Petualangan Jurnalis

Bagian 1

Perkenalkan nama aku Aldo, aku bekerja disalah satu surat kabar kriminal yang ada di Jakarta sebagai wartawan. Aku sudah bekerja hampir selama 5 tahun, ya bisa dibilang aku adalah salah satu senior dikantor ini.

Kriminal sudah menjadi makanan sehari-hari yang harus dimakan, entah soal pencurian, pembunuhan, dan masih banyak lagi. Pagi itu seperti biasa, aku pergi kekantor untuk menyelesaikan berita yang aku buat kemaren.

"Jangan lupa ya do, berita nya harus naik siang ini" ujar salah satu rekan aku yang kerjaan nya nagih berita doang tapi gak bantu, "Iya, siap".

"Dikit lagi selesai nih, tinggal edit ini trus yang ini. Nah kan selesai, ginian doang mah gampang" perasaan ku mulai senang karena tanda nya aku bisa nongkrong untuk ngopi ama anak-anak yang lain.

"Sudah diupload ya, aku pengen ngopi dulu" kata ku sambil jalan keluar kantor.

Sesampainya di tongkrongan anak-anak, aku langsung memesan kopi "Kaya biasa ya pak". "Kopi setengah, gula dua sendok kan?" sebagai pelanggan tetap, bapaknya sudah pasti hapal apa pesanan ku.

"Eh, kalian pada tau gak ada kasus yang hot ni"

"Kasus apaan?"

"Kasus pembunuhan bos besar itu" selama aku nunggu pesanan kopi yang tak kunjung datang itu, aku mulai penasaran ama pembahasan soal kasus itu.

"Lho bukannya kasus itu sudah dilaporkan ke kepolisian? Trus apa yang hot?" timpal ku sedari duduk dekat mereka, Feliks yang merupakan wartawan kriminal juga mulai menceritakan kenapa kasus itu mulai diperbincangkan lagi.

"Kamu tau gak, ini kasus sampai sekarang gak ada kabar lagi. Dengar-dengar sih, ada yang nutupin ini kasus. Ya mungkin pakai uang", aku yang sambil seruput kopi yang dipesan tadi pun makin penasaran.

"Trus, apa sudah ada pelakunya?"

"Dengar-dengar dari yang dilapangan, sudah ada dua tersangka. Supir dan manager diperusahaan si korban, tapi keduanya menyangkal terlibat". Setelah panjang lebar, aku mulai penasaran ada apa dikasus ini sampai-sampai seakan kasus nya ditutup dari khalayak umum.