Starry Night - Ten

800 59 1
                                    

Kris menarikan jemarinya di atas wajah sang istri kontrak. Pria itu tersenyum tipis. Dalam hatinya ia begitu berbunga - bunga mendapatkan seorang gadis seperti Ayu. Namun status gadis pada Ayu telah Kris renggut. Kini Ayu bukan berstatus gadis kembali, tetapi seorang wanita.

"Aku tidak pernah salah menjadikan kamu milikku. Ayu kamu cantik."

"Kris, aku mencintaimu tanpa bisa kucegah. Perasaan itu muncul tanpa aku ketahui. Apa karena kita selalu bersama belakangan ini? Kris kamu sangat tampan."

Kedua insan manusia itu saling melempar senyum. Kris sebenarnya ingin mengecup bibir Ayu. Namun ia mengurungkan niatnya itu. Memilih mengecup kening serta puncak kepala sang wanita.

"Kamu manis, Ayu. Sangat manis dan aku suka. Sampai - sampai aku terlalu gugup bilang berterus terang dihadapanmu saat ini."

Kris merengkuh tubuh Ayu ke dalam pelukannya. "Ayu, setialah bersamaku."

Dalam suara debur ombak yang cukup keras. Ayu masih mampu mendengar suara Kris yang terdengar agak samar. "Aku akan setia padamu, suamiku." Bahkan wanita itu tak canggung memeluk pinggang suaminya.

"Kris?"

"Hm?"

"Kenapa aku jadi mengantuk setelah terkena hembusan angin pantai?"

Kris terdiam sejenak seraya mengelus punggung Ayu. "Karena angin pantai itu menyejukan. Tetapi jika berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan."

"Kris, aku memejamkan mata sebentar ya? Aku suka dengan angin pantai, aroma air laut dan aroma tubuhnya yang sudah terkena parfum. Semua itu bercampur menjadi satu dan membuatku tenang. Ditambah satu hal yang membuatku semakin larut dalam kenyamanan."

"Apa itu sayang?" tanya Kris dengan rasa penasaran.

"Pelukkanmu yang hangat. Terima kasih, Kris." ucap Ayu kemudian menutup matanya.

Kris tersenyum dalam diam. Usapannya pada punggung Ayu kembali dilancarkan setelah sempat dihentikan. Pandangan Kris jatuh pada ombak yang menggulung - gulung. Dalam dekapannya terasa begitu hangat. Karena ada sesosok wanita yang kini menggelora hatinya.

"My love."

Sedangkan Ayu benar - benar tertidur di dalam dekapan suaminya. Kris tetap setiap melamun dengan meletakkan dagunya di puncak kepala Ayu.

Sesekali Kris melempar arah pandangnya ke jalan by pass yang ramai sore itu. Jam sudah mulai menunjukkan pukul 7 malam dan Ayu semakin larut dalam tidurnya. Hingga membuat Kris tak tega membangunkan wanita itu.

Kris hanya bisa mengelus surai legam milik Ayu yang terasa lembut. Sesekali Kris juga tersenyum pada warga sekitar yang berjalan di pinggir pantai dan kebetulan menatap ke arah bale - bale yang disinggahi Kris dan Ayu saat ini.

Malam semakin pekat dan Ayu merasa kedinginan. Apalagi suara debur ombak yang begitu keras. Ayu pun terbangun. Wanita itu tersenyum saat melihat dada bidang Kris yang menjadi objek pemandangannya dikala bangun tidur.

"Kris."

"Yes honey?"

"Maaf merepotkanmu, Kris." ucap Ayu dengan rasa malu.

Kris terkekeh pelan dan mengacak rambut Ayu. "Slow baby, aku tidak mempermasalahkan apapun. Lagipula aku suka dengan pelukkanmu."

Ayu menampilkan senyum malu - malunya dan kembali merebahkan diri di dada Kris. Sedangkan si empunya dada hanya bisa terkekeh dan mengusap lembut surai Ayu.

……………………………

Setelah menikmati makan malam di salah satu restoran. Ayu dan Kris memutuskan untuk pulang. Jalannya sedikit macet membuat perjalan pulang mereka agak terhambat.

Kris menatap wajah samping istrinya yang terlihat damai. Ayu sibuk termenung menatap keluar kaca. Kemacetan semakin menjadi - jadi hingga mereka terjebak di tengah - tengahnya.

"Kris?"

"Hm?"

"Love you."

"Love you too, honey." balas Kris dengan dibarengi mengacak rambut Ayu.

Setelah tiba di rumah, mereka berdua segera masuk ke dalam kamar masing - masing. Ayu memilih mandi karena merasa gerah. Selesai mandi wanita itu memakai piyama tidurnya.

Ayu tersenyum saat membuka pintu kamarnya. Melihat Kris yang tengah menonton TV tanpa memegang gadget apapun.

"Kris.." ucap Ayu seraya menghampiri Kris. Pria itu menoleh dan tersenyum sesaat pada Ayu. Sebelum kembali fokus pada berita luar negeri.

"Kamu belum mengantuk, Kris?"

Kris menggeleng. "Ayu, tidurlah. Jangan menungguku begadang. Kamu pasti lelah." ucap Kris seraya mengusap pipi Ayu.

"Boleh aku peluk kamu? Aku ingin tidur dipelukanmu."

Kris tidak menjawab ucapan Ayu. Segera direngkuhnya tubuh istri kontraknya itu. Ayu dengan cepat menyandarkan kepalanya di dada Kris.

Kris mengusap pelan rambut legam Ayu. Sesekali ia diciumnya rambut wanitanya itu. Ayu yang sangat kelelahan akhirnya dengan mudah tertidur di pelukkan Kris. Melihat itu Kris tersenyum. Diciumnya lama pipi kanan Ayu. Pria itu pada akhirnya menggendong Ayu menuju kamarnya. Kris rasa malam ini ia ingin tidur dengan memeluk Ayu.

……………………………

Ayu tengah menyiapkan sarapan pagi. Sedangkan Kris tengah menikmati jogging di area perumahan. Pagi ini Ayu membuat ayam goreng dan sayur bayam tumis. Kini Kris sama sekali tidak pernah mengeluh mengenai sarapan pagi yang disajikan Ayu.

Dulu di awal pernikahan kontrak mereka. Memang Kris sempat terkejut karena Ayu memasak ayam goreng dan sayur kangkung untuk sarapan pagi. Padahal biasanya Kris menikmati roti panggang atau omelet untuk sarapan pagi.

Kris tidak marah saat itu. Namun Ayu tahu bahwa suami kontraknya kesal. Sehingga Kris tidak mengajaknya berbicara.

Itu semua terjadi sebelum Kris menikmati sarapan berat buatan Ayu. Setelah memakan 2 kali suap masakan Ayu pagi itu. Kris seketika berceloteh bahwa masakan Ayu tidak buruk. Bahkan sarapannya lebih berasa daripada terus menerus menikmati roti panggang dan omelet.

Kris kembali ke rumah ketika Ayu telah menyelesaikan masakannya. Kris memilih langsung membersihkan tubuhnya. Sedangkan Ayu melanjutkan pekerjaanya untuk membersihkan beberapa bagian rumah. Seperti kamarnya, kamar Kris dan halaman depan.

"Ayu.."

"Iya Kris?" jawab Ayu seraya menghentikan kegiatan menyapu halamannya.

"Mandilah sayang. Aku tidak akan sarapan bila kamu juga tidak sarapan." ucap Kris.

Starry NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang