Four

5.4K 520 154
                                    

Jun dan Minghao berlari di dalam rumah sakit, walaupun mereka telah ditegur penjaga rumah sakit tapi mereka sedang panik jadi tidak ada yang namanya tenang.

Sekarang lagi ramai ramainya rumah sakit banyak yang berlalu lalang menghambat jalan Minghao dan Jun.

Klo saja tidak ada Jun, Minghao pasti udah membunuh semua yang menghalang jalannya dengan alat medis di sampingnya.

"Tenang Hao, ada Jun disamping" gumam Minghao yang tangannya udah gatal mau nusuk leher mereka.

"Apa Hao? Kamu ngomong sesuatu?" Tanya Jun yang tidak didengarnya karena ramai rumah sakit.

"Gak kok" jawab Minghao dengan senyumnya.

Setelah beberapa lama menunggu jalan terbuka untuk Jun dan Minghao, dengan cepat mereka berjalan kali ini mereka tidak berlari karena dimarahin suster tadi yang sempat sempatnya ngegoda Jun didepan Minghao, jujur saja jika Jun memang gak ada, pasti tangan dan baju Minghao udah penuh dengan noda merah alias darah dengan senyum diwajahnya. Karena baginya itu sangat menyenangkan.

Dan akhirnya Minghao dan Jun sampai di rawat inap Seungkwan, disana udah semua berkumpul dengan Seungkwan yang diperban.

"Apa yang terjadi ini?!" Tanya Minghao panik.

"Eh unnie, jadi gini... Kwannie pergi ke kamar mandi, terus ada 2 yeoja ngunci pintu toilet terus ngancam kwannie jauhin Vernon padahal Vernon kan kesayangannya Boo, terus karena aku gak terima mereka sayat tanganku" jelas Seungkwan dengan tangisnya.

Mengapa Seungkwan berbohong? Karena masih ada Seungcheol, Jun, Seokmin, Soonyoung, Vernon dan Mingyu disana, jadi dia tidak mau menceritakan yang sebenarnya.

"Uuh.. uri Boo gpp sekarang ada unnie yang bakal jaga kwannie" ucap Jeonghan sambil memeluk Seungkwan yang sedang fake cry diikuti unnie unnie yang lain.

"Kwannie, sampai kapan kamu akan dirawat?" Tanya Wonwoo setelah melepas pelukannya pada Seungkwan.

"Ehm.. aku juga gak tau unnie" jawab Seungkwan dengan gaya berpikirnya.

"Itu artinya besok km jangan masuk sekolah" ujar Jeonghan, Seungkwan yang denger diam diam senang karena tidak perlu sekolah.

"Terus siapa yang jaga Seungkwan?" Tanya Jihoon yang sedang duduk di sofa bersama Soonyoung yang ketiduran di pundaknya.

"Biar aku aja" sahut Jisoo, tapi sepertinya Vernon tidak setuju.

"Biar aku saja Noona, karena Seungkwan adalah tanggung jawab ku" ujar Vernon yang langsung mendapat senyuman manis Seungkwan.

"Iya unnie! Biarkan Vernon menjagaku" pinta seungkwan dengan puppy eyes nya membuat Jeonghan memijat pelipisnya.

"Baiklah, tapi ada 1 syarat" ucap Jeonghan.

"Apa itu?" Tanya Vernon dan Seungkwan bersamaan.

"Jangan melakukan yang aneh aneh" jawab Jeonghan membuat semburat merah berada di pipi keduanya.

"Ih emang kita mau ngapain sih?!" Kesel Seungkwan yang langsung mendapat kekehan dari Jeonghan dan yang lainnya.

"Ok, karena udah melihat Seungkwan baik baik saja, ayo kita pulang" ucap Jisoo dan diangguki yang lain dan pergi keluar ruangan meninggalkan Seungkwan dan Vernon berdua.

.
.
.

"Apa ada yang sakit?" Tanya Vernon yang sekarang sangat khawatir dengan Seungkwan.

"Iya nih duh" jawab Seungkwan dengan ekspresi kesakitannya membuat Vernon panik.

"Yang mana yang sakit?" Tanya Vernon berdiri untuk melihat keadaan Seungkwan.

"Perut, aku lapar, pingin makan ayam" jawab Seungkwan mempoutkan bibirnya.

𝙿𝚂𝚈𝙲𝙷𝙾𝙿𝙰𝚃𝙷 [Seventeen GS] [END]Where stories live. Discover now