[ON GOING]NONA PENJAGA PANTAI (Suho x Lisa x Yoongi)

🏄s e m b i l a n

.

.

.

.

.

Hai ...
Special thanks for kak Wii yang udah baca semua update kemarin. Cepat sembuh ya kak ❤️

Langit sore sudah mulai berganti dengan kegelapan yang menyelimuti. Pikiranku berkelana tanpa henti dalam medan otak ku yang mulai hancur dengan berbagai himpitan pemikiran yang kejam.

Aku tidak percaya. Semalam, aku benar-benar mengajukan perpisahan pada Min Yoongi. Dan aku langsung pergi meninggalkannya tanpa berbalik untuk menatapnya atau mengijinkannya mengatakan sesuatu padaku. Dalam otak ku, masih teringat jelas gambar wajahnya yang terluka ketika kami berpisah semalam, dan isak tangisnya saat aku benar-benar melangkah meninggalkannya tanpa berbalik menatapnya.

Aku sakit saat memutar kembali kejadian kemarin. Saat aku mendatangi kota ini kembali dengan perasaan yang bisa dibilang berbahagia, namun kenyataan yang ku dapati adalah priaku bahkan sudah tinggal serumah dengan wanita lain. Dan bahkan tidur bersama diatas ranjang yang kami pilih bersama, dan menjadi saksi bisu untuk semua percintaan dan malam-malam panas yang kami lalui berdua sejak lima tahun silam.

Aku benar-benar merasakan kegagalan terbesar dalam hidupku sejak kebangkitanku dulu, saat mengingat tumpukan pakaian dalam wanita lain didalam kamar yang ku tempati bersama kekasihku.

Sedikitpun aku tidak pernah merasa berkecil hati atau ingin menyerah dengan sikap mantan calon mertuaku yang terang-terangan menolak ku. Tapi untuk pertama kalinya kemarin, aku terluka mendengar bangganya dia bercerita tentang kedekatan yang sudah terjalin diantara putranya dan menantu yang diinginkannya. Terlebih tentang bagian mereka tinggal bersama, dan perhatian putranya pada wanita penyakitan yang tidak tahu malu itu.

Tidak ada penyesalan untuk perpisahan dan akhir hubungan ini. Tapi yang aku sesali, aku terlalu mencintainya hingga aku tidak rela dan bahkan tidak siap untuk memikirkan hari hidupku ke depan tanpa dirinya.

Sesuatu yang tidak pernah ku rencanakan sebelumnya.

Mataku menatap datar panggangan barbeque dihalaman rumahku--- atau tepatnya rumah orang tuaku, yang tengah mengepulkan asap dan sesekali menerbangkan remah abu sisa bakaran kertas. Atau tepatnya sisa bakaran kartu undangan yang ku pesan bersama Min Yoongi tujuh bulan lalu, setelah kami menentukan tanggal pernikahan kala itu.

Semua barang pemberiannya yang tersisa dirumah orang tuaku, telah ku kirim pulang ke apartemen kami. Ehm maksudku apartemennya, yang mungkin sebentar lagi akan menjadi apartemennya dan wanita itu. Hanya tumpukan undangan ini yang tersisa karna kami memesannya waktu itu dengan memakai alamat orang tuaku. Ehm, sebenarnya tidak hanya undangan-undangan ini. Karna ada sebuah gaun pernikahan yang membalut tubuh mannequin didepanku, terpisah denganku oleh pemanggang barbeque yang tengah membakar habis undangan-undangan yang ku buang keatasnya.