01. Pertunangan

1.4K 110 24
                                    

Hallooooooo 👋👋👋
Apa kabar semuaaaaaaaaa
Semoga kalian tidak bosan ya dengan cerita RMK ini 🤗
Udah nggak sabar kelanjutan RMK season 2 ini???
Yuk, langsung aja

###

Arshad tersenyum lebar, matanya berbinar, memancarkan sinar kebahagiaan yang ia rasakan.

Ia menatap gadis yang berdiri dihadapannya dengan tatapan begitu dalam. Sungguh, gadis itu terlihat cantik dengan balutan gaun berwarna pastel, senada dengan kerudung yang dikenakannya. Tidak lupa sentuhan riasan yang menambah kesan anggun nan menawan. Membuat siapapun yang melihatnya terkagum-kagum dengan ciptaan Tuhan yang sangat sempurna itu.

Gadis itu tak lain adalah Meira.

Gadis yang sangat dicintai Arshad sejak lama.

Dan sebentar lagi, gadis itu akan menjadi tunangannya.

Ya, tunangannya!

Setelah sepuluh tahun menanti dan melewati berbagai macam rintangan, akhirnya Arshad bisa bersatu kembali dengan Meira.

Tanpa membuang waktu lagi, Arshad segera memasangkan cincin ke jemari lentik Meira dihadapan para sahabat dekat dan keluarga.

Suara tepuk tangan menggelegar begitu cincin itu berhasil menghiasi jemari Meira.

Meira tersenyum.

Ia senang.

Sangat.

Kini gilirannya untuk memasangkan cincin di jari Arshad. Dan yah..... Tepuk tangan meriah kembali terdengar. Bahkan kali ini lebih keras. Menandakan bahwa ia dan Arshad telah sah bertunangan.

"Makasih, Humaira" bisik Arshad dengan lembut.

"Aku yang makasih, Mas".

"Mas?" sebelah alis Arshad terangkat. Heran dengan panggilan Meira padanya.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Meira memanggilnya dengan sebutan 'Mas'. Dulu pas di Bali pernah sekali, tapi setelah itu tidak. Makannya Arshad agak heran karena Meira memanggilnya dengan sebutan itu lagi.

"Iya 'Mas'. Kenapa? Kamu nggak suka aku panggil 'Mas Arshad'? Dulu Fitri selalu manggil kamu 'Mas Arshad, Mas Arshad', masa sekarang aku, tunangan kamu, nggak boleh manggil kamu 'Mas Arshad'?" protes Meira.

Arshad terkekeh mendengar penuturan Meira yang terkesan cemburu dengan Fitri. Padahal biasanya Meira cuek-cuek saja.

"Siapa yang nggak ngebolehin calon istri aku panggil aku 'Mas'? Hm? Sini, kasih tahu aku orangnya. Biar aku bacain ayat kursi nanti" ujar Arshad pura-pura kesal.

Meira berusaha menahan tawanya. Ia tidak mau terlihat aneh oleh keluarga besar serta sahabat-sahabatnya dihari pertunangannya itu.

***

"Selamat ya, Ra. Akhirnya loe tunangan juga sama Arshad" ucap Husna sembari tersenyum sumringah.

Meira mengangguk dan membalas senyum Husna. Ia lalu duduk di samping sahabatnya itu. "Thankyouuuuuu..... Ini semua juga berkat loe. Aisyah udah cerita ke gue, gimana loe berusaha keras bujuk Fitri. Makasih ya Na, gue nggak tau apa jadinya kalau nggak ada loe. Mungkin, gue nggak akan bisa tersenyum bahagia kayak sekarang".

"Loe nggak usah sok hutang budi kayak gitu ke gue. Gue ngelakuin ini juga buat diri gue sendiri kok".

"Maksudnya?".

"Gue senang aja lihat loe sama Arshad bahagia kayak sekarang. Coba loe lihat gimana cerianya wajah Arshad sekarang" Husna memberi isyarat agar Meira menatap ke arah Arshad yang bercengkrama dengan Hizam dan Rafif.

Remaja Masa Kini 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang