7. Mission Success (Part +++)

5.3K 198 6
                                    

Entah sejak kapan gue mulai akrab dengan nih bocah. Sama hal nya seperti sekarang berdampingan duduk di sofa yang telah tersedia.

"Gue kira lo gak bakalan dateng" Sendari mengasongkan segelas soda yang sengaja gue siapkan.

"Ya tentu gue dateng, mana mungkin melewatkan pesta sekeren ini, hee"

Bangsaddttt! Bukannya kemaren lu bilang gak suka pesta lebih suka di rumah. Sialan emang, kayanya otak sama pantat udah ketuker nih bocah.

Detik selanjutnya dia melontarkan senyum yang bisa dikatakan menawan indah tapi membuat kepala gue pening seketika. Entah kenapa senyum itu beda dengan senyum menjijikan yang pernah timbul sebelumnya.

Itu? Seperti gak asing di mata gue, tapi dimana gue melihatnya?.

Tijay memang sibuk dengan para cewek murahan itu setelah jelas gue liat warna merah dimatanya menandakan amarah dan rasa takut saat Kennan datang menghampiri gue. Seakan-akan hadir bendera hitam diotaknya sebagai tanda kekalahan, hahahaaa.

Sementara Althop menyibukkan diri dengan anak-anak kedokteran seperti anak culun minta syusyu.

Minum... Minumm.. Minummm

Bibir mulai berkomat-kamit menyihir siempunya target untuk cepat meminum soda yang gue kasih.

Asal kalian semua tau nih ya,

Secara gue sendiri yang menyiapkan special untuknya dengan taburan serbuk perangsang yang sengaja gue tabur untuk melangsungkan aksi bejad gue, hahahaaa... Sorry broh, lu terlanjur menjadi biang masalah dalam tantangan Tijay.

Eugghhh, euggghhh....

Yes! 2 tegukan berhasil dia telan. Tinggal menunggu efek beberapa menit kedepan. Tangan ini tidak bisa diam, terus meremas kuat celana jeans yang gue pakai seraya tak sabar menunggu efek dari serbuk itu.

Entah karena pengaruh serbuk atau apa, tapi tangannya mulai meremas buah kepalanya dan geraknya mulai tak teratur. Gue senderkan tubuh gue sengaja kepunggungnya. Dia terkejut dan menoleh ke arah gue. Matanya mulai sayu lemah bahkan tak sadar kepalanya mulai menyender didada bidang gue.

"Kennan-- Lo gapapa?" Nada gue Khawatir dibalik kemenangan.

"Gu-e ga-pa-pa kak... Lo ke-napa cakep ba-nget sih... Gu-e pengen....."

Muah...... Mata gue melotot setelah menerima satu sontak kecupan tiba-tiba. Sial! Untung saja semua orang sibuk dengan kegiatan masing-masing ini tak akan tersadari oleh mereka, tapi kenapa bibir itu tetap meninggalkan rasa mint dan manis yang bercampur seperti sebelumnya?.

Gak bisa tinggal diam, gue mesti bawa nih bocah ke kamar. So, bisa berabe kalo terus-terusan disini.

Langkah demi langkah berhasil gue hempas menaiki anak tangga dengan bopongan tubuh Kennan yang mulai tak terkontrol. Kebetulan hotel ini hanya berlantaikan 2 lantai dan tak memiliki lift.

Tubuh mungil itu terbaring diatas ranjang yang cukup besar emang dikhususkan untuk 2 orang. Sial! Wajahnya memerah setiap kali dia mabuk. Itu membuat gue terpesona dengannya. Bibirnya yang tipis dan berwarna muda itu mengingat akan aroma mint dan manis seperti sebelumnya.

Tak terasa tenggorokan ini meneguk ludah beberapa kali saat menatap Kennan. Bangsadddt! Hal apa yang telah merasuki gue sekarang!?.

Persetan dengan perasaan! Masa bodoh, gue mesti kelarin rencana gue kali ini. Ya, gue gak mau gagal lagi.

Tangan dan kaki ini mulai merayap di ranjang mendekat pada tubuh mungil Kennan. Kini tubuh yang mungil itu berada dalam kendali tubuh yang lebih kekar darinya tepat di bawah tubuh gue.

P O S S I B L E  (MPREG & Supranatural BxB)Where stories live. Discover now