Chapter 14

4.4K 290 187
                                    

Selamat datang di chapter 14

Di chapter ini bakalan banyak banget istilah dalam dunia basket

So buat yang masih awam, saya bakalan kasih pengertiannya di bawah

Yok langsung baca aja

Semoga suka ya

❤❤❤

______________________________________

Terima kasih
Memelukmu mengisi ulang energiku

°°Satria Eclipster°°
___________________________________________________________________________

Jakarta, 1 November
10.00 p.m.

Berwarna merah, terasa panas dan pipi naik. Itu wajah Bulan ketika keluar dari ruang OSIS menuju lapangan futsal untuk mendukung kelas mereka yang sedang bertanding dengan kelas lain. Kepalanya celingukan ke sana kemari mencari dua sosok makhluk yang ia sebut sebagai sahabat. Ketika pandangannya terhenti pada bangku pojok lapangan, Bulan se-gera menghamipiri mereka yang sedang bersorak-sorak dengan pom-pom berkibaran di tangan.

Setelah mendaratkan pantatnya di sebelah Chris yang masih menjerit riang, laki-laki ngondek itu menoleh. "Buset! Kenapa muke lo jadi kek gitu?"

Alvie yang mendengar pertanyaan Chris ikut menoleh dan memperhatikan seksama wajah Bulan yang merah. Sedangkan yang diperhatikan malah membuang muka karena salting. "Apaan?" tanyanya sambil tersenyum.

"Abis di apain lagi lo sama bang Sat?" Bulan merasa Alvie dan Chris sering mengudarakan kalimat itu akhir-akhir ini. Ia hanya tidak sadar jika Alvie selalu penasaran dengannya dan Satria. Jika dulu setelah bertemu dengan sang ketua OSIS wajahnya kucel, di tekuk seperti kain pel lalu berteriak tidak jelas karena kesal, sekarang malah sebaliknya. Merah padam dan senyum tiada henti.

"Ekhm, nggak di apa-apain," jawab Bulan mencoba menepis bayangan tentang perlakuan Satria yang masih berputar di otaknya. Memikirkannya saja mampu membuat pipinya panas lagi. Untuk menepis bayangan pelukan laki-laki itu, ia kemudian meraih satu pom-pom dari tangan Chris yang sedang memandangnya penuh selidik.

"Dapet pom-pom dari mana sih?" tanya Bulan, berusaha mengalihkan pembicaraan agar penyebab wajahnya merah tidak lagi dipertanyakan oleh Alvie dan Chris yang masih setia memandangnya penasaran.

"Nggak usah ngalihin pembicaraan, ceritain kita napa? Penasaran tauk!" Chris memukul lengah Bulan menggunakan pom-pom dengan gemulai.

"Penasaran? Mau tau?"

Alvie dan Chris mengangguk senang seperti anjing yang akan diberi tulang saat Bulan mengode pada mereka agar mendekat—bermaksud ingin membisikkan sesuatu.

Ketika mereka bertiga sudah mendekat, Bulan malah berteriak, "Rahasia!"

"Anjir!"

"Kampret!"

Dua kata itu yang keluar dari mulut Alvie dan Chris karena merasa dikerjai. Mereka langsung menerjangi Bulan menggunakan pom-pom.

"Aduh stop dong gue kan cuma bercanda!" gaduh Bulan sambil menangkis semua serangan sahabat-sahabatnya.

Jakarta, 5 November

10.03 p.m.

Beberapa hari berikutnya pertandingan demi pertandingan telah dilewati hingga tidak terasa puncaknya pada akhir pertandingan final basket kelas Satria dengan kelas lain akan di mulai tiga puluh menit lagi.

KETOS GALAK IS MY BOYFRIENDWhere stories live. Discover now