UNTOUCHABLE GIRL 2 || KIRIMAN BEKAL

76.5K 6.5K 333
                                    

Dia bukan siapa-siapa tapi entah kenapa selalu bisa membuatku merasa spesial.

-Panca Nugraha-

©©©

Setelah kejadian sore tadi, Panca masih memikirkan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Jantungnya selalu saja berdetak aneh seperti tadi saat bersama gadis itu. Siapa namanya? Ah Aisa, Panca bahkan sudah hampir lupa namanya lagi. Aneh bukan? Jantungnya bisa berdetak sekencang itu pada gadis yang namanya saja sering dia lupakan.

"Panca? Kok ngalamun?" tanya Aira, Ibu kandung Panca.

Mendengar Ibunya berbicara, Panca menoleh. Sejak tadi matanya menatap layar kaca televisi namun pikirannya sama sekali tidak ada ditempatnya.

"Huh? Emang iya?"

"Kok malah balik tanya ke Mama? Kenapa sih? Ada masalah?"

Panca menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Menurut Mama, aneh gak kalau jantung seseorang berdetak lebih cepat cuma karena senyum orang lain?"

"Maksudnya? Kamu lagi jatuh cinta?" goda Aira.

"Bukan! Panca bukan jatuh cinta, Ma. Panca juga gak tau kenapa bisa kayak orang kolaps gitu kalo deket sama dia. Menurut Mama aneh gak sih? Atau jangan-jangan Panca punya penyakit jantung?" tanya Panca bingung.

"Kamu mah kalau ngomong asal gitu! Gak ada lah, Papa sama Mama aja sehat begini. Punya keturunan dari siapa kamu penyakit jantung?" ujar Aira memukul lengan Panca.

"Ya Panca cuma tanya, Ma. Lagian Panca juga bingung kenapa bisa kayak gitu."

"Ya kamu lagi jatuh cinta kali, Nak. Hal itu udah biasa kok buat orang yang lagi kasmaran."

"Tapi Panca gak mungkin jatuh cinta, Ma."

"Kok gak mungkin?"

"Ya karena Panca udah punya pacar. Masa Panca jatuh cinta lagi."

"Oh jadi Panca udah punya pacar tapi gak dikenalin ke Mama?"

"Ah Mama kok jadi bahas yang lain sih? Udah deh Panca ngantuk, Night Mam!"

Aira hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat tingkah putra semata wayangnya itu. Semakin hari semakin aneh, itu yang ada dipikirannya. Keturunan siapa sih?

©©©

Suasana kantin kampus sangatlah ramai. Seperti biasanya banyak anak-anak yang mengantri untuk membeli makan siang atau hanya sekedar nongki-nongki manja sambil bergosip. Di meja panjang sudut kantin, Panca bersama dengan beberapa teman sekelas maupun kelas lainnya tengah berbincang santai mengenai berbagai hal di kampus, contohnya saja tentang maba wanita mana yang cantik-cantik dan mempunyai peluang untuk didekati.

Setiap mendengar teman-temannya yang sangat antusias menceritakan maba incaran mereka, Panca hanya tertawa. Kenapa teman-temannya ini menjadi seperti janda yang haus akan belaian?

"Ah gebetan gue lebih bohay cuy! Body-nya beuh... Kayak gitar spanyol." ujar Rifki salah satu mahasiswa yang satu kelas dengan Panca.

"Alah body doang kayak gitar spanyol, tapi muka gak natural. Make up tebel banget begitu, kayak pemain reog tau gak? Yang mukanya topeng semua aslinya gak keliatan." sahut Dani, teman Panca yang satu eskul pecint alam dengannya.

Untouchable Girl Where stories live. Discover now