PART 4

2.4K 299 2
                                    

Pesta mewah di mansion Park telah berakhir ketika violet menampakkan warnanya tanda pagi akan muncul bersama mentari yang menyinari setiap sudut kota walaupun udara menunjukkan angka dua derajat celcius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesta mewah di mansion Park telah berakhir ketika violet menampakkan warnanya tanda pagi akan muncul bersama mentari yang menyinari setiap sudut kota walaupun udara menunjukkan angka dua derajat celcius. Cukup sunyi dengan setiap sudut rumah yang tampak rapi seolah tak pernah terjadi pesta mewah didalamnya. 

Pria bermarga Park itu telah tertidur sejak pukul tiga dini hari dan mengabaikan para tamu undangannya, memilih untuk menyendiri dan berakhir dengan mimpi yang terkadang membuatnya tak ingin terbangun. 

Selimut putih tebal itu menggulung tubuhnya, dengan rambut coklat yang kini tampak berantakan dan manik caramelnya yang bersembunyi. Tubuhnya meringkuk mencari kehangatan walaupun sinar mentari kini mulai memasuki celah jendelanya

Matanya mengerjap pelan ketika sinar semakin memuncak dan mengetuk kencang kelopak matanya, tidurnya yang kini terusik membuat pria bermarga Park itu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya dan kembali tertidur, sebelum ponselnya kini berbunyi cukup kencang. 

“Aaaa—Jinjja!” 

Jimin mengeluh dengan kakinya yang kini menendang selimut hingga selimut tebal itu terbuka sebatas dada. Sudut mata dan keningnya kini berkerut karena sinar yang masih melewati retinannya, dengan jemari yang kini meraba nacas untuk mengambil ponsel. 

“Yoboseyo—“ 

Suara serak khas bangun tidur itu terdengar, dengan matanya yang kembali tertutup karena waktu tidurnya belum tercukupi. Ia membiarkan ponselnya kini berada diatas telinga dengan lengan yang menyelusup kebawah bantal mencari kehangatan.

“Kau sungguh mengadakan pesta? Heol—Aku tidak percaya”

Jimin memperlihatkan raut wajah mengeluhnya setelah mendengar suara yang nyatanya adalah Kim Namjoon, pria jangkung yang merupakan kakaknya, temannya, dan sahabatnya seperti Kim Taehyung. Ingin dirinya mengumpat jika saja Namjoon lebih muda darinya. 

“Sungguh—dan aku mengantuk sekarang” ucap Jimin yang kemudian sedikiy bergerak hingga ponsel itu terjatuh sembarang dengan matanya yang kembali terpejam dan mecoba untuk kembali mengarungi alam mimpinya yang cukup indah sebelum ponsel itu berdering. 

Tok

Tok

Jimin kembali membuka matanya mendengar suara ketukan pintu kamarnya yang cukup kencang, membuatnya segera meraih bantal dan menutup telinganya begitu rapat, berharap jika ketukan itu berhenti Namun, suara ketukan itu semakin terdengar brutal, membuat Jimin bersiap untuk berteriak sebelum suara teriakan lain terdengar. 

Adeul? Kau masih tertidur?” 

Jimin tersentak dengan maniknya yang kembali terbuka ketika mendengar suara wanita yang begitu lembut. Ia pun segera bangkit dan merapikan rambutnya, sedikit berlari untuk membuka pintu berwarna coklat dengan kantuknya yang telah menghilang karena Nyonya Park kini berada dibalik pintu putih kamarnya. 

I'LL NEVER LOVE AGAIN [MINYOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang