Aku Pergi

1.2K 81 1
                                    

#Author Pov

Saat ini Ratna sedang sibuk di dapur membuatkan semangkuk bubur dan segelas susu untuk putra kesayangannya yaitu Rizal.

Ia berusaha untuk merawat Rizal dengan baik. Saat ia sedang membuatkan susu tiba-tiba nenekpun datang menghampiri Ratna.

"Ratna.. apa Rizal masih belum bangun?" Tanya Nenek, seorang nenek itu adalah Ibunda dari Ratna.

"Iya Bu, semalaman badannya demam Bu. Ini aku lagi bikin sarapan buat dia Bu" ucap Ratna kepada ibunya.

"Hem ya udah kalo gitu, nanti kamu temenin dia ya.. kayanya dia sangat tertekan dengan kejadian kemarin" kata Nenek.

"Maafin mas Ferdi ya Bu" Kata Ratna.

"Ya sudahlah mau gimana lagi, udah sana cepetan temuin anak kamu" Ucap nenek itu dan Ratna pun mengangguk segera pergi dari dapur sambil membawakan bubur dan susu yang telah dia buat tadi.

Krekkkk..

Saat membuka pintu, Ratna pun langsung terkejut dengan melihat kamar Rizal yang sudah tersusun rapih bukan karna itu saja. Ratna pun tidak melihat putranya di kamar itu, sehingga membuat dia kebingungan.

"Rizal sayang.. kamu dimana nak?" Panggilnya sambil mencari putranya di setiap sudut kamar. namun, tidak ada sama sekali jawaban dari Rizal. Ia pun mulai cemas lalu memanggil ibunya.

"Ibu... Ibu..." Teriak Ratna sehingga membuat ibunya langsung memasuki kamar Rizal.

"Ada apa kamu teriak-teriak?" Tanya seorang perempuan paruh baya itu.

"Rizal Bu.. Rizal gak ada di kamarnya!" Ucap Ratna dengan penuh kekhawatiran nya.

"Kamu sudah mencarinya?" Tanya seorang wanita paruh baya itu.

"Sudah Bu.. tapi Rizal gak ada. Aku yakin tadi Rizal masih tertidur di sini" ucap Ratna. Lalu ia melihat selembar kertas putih yang tertindih dengan setangkai bunga mawar di atas meja belajar Rizal. Tanpa banyak berfikir, Ratna pun langsung melihat isi kertas itu. Yang ternyata itu adalah tulisan tangan Rizal. Isi surat itu...

Assalamualaikum..

Ayah.. Bunda.. Nenek.. Kak Dirga dan Kak Ratih..
Rizal pamit ya..
Rizal gak mau nyusahin kalian lagi. Rizal tau, selama Rizal ada.. Rizal hanya buat kalian susah.

Ayah.. bunda..
Maafin Rizal, kalo Rizal suka nakal. Kalo Rizal gak bisa buat kalian bangga. Tapi Rizal janji.. Rizal akan berusaha buat jadi yang terbaik buat ayah sama bunda.

Nenek..
Makasih ya.. selama ini nenek memang yang terbaik buat Rizal.. tanpa nenek sama Kakek.. Rizal gak akan pernah tau jalan menuju ke sekolah.. maafin Rizal juga, kalo terkadang Rizal suka ngeyel sama nenek.. suka gak dengerin kata-kata nenek. Tapi Rizal juga janji sama nenek, Rizal bakal selalu ingat apa kata Nenek.. kalo Rizal ini seorang laki-laki yang gak boleh nangis, Rizal bakal berusaha menjadi anak yang kuat.

Dan untuk Kak Ratih.. Kak Dirga.
Kalian sangat beruntung. Rizal gak seberuntung kalian yang selalu di manja oleh Ayah. Kalian beruntung memiliki ayah. Sedangkan Rizal? Rizal sangat jauh dari kata itu.

Ayah bunda.. apa benar, Rizal bukan anak ayah?

Tanpa di sadari Ratna pun menangis, air matanya tak henti-hentinya menangis saat ia membaca surat dari putranya itu.

Bunda..
Bunda jangan nangis.. Rizal gak papa kok. Rizal tau, orang pertama yang membaca surat ini adalah Bunda.
Bunda.. makasih ya.. udah ngerawat Rizal. Rizal bangga punya bunda.

Bunda.. lihatlah di dalam lemari samping tempat tidur Rizal.. tolong sampaikan kepada Ayah, itu buat Ayah dari Rizal.

Wassalamu'alaikum..

