🦋 BERKUNJUNG 🦋

1.3K 128 3
                                    

Ohayoo...

Pokoknya sesuai pemberitahuan, Carol bakal ngebut buat up.








🦋

🦋

🦋

🦋🦋🦋🦋🦋

Kini sudah terhitung 8 hari semenjak kejadian dimana Xue Yang pergi, berkas yang dia janjikan juga sudah mingyu terima. Dan benar saja, semua perusahaan sudah dialihkan kepada mingyu, bahkan mingyu saja sampai bingung akan hal itu.

Sekarang dia sedang berada di kantornya, dengan ditemani S.coups. Karena tadi Arka mengatakan jika dirinya akan datang berkunjung, karena sebelum sebelumnya mingyu lah yang sering datang keperushaaan milik Arka.

"Gyu, gue cari makan siang dulu. Lo mau nitip apa?".

"Terserah lo, dan jangan lupa pesenin juga buat Arka".

"Oke!".

S.coups pun pergi meninggalkan mingyu seorang diri, sepeninggal sang sahabat. Mingyu mulai membuka handphonenya, matanya tak henti melihat artikel yang sedang ia baca.

Ada gurat kemarahan diwajahnya, entah artikel apa yang sedang ia baca sampai sampai amarahnya bisa terpancing seperti itu.

"Oke, kita mulai permainannya wanita jalang".

Mingyu menyunggingkan smirknya, beginilah dia. Jika ada yang berani mengusiknya, maka ia tak akan segan segan untuk menghancurkan bahkan melenyapkan orang tersebut.

"Cih, manusia kaya lo ngga pantes disebut seorang ibu. Bahkan seekor serigala bisa melindungi anak anaknya, tapi apa yang lo lakuin? Lo bahkan tega ngebunuh anak lo sendiri".

Ucap mingyu sambil menahan emosi, kilasan kejadian dimana wanita itu dengan tega mencekik anak kandungnya sendiri membuat mingyu geram.

Jika saja dia bisa lebih menjaga dan menahan wanita jalang itu untuk tidak menyentuh Jung sin, mungkin anak itu sudah tumbuh besar sekarang. Dan andaikan wanita itu tak menjadikanya kambing hitam, mungkin sang ayah masih menganggap dirinya sebagai anaknya.

"Takdir yang lucu".

Gumamnya setelah itu merebahkan dirinya diatas sofa, berfikir membuat otaknya lelah. Ah tidak hanya otaknya, tapi juga hatinya.

.

.

.

Arka sedang menunggu fara didepan pintu keluar sekolah adiknya, karena ia tadi sudah berjanji kepada fara untuk menjemputnya. Kenapa bukan dengan pak ucup? Jawabanya ya karena sang ayah sudah kembali, sudah bisa dipastikan jika sang supir pasti akan mengikuti kemanapun  ayahnya pergi.

"Kaka Arka!".

Teriak Kiki setelah jarak mereka tak terlalu jauh, mendengar namanya diteriakkan Arka pun menolehkan kepalanya ke sumber suara. Dia bisa melihat adiknya dan juga kedua sahabatnya sedang berlari kearahnya.

"Eh jangan pada lari larian, ntar jatoh!".

"Ya elah kak, rata inih jalanannya".

"Ya tetep aja musti hati hati".

"Iya iyaaa..".

"Oh iya, kak arka mau jemput Rasya ya?".

"Iya dong, kan adek kesayangan. Iya kan dek?".

"Ih apaan si kak, malu tau diliatin".

"Halah, kaya punya malu aja kamu sya".

"Haha.. Bener banget kamu Ris".

Mas Mingyu (Meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang