BAGIAN 25

125 2 0
                                    

"biarkan senyum itu ditempatnya jangan biarkan kemana-mana"
———————————————

Happy reading......

Sudah berada diatas motor vaza. Entahlah vaza selalu memaksakan kehendaknya agar Nova ikut.

"Mau kemana si sebener?" Tanya Nova sedikit kesal. Pasalnya mereka baru keluar dari pemakaman dan belum sempat kerumahnya rendy bahkan tidak bisa bertemu dengan sahabat-sahabatnya yang juga turut hadir.

"Bawel banget si lu dari tadi tinggal nurut aja ribet."

"Kok lu yang kesel harusnya kan gua. Nanti lu macem-macem lagi."

"Gak akan macem-macem paling satu macem." Vaza mengerlingkan sebelah matanya. Dan Nova melihat itu di spion. Nova bergidik ngeri lalu menoyor kepala vaza yang terlapisi helm.

"Ish.. suka banget sih noyor-noyor kepala gua." Vaza pura-pura kesal.

"Kenapa? Gak suka?"

"Kepala gua dipitrahin tau."

"Gua juga tau, tapi ya bodoh amat."

"Ngeselin lu yee."

"Lah bodo amat lah bacot amat..."

Keduanya tertawa pelan mendengar nyanyian Nova yang sedikit kocak.

~~~~~~~~~~

Tiba - tiba motor berhenti dan ternyata sudah sampai ditempat tujuan vaza.

Nova mengedarkan pandangannya. Tempatnya lumayan bagus tapi sepi sekali hanya terdapat pohon dan danau kecil. Apa yang akan dilakukan vaza ditempat ini atau jangan-jangan... Ah sempit sekali pikiranmu nova.batin Nova.

"Turunlah. Mau jadi batu diem terus?" Suara yang tiba-tiba mengintrupsi. Dan membuat nova kembali ke alam nyata.

Nova cengengesan lalu segera membuka helm dan turun.

"Kita ngapain si kesini?" Tanya Nova.

"Ngapain kek, udah ikut aja"

Vaza menarik tangan Nova membawanya kesatu pohon yang ternyata terdapat rumah diatasnya -rumah pohon- sederhana hanya sebuah rumah berbentuk kotak tanpa ada pintu maupun jendela yang menutupi bagian dalam rumah pohon tersebut. Hanya ada sedikit celah ditengah rumah pohon itu yang tentunya pintu untuk bisa berada didalam sana.

Nova mengernyit bingung. Vaza yang melihat itu langsung bersuara.

"Ayo naek." Ajak vaza.

"Eh emang bisa? Kuat gak tuh rumah pohonnya? entar jatoh lagi."

"Bawel deh ini seratus persen kuat. lagian lu kan tripleek." Vaza ngacak-acak pelan rambut Nova.

Nova diam membisu. Apa...apa yang terjadi padanya nafasnya tercekat, detak jantung nya.. ada apa dengan jantungnya dan seperti ada yang...berterbangan diperutnya. Mungkin menurut kalian lebay tapi itulah yang dirasa.

"Heh naek buruan diem aja." Suara vaza kembali membangunkannya dari khayalan.

Vaza sudah naik setengah tangga dia menyadari kalau Nova kembali diam.

NOVAZA[✓] (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang