Feeling

524 61 8
                                    

--Sebuah rumah--

Chanyeol berdiri di atap rumahnya dan memandangi pepohonan yang mengelilingi sekitar area kediamannya itu. Di dekatnya terdapat bangkai hewan buruannya yang baru saja di dapatnya beberapa menit yang lalu. Saat dini hari seperti ini, tidak ada suara apapun yang terdengar di sana kecuali suara jangkrik dan binatang kecil lainnya. Chanyeol berkali-kali menghela nafasnya dan mencoba untuk tidak mendengar suara isak tangis seseorang dari suatu tempat. 

"Kenapa kau masih di sini?"

Chanyeol menengok dan melihat Ayahnya sedang mengecek binatang buruannya. 

"Kau akan terus menghindar darinya?"

Chanyeol tidak menjawab.

"Dia membutuhkanmu. Apa kau akan langsung menyerah begitu saja?"

"Ahbeoji, aku tidak ingin melibatkannya lagi dalam hidupku. Lebih baik aku langsung bertemu dengan Kris hyung tanpa menemuinya sama sekali"

"Wae? Apa kau takut kenangan masa lalumu menghantuimu terus?"

Chanyeol kembali terdiam. Sudah beberapa minggu ini memang dia selalu berusaha menghindar dari Eunji karena khayalannya mengenai Sooyoung yang muncul padanya waktu itu. 

"Kris sempat menemuinya tadi"

"Mwo?"

"Kau tidak tahu karena selalu menutupi kekuatanmu dengan sengaja. Dia hanya ingin membuatnya ketakutan. Kau masih harus melindunginya"

"Kenapa kau memberiku izin seperti itu, Ahbeoji? Bisa saja kau melepas tugasku dan menyuruhku untuk menunggu Kris hyung muncul kembali"

"Aku tidak ingin Kris membunuh manusia lagi. Dia sudah bukan sosok vampir yang ku kenal dan aku mengkhawatirkan masa depannya yang berkaitan dengan kehidupan manusia di sini"

Chanyeol bisa mengerti ucapan Ayahnya itu. 

"Jangan menunggu terlalu lama, Chanyeol'ah. Khayalanmu sudah tidak kembali lagi dan kau bisa menemuinya sekarang"

"Ahbeoji, kenapa kau tidak melarangku setelah aku menciumnya waktu itu?"

Ayahnya melihat ke arah pepohonan dan mulai mendapati aroma Rusa yang sedang berlarian di tengah hutan itu. 

"Lebih baik kau melakukan hal itu daripada langsung mengubahnya menjadi vampir"

"Apa itu berarti kau menerima resiko apapun yang akan terjadi di antara kami berdua?"

Pria tua itu tahu betul maksud ucapan anaknya itu yang mengarah pada perasaan mereka yang akan berkembang satu sama lain. 

"Kau makhluk immortal yang tetap hidup abadi sementara dia akan semakin tua dan meninggal di saat waktunya tiba. Ku harap kau bisa memikirkan hal itu untuk menjawab pertanyaanmu itu"

"Kalau begitu, aku akan menganggap kalau kau tidak keberatan sama sekali saat aku mempunyai rencana untuk mengubahnya menjadi makhluk seperti kita"

"Kau perlu memikirkan resiko lainnya, Chanyeol'ah. Ingatlah apa yang terjadi pada Sooyoung. Dia bahkan tidak bisa mengingatmu sama sekali. Apa kau bisa menerimanya di saat hal yang sama akan terjadi pada wanita itu?" Ucap sang Ayah sebelum dia menghilang dari sana. 

Chanyeol terdiam sejenak sebelum mulai berteleportasi ke kamar Eunji. Di dalam ruangan gelap itu, dia bisa melihat sang pemilik kamar sedang meringkuk sambil memeluk gulingnya di balik selimut. Wanita itu masih terjaga dengan segudang ketakutan yang mengisi kepalanya. Isak tangisnya masih terdengar dan membuat Chanyeol harus mendekat ke arahnya. 

Who Is He?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang