40| 道に迷った (Lost Way)

2.1K 340 32
                                    

If one day I will never come back, will you try to find me?






Wings From The Past

Historia menggila ditempat ini. Kepala ratu muda itu dibuat cukup pening dengan berita yang baru saja dia dapatkannya dari salah seorang polisi militer dari dinding terluar.

"Ratu, jumlah pasien yang datang semakin membludak. Kita hampir kehabisan perlengkapan dan kebutuhan medis. Khususnya perban dan kapas untuk luka"

Bagus, satu berita lagi masuk ke dalam pikirannya.

Baik, hanya butuh satu berita buruk lagi maka gadis itu akan pingsan hanya dalam hitungan detik.

Saking pusingnya, Historia bahkan hampir kebingungan ingin melakukan apa. Ia tidak tahu ingin mengatakan apa, dan berbuat apa.

"Ratu, kau tak apa 'kan?" Ucap Suzu yang nampak peka akan kondisi ratu mereka ini.

Historia menoleh dengan mata kosongnya, melihat kearah Suzu yang kini jelas begitu mengkhawatirkan keadaannya.

Melihat dari kondisi Historia saat ini, Suzu pun akhirnya berusaha menghela nafas dan bersikap tenang. "Tolong bawa Ratu menuju tempat istirahat. Ia kelelahan. Aku akan mengambil alih perkerjaannya hingga ia membaik" ucapnya dengan dengan tegas.

Mendengar itu beberapa pasukan disana mengangguk dan kemudian menuntun Historia yang memang jelas terlihat begitu kelelahan menuju ruang istirahatnya.
"Maaf, jadi merepotkan" ucapnya dengan suara yang sangat pelan, sementara Suzu hanya tersenyum dan menggeleng.

"Sudah menjadi tugas saya"

•••

"Perintahkah pada seperempat pasukan untuk tetap menjaga gerbang bagian selatan, jangan sampai ada yang lengah!"

Hanji mengencangkan sabuk alat 3DMG pada pinggangnya dan kemudian kembali memasang posisi siap.

"Dari arah barat, ada 2 titan berukuran 15 dan 10 meter, kelompok Ku akan menghadapinya. Kalian tetap menjaga daerah ini, mana tau ada kejadian yang tidak di inginkah" Erwin nampak memberikan perintah kepada pasukan muda itu. Hanji mengangguk dan kemudian memasang kuda-kudanya.

Jarak mereka dengan mahkluk raksasa itu semakin dekat, dan kedelapan orang itu tampaknya sudah siap dengan apa yang akan mereka hadapi.

"Sekarang!"

Empat orang melesat lebih dulu, termasuk Hanji, Erwin dan 2 pasukan 104, kemudian disusul lagi oleh keempat pasukan yang lainnya.

Pasukan 104 yang bernama Heiz itu pertama-tama akan melesat diantara kedua titan dengan 3DMGnya dan mengelilingi bagian bangunan didalam dinding. Teknik ini sengaja diperintahkan oleh Hanji agar menarik perhatian para titan, sehingga dengan teralihnya perhatian para mahkluk itu, mereka bisa dengan mudah menyerang tekuknya.

Hanji dan kedua pasukan lainnya mengincar bagian kaki, dan Erwin juga melakukan hal yang sama.

Setelah Heiz berhasil menyerang bagian matanya, dengan sigap Hanji naik kebagian atas dan menyerang tekuk titan dengan ketinggian 15 meter itu.

Satu selesai dan tinggal satunya lagi.

"Jangan lengah, titan dengan ukuran yang lebih rendah, bergerak jauh lebih gesit" Erwin nampak memberikan peringatan kepada anggota kelompoknya.

Wings From the Past [Levi x Readers]Where stories live. Discover now