Arka menarik Acha menuju rumah pohon yang telah dihiasnya dengan sedemikian rupa.
"wah indah banget"
Celetuk Acha terkagum"ini pangeran yang hias semua ini sendiri?"
Lanjut AchaArka merengkuh tubuh Acha
"Iya dong, apasih yang gak buat princess"Hangat dan nyaman
Yang saat ini mereka rasakan.'Ya tuhan apakah aku harus jujur?'
"pangeran pengin bicara sama princess"
Ucap Arka melepas tautan diantara mereka."bicara aja pangeran"
Ujar Acha dengan nada heran"Tapi janji ya princess gak bakal benci sama pangeran?"
Acha tersenyum"Seburuk apapun perilaku pangeran, Princess gak bakal bisa marah atau benci sama pangeran"
"Pangeran tahu ini menyakitkan tapi lebih baik jujur dari pada hidup dengan kebohongan, dan disini pangeran bakalan jujur kalo pangeran belum sembuh princess,
Usia pangeran 2 hari lagi"
Ujar Arka apa adanyaJederrr...
Bagai disambar petir di siang bolong tubuhnya tiba-tiba melemas begitu saja, ia terduduk di sofa yang telah tersedia dan diikuti Arka di sampingnya.
Hening mengisi suasana mereka.
"pangeran lagi bohongin princess kan?"
Cerca Acha"gak, pangeran gak lagi bohong princess"
Ungkapnya dengan menyerahkan sebuah dokumen.Liquid bening perlahan terjatuh dari kelopak mata Acha. Ia menggigit bibir bawahnya pelan. Dunianya serasa hancur sakarang.
Arka merengkuh kembali tubuh Acha erat menyalurkan rasa hangat, dikecup pucuk rambutnya singkat.
Tangan Arka terulur untuk menghapus air mata Acha lalu dengan perhatian diciumlah kedua mata Acha agar tangis gadisnya terhenti."Hei jangan bersedih, memang benar suatu saat nanti jika aku telah tiada raga ku ini takkan lagi kau jumpai namun hati ku akan selalu untukmu princess kecilku"
"pangeran akan selalu menjagamu dari jauh sampai pada akhirnya princess telah menemukan cinta mu yang hilang"
Lanjutnya diakhiri senyuman"p-prin...cess g-gak bisa pangeran"
Isaknya"princess pasti bisa, yakinlah tuhan memberi ujian berdasar kemampuan hambanya"
Ucap Arka menenangkannya"Pangeran"
"hm?"
"Izinkan aku mengisi setiap detik waktumu"
Ucapnya menahan isak tangisArka tersenyum
"Tentu princess""Jangan menangis princess setiap butiran air mata yang keluar dari matamu menyakiti hatiku, ingatlah waktuku cuma dua hari dan waktu itu akan ku isi dengan tawa candamu bukan tangis sedihmu"
Acha mengusap air matanya
"Princess janji diwaktu pangeran pergi nanti princess gak bakal nangis lagi"
Ucapnya memaksakan senyum"makasih kamu udah mau ngertiin aku dan...
"selamat ulang tahun sayang"
Dikecupnya pipi tembam Acha membuat pipinya seperti kepiting rebus"makasih pangeran, oh iya Acha harus pulang soalnya nanti ada perayaan ultah Acha, pangeran bisa ikut kan?"
"apapun untuk kamu princess"
Skip setelah sampai di mansion
Setelah Acha menjelaskan semuanya tentang Arka kepada keluarganya, mereka semua sempat terkejut tetapi beberapa saat kemudian mereka sangat mengerti keadaannya
Sekarang. Tidak dengan Arga yang hanya cuek menanggapi membuat Acha mengernyitkan kening sementara lalu melangkahkan kaki ke arah kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
C A K R A ( TAMAT )
Teen FictionAkankah lukaku akan sembuh seiring berjalannya waktu? Akankah benih cinta akan tumbuh seiring nyamannya bersamamu? _______________ Ini tentang Queensha Anastasya Kagxandra si gadis cantik yang polos nan lugu. Juga tentang Kingsthan Keenan Smith si...