Back

489 69 23
                                    

--Sebuah kamar--

Di atas tempat tidurnya, Eunji berkali-kali mencengkeram seprei dari balik selimutnya. Dia mengalami mimpi buruk selama beberapa hari ini. Dia selalu melihat banyaknya darah dimana-mana serta suara tangisan dan jeritan secara bersamaan. 

"Jung Eunji........ Jung Eunji, sadarlah. Eunji'ah......"

"A-ada apa denganku? Kenapa wajahmu terlihat khawatir seperti itu?" Eunji bergumam di dalam hatinya saat melihat sosok Chanyeol dengan penuh luka di wajahnya sedang memangku kepalanya dan mencoba untuk membangunkannya karena sesuatu. Pria itu juga tampak sangat sedih dalam bayangannya.... 

Tiba-tiba Eunji terbangun dari tidurnya seperti terkejut oleh sesuatu. Keringatnya membasahi sekitar wajahnya dan degup jantungnya berdetak tidak beraturan seperti telah menghadapi ketakutannya sendiri. Dia memperhatikan langit gelap di luar kamarnya dan jam dinding yang menunjukkan angka tengah malam. Dia langsung meminum habis botol air yang sudah di sediakannya sebelum beranjak tidur beberapa jam yang lalu. 

Eunji mencoba untuk berbaring kembali, namun suara ponselnya menghentikannya. Dia merasa heran dengan adanya orang yang menghubunginya di tengah malam seperti ini. Saat melihat nama sang pemanggil, dia semakin merasa bingung dibuatnya. 

"Halo, In-guk oppa?"

"Apa kau baik-baik saja, Eunji'ah?"

"Nde? Nde... Mwoya? Suara berisik apa itu?" Eunji mendengar suara banyak orang di ujung telepon. 

"Tiba-tiba saja di tengah kota banyak vampir yang menyerang warga sekitar. Apa di rumahmu masih dalam kondisi aman?"

Eunji harus berkali-kali menjauhkan ponselnya karena terkejut dengan suara tembakan dari ujung telepon. 

"N-nde.... O-oppa, apa yang sebenarnya terjadi?"

Eunji berbicara sambil beranjak dari kamarnya untuk mengecek Ibunya di kamar lain. 

"Aku juga tidak tahu. Banyak korban yang sudah dibawa ke Rumah Sakit karena terluka dengan serangan mereka. Berhati-hatilah, Eunji'ah. Bersembunyilah di gudang belakangmu dan pastikan........" Panggilan tiba-tiba saja terputus. 

Eunji sudah tiba di depan kamar Ibunya dan selalu berusaha mengetuk-ngetuk pintu itu. Tidak biasanya sang Ibu mengunci kamarnya seperti ini. 

"Eomma! Eomma! Apa kau ada di dalam?"

Tidak ada jawaban sama sekali, hal itu ingin membuat Eunji menendang pintu itu sekencang-kencangnya, namun usahanya terhenti saat mendengar suara kunci diputar dari dalam. Pintu perlahan terbuka, tapi tidak ada yang keluar dari sana. 

"Eo-eomma?" Eunji perlahan masuk ke dalam dan mendapati kaca jendela sudah terbuka lebar. 

"Eomma...." Eunji kembali mencari keberadaan Ibunya. 

"Dia tidak ada di sini"

Eunji terkejut karena pintu tertutup sangat kencang dan sosok Chanyeol berdiri di depan pintu itu. 

"Pa-park Chanyeol?"

"Kau harus ikut denganku"

Who Is He?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang