FARFALLA | | Bab 4 : In Laws

1.5K 272 143
                                    

Seperti pagi-pagi biasanya, pagi Kellan selalu dimulai dengan olahraga pagi. Sudah menjadi kegiatan rutin Kellan untuk berlari sebentar sebelum berangkat bekerja. Namun ia teringat sesuatu bahwa tak hanya dirinya dan Kael yang berada di tempat itu.

Kiara, ada Kiara di sana.

Pelan langkah kaki Kellan menuju tempat di mana Kiara tidur, ia menemukan gadis itu masih tertidur dengan pulas. Melihat cara tidur Kiara ia tidak terkejut, wanita yang menikmati betul posisi dan waktu tidurnya mulai menggeliat, meregangkan ototnya sembari menggumam kecil.

Perlahan Kiara mengerjap menyadari kehadiran Kellan yang bersandar di ambang pintu sembari melipat kedua tangannya di dada.

"Good morning, Sugar'"

Kiara melirik malas, ia yang tak peduli sengaja mengacuhkan Kellan, kembali terpejam sementara jari tengahnya teracung ke udara.

"Jangan lupa siapkan sarapan untuk calon suamimu, ok."

Jelas pria itu menggoda Kiara yang emosinya mudah sekali terpancing. Merasa kesal karena Kellan terus mengganggunya, Kiara tanpa berpikir segera melempar bantal ke arah Kellan yang berangsur pergi.

Hari Kellan terasa berbeda hari itu, ia bahkan tak bisa berhenti tersenyum saat berlari karena memikirkan reaksi Kiara yang sangat kesal. Langkah maskulin pria itu tak henti-hentinya bergerak untuk terus memeluh bulir keringat yang perlahan mulai membasahi tubuhnya. Kellan merasa bahagia hari itu, meskipun ia sendiri tak tahu apa yang sedang tubuh dan mood-nya pagi itu rasakan. Sampai langkah Kellan yang melambat kembali menggiringnya ke Halord Tower yang menjadi tujuan utamanya setelah menghabiskan hampir enam puluh menit berlari santai.

Bib bibb!

Suara klakson mobil membangunkan kesadaran Kellan yang kemudian menoleh.

"Apa yang kau lakukan? Jump in!" Kellan tersenyum saat melihat sosok yang sudah lama tak ia lihat.

Abby.

Sesuai perintah Abby, Kellan yang hanya kurang beberapa langkah saja memasuki Halord Tower memilih memasuki mobil Abby yang membawanya pergi.

"Kapan kau datang?"

"Tadi pagi."

Abby yang perhatian, memberi satu botol air mineral yang langsung pria itu teguk. Menyodorkan beberapa tisu untuk menyeka bulir keringat Kellan yang memenuhi wajah pria itu.

"Aku tahu kau sangat terlihat tampan dan seksi dengan bulir keringatmu itu."

Pria itu menurut, menyeka keringatnya dengan mengumbar senyum.

"Apa yang membawamu ke New York?"

"Kau pasti akan terkejut jika aku mengatakannya."

"Aku akan berusaha bersikap biasa saja." Kilah Kellan yang mendorong senyuman di bibir Abby untuk mulai membawa pria itu pergi.

"Misi kenegaraan, kau akan tahu nanti."

"Masalah—"

"Kau—"

Sahut keduanya bersamaan. Keduanya kemudian tertawa bersama karena bersaing untuk memulai percakapan.

"Kau dulu." Perintah Abby.

"Masalah hadiah pertunangan waktu itu, aku melupakannya. Maaf, Aku belum sempat memberikannya pada Evan dan Regina."

Wajah Abby yang cerah seketika berubah canggung, semua itu karena topik Evan dan Regina yang tiba-tiba hadir di antara mereka.

"Kau tahu sendiri waktu itu Kiara membuat masalah dan aku harus segera kembali ke New York secepat mungkin."

"Tak apa, aku bisa memberikannya nanti saat bertemu dengan mereka."

FARFALLA | Kellan Series #1Where stories live. Discover now