3

345 40 4
                                    

Ponsel kembali bergetar, memecah fokusnya yang tengah berkutat dengan tugas kuliah dan laporan penelitian.

"Tidak bisakah kau tidak menggangguku sehari saja?! "

Mematikan ponselnya, ia menghelas nafas kasar. Memunguti kertas yang berserakan di lantai kamarnya yang semakin berantakan.

Menaruh kembali buku-buku ke rak kecil, ia kembali menghela nafas. Tidak sadar dirinya bergumam sembari mengelus sampul salah satu buku di pangkuan.

"Jyuto-San harusnya tahu... Jyuto-San bilang tahu segalanya bukan? Jadi kenapa tidak mengatakannya padaku langsung? "

*


"Di matikan lagi.. "

Menghela nafas tipis. Bingung dengan sikap kekasihnya(kalau memang boleh di sebut begitu). Sudah 3 hari ia mencoba menghubungi, 3 hari berturut-turut pula panggilannya diabaikan.

Ingin mengunjungi langsung ke rumahnya, tapi khawatir malah memicu keributan. Terlebih tampaknya ia akan di tolak mentah-mentah.

"Kau belum berubah ya, Jiro-Chan... "

Jyuto atau Jiro sama saja. Yang satu tsundere dan temperamental, yang satu lagi tidak jujur dan kerap menyimpan rahasia sampai-sampai terlihat tidak peka. Hubungan aneh antara keduanya entah kenapa bisa bertahan cukup lama. Lebih lama dari yang di perkirakan.

Sebenarnya apa yang di lihat seorang Iruma Jyuto dari pemuda labil seperti Yamada Jiro?

Soal cantik, tentu saja ada banyak yang lebih cantik. Jyuto bisa mendapatkan wanita cantik manapun di Red Light District tanpa kesulitan sama sekali. Bahkan banyak wanita atau bahkan pria yang mengantri untuknya meski hanya sebagai pemuas semalam.

Cerdas? Jyuto sendiri tidak yakin apakah Jiro memang bodoh atau hanya terlalu polos. Bahkan di usianya yang menginjak 20-an Jiro masih lekat dengan temperamen remaja masa puber.

Lantas apa yang membuat Jyuto bertahan selama 3 tahun?

Jawabannya...

Mungkin saja... Semuanya

Jyuto bisa saja mendapatkan wanita atau pria manapun. Bisa saja memilih salah satu rekan kerja atau bidak-bidak chuuohku yang dia sendiri tahu banyak yang meninginkannya.

Tetapi tidak satu pun dari mereka menarik minat Jyuto untuk menjalin hubungan jangka panjang. Pernah sekali ia menemui orang yang membuatnya ingin menghabiskan waktu bersama. Namun sayang takdir tidak selalu begitu baik padanya.

Waktu perlahan berlalu, dan perlahan hati yang telah lama kotor dan kelam di tuntun pada sosok pemuda dengan temperamen buruk, yang bahkan terpaut 12 tahun darinya.

Jyuto menghabiskan waktu satu tahun berseteru dengan pemuda bernama Yamada Jiro.

Bahkan setelah separuh dari wilayah Ikebukuro berada di bawah kendalinya dan rekan satu divisinya. Konflik di antara keduanya tidak pernah mereda.

Namun pertemuan kembali keduanya saat musim semi, mengubah seluruh sudut pandang Jyuto terhadap Jiro. Di balik sifat kasarnya saat berhadapan dengan Jyuto, ada pemuda manis yang selalu tersenyum dan bahkan terlalu baik bagi orang-orang seperti dirinya.

Jyuto menerka-nerka, mungkinkah konflik di antara mereka akan berakhir? Sulit memang menghapus kesan buruk dirinya di mata seorang Yamada Jiro. Namun tidak ada salahnya mencoba. Setahun yang ia habiskan diam-diam mengawasi anak kedua keluarga Yamada ini harus berakhir dengan baik, apapun caranya.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang