16| Graduation

25.8K 1.5K 59
                                    

Lisa Pov

Pagi hari ini aku melangkahkan kakiku menuju sebuah aula sekolah.

Senyum mengembang diwajahku, tapi tetap saja aku tetap menjaga imageku agar terlihat mempesona.

Hari ini adalah hari kelulusanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari kelulusanku. Dan seperti biasa, semua mata wanita maupun pria tertuju padaku.

Dengan mantap, aku melangkah menuju panggung untuk memberikan pidato.

"Ya, ini dia Siswa Terbaik tahun ini. Song Lalisa Manoban." seru kepala sekolah.

"Ne, kamsahamnida. Song Lalisa Manoban imnida. terimakasih untuk semua orang yang mendukungku terutama untuk mommyku Jennie dan daddyku Joong Ki." aku melemparkan senyuman hangat untuk Jennie dan daddyku yang tampak bahagia melihatku lulus dengan nilai terbaik.

"Dan untuk para adik kelas, tetap semangat. Kau bersinar bukan karena orang lain, tapi kau bersinar karena kemampuanmu. Sekian dari saya. Terimakasih."

Semua orang bertepuk tangan untukku, tak jarang aku mendengar kata-kata "Lisa oppa, I love u!!"

Ya, aku sangat senang karena bisa membanggakan Jennie dan daddyku. Aku sudah menyiapkan dengan matang tentang masa depanku, juga calon pendampingku.

Jennie langsung memeluk tubuhku. "Karena kamu lulus terbaik, aku akan memberikanmu hadiah malam ini." bisiknya sambil mengedipkan satu matanya genit.

Ah, pasti dia akan menggodaku kembali.

"Selamat ya, anak daddy sudah lulus." daddyku mencium keningku.

"L..Lisaa." panggil Rosè yang tiba-tiba datang menghampiriku.

"R..Rosè? Wee?" tanyaku kebingungan. Karena baru kali ini Rosè mau berbicara denganku kembali setelah lama putus.

Ia memberikan sebuah kota padaku. "Ini untukmu, semoga kau mau menerima."

"Iya, terimakasih Rosè." jawabku lalu hendak pergi menemui Jennie kembali namun Rosè menahanku.

"Lisa..." panggilnya menatapku dengan sedih.

"Hmm?" jawabku sambil tersenyum.

"Saranghe.." ucapnya sambil mencoba tersenyum dan jelas air mata mulai menetes ke pipinya itu.

Aku langsung menghapusnya dengan ibu jariku. Aku mendekkatkan wajahku padanya. "Jangan menangis Rosè, tak seharusnya kamu bersedih."

Rosè menarikku dalam pelukannya. "Biarkan seperti ini dulu, aku rindu dan aku masih menyayangimu."

Aku memberi isyarat pada Jennie yang sendari tadi memperhatikanku, untuk meminta izin ketika Rosè akan menyentuhku.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY NAUGHTY STEPMOTHER (Completed ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang