13 : 甘いカフェ [Amai kafe]

3.6K 462 10
                                    

Taehyung menatap kearah langit, warna abu gelap itu bukan pertanda baik. "Jungkook, kita pulang saja ya?" Taehyung nampak cemas di belakang.

Jungkook yang mengendarai motornya di depan,"sudah di tengah jalan, Tae. Sudah terlanjur." Jungkook berucap keras.

Taehyung menundukkan kepalanya, tangannya meremat jaket Jungkook di balik saku. "Kau yakin? Cuacanya tidak mendukung!" Taehyung semakin cemas.

"Kalau kita pulang pun sama saja, sekalian, Tae. Sebentar lagi, ok?" Jungkook mencoba menenangkan Taehyung, tangan kirinya meremat pelan dan singkat tangan Taehyung di dalam saku jaketnya.

Jungkook mempercepat laju motornya, tak ingin membuat pacarnya cemas karena mendung yang semakin tebal di atas kepala mereka.

Lima belas menit akhirnya sampai, tapi karena di tengah jalan tadi hujan akhirnya pakaian mereka basah. Jungkook melepas jaketnya dan menyampirkannya untuk Taehyung kenakan.

"Suhunya dingin." Ucapnya, sebenarnya Jungkook sempat melirik beberapa pria di sudut kafe depan yang memandang Taehyung dengan lekat-lekat, apalagi tubuh yang berbalut kemeja putih bergaris biru muda begitu menerawang dan memberikan lekukan tubuh yang sangat ramping.

Taehyung dan Jungkook segera masuk ke dalam kafe, ini adalah kafe paling jauh yang Taehyung datangi. Sebenarnya atas usul Jungkook, Jungkook bilang kafe di sekitar sini sangat cantik dan bagus.

Taehyung dan Jungkook memilih duduk di pojok ruangan, "tahu begini harusnya kita pulang."

"Sama saja, baby, kalau kita pulang hujannya malah semakin menjadi. Tadi itu jaraknya sudah jauh, lagi pula kita sudah setengah perjalanan." Jungkook membalas. "Mau menu apa?"

"Samakan saja, tapi aku mau yang panas-panas." Taehyung mengeratkan jaket Jungkook pada tubuhnya.

"Iya." Jungkook tersenyum lembut dan pergi memesan menu.

"Kim Taehyung-ssi?" Taehyung mendongak kala merasa terpanggil.

"Siapa?" Taehyung mengerutkan kening. Seorang lelaki yang juga sama basahnya karena hujan dengan pakaian seragam SMA berdiri di samping mejanya.

"Aku Oh Daejeong, orang yang Taehyung-ssi sering temui di halte." Daejeong tersenyum amat ramah. "Aku tidak percaya kalau akan bertemu denganmu disini."

Taehyung membalas senyuman Daejeong dengan senyuman manis. "Jeongie-ssi sekolah disini?"

"Iya, baru saja pulang. Kalau Taehyung-ssi? Kenapa bisa ada di sini? Di sinikan lokasinya jauh dari rumah."

Taehyung tersenyum cangung, "aku pergi dengan tema—"

"Pacar, dia pergi dengan pacarnya. Kau siapa?" Jungkook menatap tajam Oh Daejeong yang nampak terkejut akan ucapan Jungkook.

"Ahh... Taehyung-ssi kencan dengan pacarnya ya?" Daejeong tersenyum manis.

"Y-ya, be-begitulah." Taehyung sedikit ngeri melihat tatapan tajam Jungkook walau bukan untuknya tapi itu cukup membuat nyalinya ciut.

"Salam kenal, aku Oh Daejeong. Kau pasti pacarnya Taehyung-ssi." Dengan ramah Daejeong menyapa Jungkook yang sedang dalam api cemburu. Bahkan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Taehyung meneguk ludah, sudah sepuluh detik dan Jungkook belum berniat membalas uluran tangan Daejeong.

"Jeon Jungkook, kekasih Taehyung." Jungkook menjabat tangan Daejeong dengan senyum kecil terpaksa, sedang Taehyung merona karena ucapan Jungkook.

"Maaf menganggu kencan kalian, aku akan pergi." Daejeong yang menyadari tatapan tidak suka Jungkook sejak tadi melangkah keluar kafe menemui teman-temannya.

SENPAI(?)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant