37

8.9K 517 1
                                    

Suga Pov's

aku sampai dirumah dan langsung naik ke lantai 4 dan berjalan menuju kamarku untuk melihat Hara, ketika sedang berjalan, aku melihat satu ruangan disebelah kamarku terbuka lalu aku masuk dan aku terkejut.

cat kamar berwarna pink muda, box bayi dan mainan yang lucu sudah tertata rapih disana. lemari yang sudah penuh dengan baju anak perempuan, boneka yang berada di rak nya juga buku buku anak yang masih terbungkus rapih.

aku tersungkur dan jatuh. aku menangis melihat kamar ini. aku merindukan Hara dan anakku. kemana aku selama ini? aku sampai tidak tahu bahwa Hara sudah mempersiapkan ini semua. aku menangis dan menyesali perbuatanku hari ini dengan Sheera. ketika aku sedang menangis, aku mendengar seseorang berbicara. aku keluar dari kamar dan melihat pintu kamarku terbuka, lalu aku melihat Hara duduk di lantai dengan kaki bengkaknya dan sedang berbicara di ponsel

' appa... aku ingin pulang '

' aniya appa.. aku tidak menangis, maksudku aku menangis tapi aku baik baik saja '

' tidak.. aku tidak bertengkar dengan Suga, aku menangis karena aku sangat merindukan appa.. hiks.. aku rindu dengan eomma juga '

' nee appa.. '

' appa.. aku ingin pulang ke korea '

' tidak appa.. '

' putriku baik baik saja, dia lebih sering menendang tapi itu membuatku senang karena dia sekarang sudah bisa diajak berbicara dan mengerti aku '

' nee appa.. '

' kaki ku bengkak, ini sakit sekali. tidak tahu appa.. aku sudah ke dokter tapi katanya ini normal untuk ibu hamil '

' yasudah appa, maaf mengganggumu '

tutt tutt tutt

aku menangis lagi, seharusnya itu aku. seharusnya dia bercerita kepadaku. seharusnya aku memeluknya. seharusnya aku melindunginya

aku masuk kedalam kamar dan dia menoleh kearahku

' Hara.. sayang? ' aku menatapnya

' kau pulang? sejak kapan? ' tanyanya

' baru saja ' jawabku

dia mengangguk

aku melihat kakinya dan duduk di lantai bersamanya

' kau ini, sudah kubilang jangan banyak bergerak ' aku memijat kakinya

' ah! appo ' dia memukul tanganku

' maaf sayang ' aku mengusapnya lembut

' aku ingin pulang ke korea mas ' dia menatapku

' tidak bisa Hara, kau kan sedang hamil besar.. nanti saja ya, kalau kau ingin bertemu appa, biar mereka yang datang kesini '

' tidak.. aku ingin pulang kepada mereka, aku tidak percaya denganmu lagi mas.. maaf ' ucapnya

' bukankah dari sejak awal pernikahan kau tidak percaya kepadaku? ' aku menatapnya

' tapi ini beda masalah mas '

' Hara aku paham,ku mohon jangan tinggalkan aku. sekarang aku sedang berada di titik rendahku, perusahaan hampir bangkrut, pesawat baru saja ku jual ' aku menatapnya sambil menangis

' apa? kenapa kau tidak berbicara kepadaku? ' dia menatapku

' maaf.. aku berusaha untuk bicara kepadamu tapi keadaan kita yang tidak memungkinkan untuk bicara hal ini, juga saat anak kita harus dikeluarkan dokter bilang kau stress dan penuh tekanan, jadi aku tidak ingin menambah bebanmu ' aku menangis

' aku hancur Hara...hikss.. aku hancur ' aku menutup wajahku dan menangis

' mas? mas maaf aku tidak tahu ' Hara memegang tanganku

aku terus menangis

' mas maaf ya aku tidak tahu, sini mas ' dia menarik tanganku lalu memelukku

aku memeluknya erat sambil menangis di pelukannya

' mas maaf ya, aku lagi lagi egois. aku tidak mendengarkan penjelasanmu ' dia mengelus punggungku

' Hara.. hiks.. maafkan aku juga.. hikss... ' tangisanku menjadi

' sudah mas.. sekarang biar aku lihat berkasnya ' ucapnya

aku melepas pelukannya

' maksudmu? ' aku menatapnya bingung

' aku akan membantumu bekerja. kau lupa? aku juga dulu seorang CEO dan memiliki perusahaan ' dia menatapku sambil tersenyum

' kau serius? tapi sayang, kandunganmu? ' tanyaku

' anak bunda dan ayah kuat, dia bahkan menguatkanku disaat aku rapuh dan bersedih ' dia menggenggam tanganku

' maafkan ayah ' aku mencium perutnya ' ayah sayang kamu nak '

' aku sayang kamu mas ' ucapnya

aku menatapnya ' aku lebih menyayangimu sayang ' aku mencium keningnya

.
.

Hara Pov's

syukurlah hari ini minggu, aku dan suga ada waktu untuk beristirahat dirumah.

' sayang? ' dia memanggilku saat keluar dari kamar mandi

' iya? ' aku menoleh padanya.

' kau cantik ' ucapnya

' sudah tahu ' jawabku singkat

' tapi.. ' sambungku

' tapi apa? ' dia menatapku

' sekertarismu lebih cantik, sexy, apalagi payudaranya besar sekali. bokongnya besar, rambutnya panjang, badannya yang mon.. ' dia menutup mulutku dengan tangannya

' sssttt kau lebih darinya. segalanya. ' jawabnya

aku menatapnya

' sayang, sepertinya bunda akan memakan ayah sekarang ' dia melepaskan tangannya dari mulutku dan mengelus perutku sambil berlutut

' sayang, apa kau tidak ingin ditengok ayah? ayah rinduuuuuuu sekali dengan kamu ' Suga mencium perutku

' mas.. jangan sekarang ya? aku ingin ke toko peralatan bayi, masih ada barang yang ingin kubeli.. boleh? akan ku beli memakai tabunganku ' aku menatapnya

' sayang aku tidak minta sekarang, tapi nanti malam ' dia tersenyum ' dan juga masalah uang, pakailah uangku. simpan tabunganmu. aku masih suamimu dan ayah dari anakku. aku akan bertanggung jawab dan bekerja lebih keras ' jawabnya

' terimakasih sayang ' aku mencium pipinya

' bibirnya? '

aku terkekeh lalu mencium bibirnya

' berangkat sekarang? ' tanyanya

aku mengangguk.

tbc

Dijodohin • MYG | COMPLETEDWhere stories live. Discover now