrin yang aku kenal dulu. Kamu terlalu banyak menuntut sekarang. Aku capek. Aku bosen kayak gini terus," lanjutnya kemudian pergi meninggalkan di mana istrinya itu berada.

"Mas? Kamu mau kemana!? teriak Ayrin.

"Biarin aku menangkan diri!"

-oOo-

Raja siang yang begitu menyengat di atas kepala tak membuat seorang lelaki menyerah dengan terus berjalan cepat mengunjungi sebuah cafe. Memangkan pikirannya sejenak yang dirasa kacau. Hatinya pun ikut berkecamuk tak karuan.

"Ya Allah! Kenapa semua jadi begini?" keluhnya sambil memijat keningnya sebentar.


Kemdian tak disangka datanglah seorang wanita yang kini sudah menjadi mantan sipil AU mendrkati pria TNI tersebut.

"Aji?" sapa wanita itu. Fika.

Kemudian lelaki yang dipanggil Aji tersebut menoleh seketika.

"Fika?" balasnya.

Lalu Fika duduk bersama Aji di sebuah cafe. Hingga mereka tampak mesra berbincang-bincang tanpa tahu waktu.

"Aku liat kamu lagi ada masalah sama Ayrin?" duga Fika yang sebenarnya sudah tahu mengenai masalah tersebut.

"Kenapa?" tanyanya kembali berbasa-basi.

"Dia berubah. Nggak seperti istriku yang dulu," keluh Aji.

"Dia kenapa? Jangan-jangan dia ada selingkuhan. Jadi berubah gitu," ujar Fika.

"Aku nggak peduli lagi Fik sama dia. Aku nyerah aja. Udahlah. Aku dari dulu emang nggak pernah cinta sama dia. Selama ini aku cuma bersandiwara aja di depannya."

"Hah!? Jadi selama ini kamu nggak pernah cinta sama Ayrin Ji?" tanya Fika memastikan dengan aura bahagia yang direspon anggukan oleh Aji.

The Perfect Mr. TNI AU (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang