Lulus

217 27 1
                                    

"DEVIL MODE: AKTIFKAN !!!!"


Beby berteriak lalu ledakan energi hitam keluar dari tubuhnya, menarik perhatian lycan dan juga Shania. Merasa akhirnya menemukan lawan yang layak, lycan segera melompat ke arah Beby tapi segera terlempar oleh gelombang energi hitam. Tubuh Beby kini telah berubah. Rambut putih .. mata merah .. Sisi wajah dan lengannya ditutupi oleh sisik .. seringai jahat terukir di wajah Beby membuat bulu kuduk Shania berdiri.

"B-bentuk apa itu ..." mata Shania melebar kaget masih dalam posisi terbaring di tanah.

Lycan menerjang ke arah Beby lagi, hanya untuk menerima tendangan berkecepatan tinggi dan mengirimnya terbang menuju pohon. Tanpa membuang waktu, Beby melompat ke arah lycan dan kembali memberikan tendangan kecepatan tinggi dan mematikan hingga menghancurkan pohon dimana lycan mendarat. Beby mencengkram leher lycan dan mendorongnya ke bawah lalu menatapnya dengan seringai keji. Lycan mencoba memukul wajah Beby beberapa kali tetapi tidak berhasil. Beby terus menyeringai lalu memukulkan tangan bercakar tajamnya pada wajah lycan. Lycan menggeram kesakitan saat Beby terus menyerang wajahnya tanpa henti. Beby kemudian mengeluarkan tawa psikopat melihat lycan mulai batuk darah akibat pukulan yang diterima sampai akhirnya lycan tergeletak tak bergerak. Namun serangan Beby tidak berhenti.

"Hei, dia pingsan! Sudah cukup! " Teriak Shania. Beby mengabaikan pernyataan Shania dan terus memukul wajahnya hingga wajah lycan penuh dengan darah.

"Beby STOP!!!" Shania menjerit keras. Kali ini berhasil mendapat perhatian Beby, ia melihat ke arah Shania lalu berdiri. Darah dari lycan terus menetes dari cakar nya saat ia mulai menyeringai pada Shania. Beby mengeluarkan tawa gila lagi dan segera melompat ke arah Shania sambil merentangkan cakarnya bermaksud untuk menyerangnya. Shania yang terluka, tidak mampu bergerak dan akhirnya menutup matanya ketika Beby hampir mencapai dirinya.

Dor!

Sebuah tembakan tiba-tiba menggema di malam itu. Shania membuka matanya dan melihat Beby sudah jatuh tak sadarkan diri dan sudah kembali ke bentuk manusia. Shania berbalik mendapati Melody berdiri dengan pistol ditangannya. "K-ka Melody!"

"Untung saja aku datang tepat waktu. Aku merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi, jadi aku menyusul kalian. Kamu terlihat kacau, Shania. " Melody menghampiri Shania dan membantunya berdiri.

Shania melihat tubuh tak bergerak Beby di tanah. "Apa dia mati?"

Melody segera menjawab, "Tentu saja tidak. Ini adalah pistol penenang yang khusus aku buat untuk membuat Beby pingsan jika dia mulai kehilangan kewarasannya saat dalam bentuk iblis nya. "

"D-Dia akan kehilangan kewarasannya? Apa itu sebabnya ia mencoba untuk menyerangku tadi? " Tanya Shania dengan mata yang melebar kaget.

"Ya. Beby adalah nephilim. Dia mungkin bisa memasuki kedua mode kekuatan malaikat dan iblis, tetapi kekuatan iblis terlalu besar untuk dikendalikan nephilim. Jadi, dia akan kehilangan kewarasannya jika dia menggunakan mode iblis. " ungkap Melody menjelaskan.

"Wow .. Aku tidak tahu .." jawab Shania.

"Nah, sekarang kamu sedikit lebih tahu tentang pasanganmu, kamu harus mampu menangani ini dengan lebih baik." pinta Melody.

"A-akan aku coba .." Shania berkata sambil membantu Melody membawa Beby kembali ke markas Hellsing.


Keesokan paginya

Beby terbangun dan mendapati dirinya terbaring di tempat tidur. Dia kemudian menggeser tangannya ke dahi. "Mimpi yang buruk .."

"Itu bukan mimpi, Beby. Semua yang terjadi tadi malam itu nyata. " Beby menoleh dan melihat Shania duduk di samping nya.

"Eh ?? Jadi .. Kamu melihatku berubah? "

The HunterWhere stories live. Discover now