Dua Belas: Pembuka Portal

2.5K 203 17
                                    


Jisoo menggeliat, membuat Taeyong berhenti men-scroll layar ponselnya. Gadis itu mengendus-endus lengan Taeyong sebelum Taeyong melihat kedua mata Jisoo terbuka, dan mendapati wajah cengo Jisoo ketika mata mereka bertemu.

"Morning, baby food."

Jisoo butuh beberapa sekon mengumpulkan nyawanya. Dan karena masih mengantuk, Jisoo hanya menguap panjang, lalu ia berbalik memunggungi Taeyong. Taeyong jadi tersenyum geli, ia tak tahan untuk tidak mengacak puncak kepala Jisoo.

Namun agaknya Jisoo telat sadar, menyadari ada yang mengelusnya di kepala, dan mendapati sekelebat bayangan Taeyong yang topless di sebelahnya membuatnya berbalik lagi seketika.

Mata Taeyong dan Jisoo bertemu lagi. Jisoo jadi membulatkan matanya. What the??! Lalu Jisoo segera memeriksa dirinya – yang berbalut selimut dan telanjang di baliknya. Jisoo merabai dirinya, mengecek kondisi dirinya di balik selimut, dan Jisoo jadi panik mendapati ada 'sesuatu' yang aneh di perut serta ms. Vnya. Sepertinya sudah dilap dengan tissue, tapi Jisoo masih melihat 'sisa-sisa'nya.

"KYAAAAAAAAAAAAAA!!!!!" Jisoo menimpuki Taeyong dengan bantal, membuat Taeyong terpingkal. Suatu respon yang di luar nalar Jisoo.

Taeyong lalu membungkam mulut Jisoo dengan telapak tangannya. "Berisik, Jisoo, ini masih pagi!"

"MM! Mmmm!"

"Udah gue duga pasti lo bakal begini pas lo bangun, hah, klasik!" ledek Taeyong.

"Mmmmm..!! Mmmm!! MMMMMMMMM!!"

"Hahahaha, apa? Lo ngomong apa? Coba bilang sekali lagi?," iseng Taeyong, ia masih membungkam mulut Jisoo.

"Mmm! Maksud lo apa, hah? Sialan!" Jisoo merah padam ketika Taeyong akhirnya melepaskan tangannya. Vampir itu masih mengumpat senyum. Lalu sekali tarik Taeyong menarik selimut Jisoo membuat Jisoo ber-kyaaa-kyaaa ria lagi. Ia nyaris loncat dari kasur kalau tak mengingat Taeyong yang sudah biasa memandangi tubuhnya. Tapi tetap saja, Jisoo refleks menutupi dada dan bagian bawah tubuhnya sebisanya.

Taeyong terlihat memungut underwear Jisoo juga yang terserak di lantai. Lalu ia berlalu. "Kalau lo mau selimut dan pakaian dalam lo balik, ambil di kamar gue, nanti gue jelasin semuanya. Tapi itu pun kalo lo butuh penjelasan."

Dan Blam! Pintu kamar Jisoo ditutup Taeyong menyebabkan bantal yang dilempar Jisoo memantul kembali.

"YAAK!! LEE PERVERT TAEYONG!!!" teriaknya.

Taeyong membalasnya dengan gelak tawa.

~~0~~

Jisoo bersungut-sungut. Gadis itu meminum teh krisannya asal-asalan. Taeyong yang sudah bertengger di kursi pantry memperhatikannya sambil mengumpat senyum.

"Udah dong, Jis. Semuanya udah terlanjur. Gak bisa kembali ke seperti semula, lagian gue gak bisa menyembuhkan hal-hal seperti mengembalikan hilangnya keperaw-,"

"Ish! Lo diem aja deh, jangan ajak gue ngomong," balas Jisoo jutek. Membuat Taeyong terpingkal dalam hati.

"Tapi itu semua kan emang lo yang min-,"

Jisoo menutup kedua telinganya dengan tangannya. Lalu berbalik memunggungi Taeyong. "Jangan ngomong, ish, pervert!" Ia yakin wajahnya bisa keluar asap saking panasnya. Sementara Taeyong sudah tak bisa lagi menyembunyikan senyumnya.

Keduanya masih bersantai, karena sekolah mulai jam 11 siang. Jalanan tertimbun salju cukup tebal, jadi harus dikeruk, sehingga pemerintah men-stop semua lalu lintas transportasi sementara waktu.

Amorphous | [Taesoo (Taeyong - Jisoo)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang