Chapter 6

1.1K 80 17
                                    

Chapter 6
Kesepakatan

Harapan ku sia-sia saja. Aku sangat berharap apa yang kulihat saat terbangun adalah berada di kamarku. Namun nyatanya tidak. Kamar yang sama saat aku memejamkan mata.

" Selamat pagi, Inesh."

Oh, Tidak. Aku tidak menyukai pemandangan ini. Elios sedang bertopang tangan di sampingku. Tersenyum dengan wajah yang sangat menyebalkan.

BRUuKk

Tendangan kaki adalah balasan ucapan selamat pagi yang ku berikan padanya. Elios mengerang, tentu saja ia pasti merasakan yang namanya kesakitan.

" Kau tega sekali."

Aku tersenyum sinis padanya.

" Apa yang kau lakukan, Hah??!! Kenapa kau bisa tidur di sampingku??!!"

" Aku hanya ingin hal pertama yang kau lihat adalah wajahku."

Aku mengumpat dan berusaha untuk menendangnya lagi. Tapi sial, Drakula mesum ini dengan mudah menahan serangan keduaku.

" Jangan menendangku." suaranya terdengar lembut. Tapi aku tidak peduli.

" Aku ingin pulang!!" amukku seraya turun dari tempat tidur.

" Pulang?" seru Elios, aku mengganguk. Tentu saja.

" Jangan pulang. Ada aku disini."

Aku memutar bola mata dengan malas. Aku merasa frustasi, terjebak dalam dunia yang tidak ku mengerti.

Elios masih menatapku dengan senyum manisnya. Aku baru sadar. Penampilan necisnya berubah dalam semalam. Rambut blondenya telah berganti warna menjadi hitam.

Netra mata birunya telah berubah menjadi hitam, lengkap dengan kantong mata yang sangat jelas terlihat.

Aku memikirkan satu hal. Sekuat apapun aku mengamuk Elios tak kan membawaku pulang. Jadi, aku hanya perlu memikirkan cara lain untuk kabur dari tempat ini.

" Sarapan?" Pria mesum itu beranjak dari tempat tidur. Menatapku dengan sebuah uluran tangan.

Apa Drakula gila ini mengira aku akan menerima ajakannya? Jangan harap dan tak sudi aku menerimanya.

Namun sialnya, perut dan keinginanku tidak berjalan seimbang. Ia berbunyi dengan timing yang tidak tepat.

" Kau lapar. Ayo!" Elios kembali mengajakku. Dia menertawanku.

Aku berunding pada pikiranku. Bertahan dengan ego sambil menahan lapar. Atau tunduk dan menerima ajakan Elios. Well... Setidaknya aku butuh tenaga untuk melawannya.

" Baiklah." ketusku " Aku bisa jalan sendiri." ucapku tanpa membalas uluran tangannya.

.
.
.

Sarapan yang sangat tidak menyenangkan. Tapi aku berusaha menerimanya di setiap situasi yang terjadi.

Di meja makan, aku, Elios dan Martha tengah menikmati sarapan kami masing-masing. Semua orang makan dalam diam.

Halloween Love Secret ( END)Where stories live. Discover now