Setelah membaca surat itu, Ratna pun segera melihat isi dalam lemari itu. Dan ternyata di dalam lemari itu terdapat sebuah piala dan selembar kertas yang ternyata itu adalah gambar hasil Rizal sewaktu dia lomba menggambar itu. Ratna terus menangis meneteskan air matanya tak percaya, bahwa selama ini putranya sangat berkarya dalam hal menggambar sehingga ia mendapatkan juara ke satu. Dan yang membuat Ratna semakin sakit yaitu Rizal menggambar ayahnya yang sedang menggandeng Rizal. Dan di bawah nya terdapat tulisan.

"Aku Sayang Ayah"

"Rizal!!" Teriak Ratna lalu ia segera berlari keluar rumah untuk mencari Rizal dan di susul oleh Nenek.

"Rizal!" Panggil nya sambil melihat ke sana kemari begitupun dengan nenek yang ikut mencari.

Tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti di depannya dan yang ternyata itu adalah Ferdi.

"Ratna .. Ibu...  Kalian sedang apa di sini?" Tanya Ferdi sambil menghampiri mereka.

"Mas! Rizal.. mas!" Ucap Ratna sambil menangis dan memeluk Ferdi.

"Kenapa Rizal?" Tanya Ferdi kepada Istrinya. Lalu Ratna pun memberikan surat itu kepada Ferdi.

"Ya udah yuk masuk ke mobil, kita cari Rizal sekarang" Kata Ferdi dengan cemas. Lalu mereka pun langsung bergegas masuk ke dalam mobil.

Selama di perjalanan Ratna pun hanya bisa menangis, hatinya sangat hancur karna kepergian putranya yang entah kemana. Begitupun dengan Ferdi, ia terlihat sangat cemas.

Rizal kamu kemana sih? .. maafin ayah nak.. maafin ayah - batin Ferdi cemas.

Sedangkan di belakang mereka terdapat seorang nenek yang ikut khawatir sambil melihat ke arah luar jendela mobil dan berharap Rizal akan segera di temukan.

                   ⚜️⚜️⚜️⚜️

#Rizal Pov

Saat ini aku sedang berjalan mencari tempat untuk dimana aku bisa tinggal. Aku tidak membawa bekal sedikitpun. Aku hanya membawa sisa uang jajanku yang tidak terlalu banyak.

"Rizal harus bisa pergi jauh dari tempat ini, supaya gak ada yang nemuin Rizal" Ucapku sambil berjalan yang entah kemana aku harus pergi.

"Tapi.. Rizal harus pergi kemana?" Lanjutku hingga aku terdiam.

Tiba-tiba datanglah seorang anak laki-laki seumuran ku yang entah siapa namanya.

"Hei.. kamu kenapa?" Tanya anak itu menghadapku.

"Kamu siapa?" Aku kembali bertanya kepadanya.

"Aku Reza, kamu siapa?" Katanya memperkenalkan diri.

"Aku Rizal" Jawabku , lalu aku dan Reza pun saling berjabat tangan.

"Kamu ngapain di sini?" Tanya Reza.

"Aku gak tau harus kemana, aku kabur dari rumah" Jelasku.

"Loh kenapa?" Tanya nya lagi.

"Hem.. gak papa" Kataku sambil tersenyum, aku tidak mau menceritakan hal ini kepada siapapun. Aku tidak mau orang lain mengetahui nya.

"Terus sekarang kamu mau kemana?" Tanyanya lagi.

"Justru itu aku bingung.. aku gak tau" Jawabku bingung.

"Ya udah, sementara kamu tinggal di rumah ku aja" ucap Reza.

"Terimakasih Reza, tapi maaf Rizal gak mau nyusahin siapa-siapa, Rizal kan baru kenal Reza masa Rizal udah nyusahin Reza sih" kataku sambil terkekeh.

"Loh.. gak papa.. malah aku senang banget kalo kamu tinggal di rumah aku. Lagian mamah sama nenek aku juga gak bakal keberatan" jelasnya.

"Sekali lagi terimakasih Reza. Tapi maaf Rizal gak bisa" Ucapku lagi.

"Aku mohon Zal, aku harap kamu bisa jadi temen aku yang paling baik" pintanya memohon agar aku bisa tinggal di rumah nya.

"Hem ya udah deh, tapi bentar aja ya" kataku mengiyakan.

"Yee.. ya udah yuk, kamu ke rumah ku sekarang. Nanti aku kenalin sama mamah sama nenek ku" katanya, lalu aku dan Reza pun pergi ketempat dimana Reza tinggal.

.
.
.
.
Lanjut Yuk!😂

Surat kecil untuk Ayah [REVISI]Where stories live. Discover now