Mahar yang diinginkan

48 3 0
                                    

Selepas mengganti pakaiannya Abraham dan bilqis turun kebawah bersamaan,bilqis duduk disamping Abraham.

"Sayang jika perempuan sudah menjadi seorang istri maka setiap keperluan suaminya harus disiapkan,jangan buat suamimu menjadi tersinggung karna itu akan membuat Allah murka." Ucapan bunda sebenarnya untuk menjelaskan kepada bilqis bahwa melayani suami hukumnya wajib dan yang sekarang bilqis lakukan adalah sikap yang salah.

Seolah paham dengan ucapan sang bunda bilqis langsung mengambil piring Abraham dan menyiapkan segala makan untuk Abraham.

"Alhamdullilah anak Abi ternyata sudah mengerti bagaimana cara melayani suami dengan baik,Abi jadi makin bahagia melihat bilqis yang seperti ini"

"Ih Abi apaan sih kan mulai lagi deh" ucap bilqis memajukan bibirnya

Sedangkan yang lain hanya ikut tertawa melihat sikap bilqis yang seperti anak kecil.

"Abi" panggil kak fakih

"Iya kak ada apa?"

"Fakih ingin segera mengkhitbah zahra"

Aku langsung terbatuk mendengar itu pasalnya zahra tidak ada cerita mengenai proses taarufnya.

"Minum dulu sayang" Abraham langsung memberikan segelas air putih kepada bilqis

"Kapan kakak mau?" Abi yang begitu semangat langsung berdiri.

"Tidak sekarang abi tapi tunggu selesai repsesi pernikahan bilqis" kak fakih nampak tersenyum melihat respon sang Abi.

"Abi kira sekarang"

"Sepertinya Abi terlalu bersemangat" ucap bunda

"Bun jika itu hal baik apa salahnya kita segerakan" ucap Abi

"Iya betul juga itu bun" ucap kak fakih

"Abang Ibrahim kapan nyusul??" Tanya bunda karna pasalnya kak Ibrahim itu terlalu tertutup mengenai perasaan.

"Betul itu bang,jangan terlalu fokus ke pekerjaan ingat juga masa depan" jelas Abi

"Abang sebenarnya sedang dalam proses juga Abi,tapi abang masih ragu tunggulah sampai abang benar-benar siap baru akan abang katakan pada Abi." Ucap kak Ibrahim lesu.

Akhirnya makan malam pun berjalan dengan baik dan gelak tawa aku memetuskan untuk membantu bunda membersihkan meja makan sedangkan mas Abraham sedang duduk bersama Abi,kak Ibrahim dan juga kak fakih mereka menceritakan mengenai hal yang terjadi di negeri ini.

Selepas semua selesai aku memutuskan untuk pergi kekamar dan disitu aku melihat kak Abraham sedang sibuk membaca buku hadist.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam" mas Abraham melirik ku dan kemudian dia tersenyum sebelum kembali membaca buku tersebut.

"Mas sudah sholat isya?"

"Sudah sayang"

Aku membiarkan mas Abraham yang masih sibuk membaca buku hadist tersebut,kemudian aku pergi ke kamar mandi untuk berwudhu dan langsung melaksanakan sholat isya.

Ketika selesai melaksanakan sholat aku merasa sepertinya mas Abraham memperhatikan ku.ketika sudah selesai aku langsung duduk di kursi yang ada dikamarku mas Abraham pun menghampiriku.

"Bilqis"

"Iya mas" aku sedikit gugup melihat mas Abraham

Mas Abraham langsung mengangkat daguku dan tersenyum.

"Bilqis bolehkah saya melepaskan jilbabmu,bukankah kita sudah halal tapi kenapa kamu seolah beranggapan belum halal"

Ucap mas Abraham seolah menyadarkan bahwa aku sudah melakukan kesalahan.akupun memberanikan diri untuk menatap mata mas Abraham dan menganggukan keinginan mas Abraham.

Mas Abraham tersenyum kemudian mas Abraham melepaskan jilbabku.

"Rambutmu indah dan juga harum aku menyukainya".kemudian mas Abraham mencium lama rambutku

Aku yang melihat kelakuan mas Abraham mendadak kaku,aku hanya bisa menutup mata karna jantungku yang berdetak tak seperti biasanya.

Mas Abraham tertawa melihat tingkah ku "hei sayang kenapa kamu kaku gitu" goda mas Abraham dan ya apalagi pipiku sudah panas dan pastinya sudah merah seperti kepiting rebus.

"Aku beruntung memiliki mu bilqis" kemudian mas Abraham mencium keningku.

Setelah itu mas Abraham mengangkat daguku "sayang adakah mahar yang ingin kau minta tapi belum mampu kau sampaikan??" Tanya mas Abraham dengan wajah serius.

"Hmm ttidak mas" jawabku gugup

"Benarkah jika ada katakan saja aku akan memberinya" jawab mas Abraham yang menatap mataku dan mencari kebenaran.

"Sebenarnya ada mas bolehkah bilqis miminta mas Abraham membacakan surah Ar-Rahman bilqis tidak keberatan mas berapa sanggupnya" bilqis masih menundukkan kepalanya karna dia baru sadar bahwa suaminya pasti akan kesulitan membaca ayat tersebut.

"Baiklah saya akan membacakannya untukmu" kemudian Abraham mengambil Alquran ia berikan kepada bilqis dia ingin bilqispun ikut menyimak barangkali bacaan ayatnya ada yang salah.

Abraham kemudian membaca ayat tersebut ya perlahan bacaan demi bacaan membuat air mata bilqis mengalir mas Abraham sungguh benar-benar membaca surah tersebut walaupun masih terbatah untuk mengingat namun mas Abraham mampu menyelesaikan surah tersebut.

Bilqis benar-benar terbuat kagum melihat suaminya tersebut.selesai membaca surah tersebut mas abraham kembali melihat bilqis dan menghapus air mata di pipinya.

"Masih adakah mahar yang kamu inginkan bilqis" tanya mas Abraham

"Tidak mas terima kasih suara mas sangat indah" ucap bilqis sesegukan

"Terimakasih kembali sudah mau mendengarkan,baiklah ayo kita tidur dan istirahat karna besok kita akan melihat sejauh mana kondisi gedung repsesi kita nanti.

Abraham kemudian memegang bahu bilqis dan menidurkan bilqis ke tempat tidur. "Sekarang kamu tidur jangan lupa baca doa" mas abraham yang menatapku kemudian mencium lama keningku, " selamat malam istriku" dan berlalu meninggalkan tempat tidur.

Mas Abraham merebahkan dirinya dikursi panjang yang ada dikamarku,
Pasti akan menyiksa tidur disana.

"Mas"

"Iya ada apa sayang"

"Mas tidak usah tidur disitu,tidur saja disini bukannya kita sudah halal bilqis tidak keberatan jika berbagi tempat tidur lagian disini masih lebar"

"Mas Abraham pun mengangguk dan langsung tidur disampingku"

Kami tidur saling berhadapan walaupun masih dibatasi dengan guling tapi setidaknya kami tidak ada tidur yang membelakangi satu sama lain.













Bersambung!!!!!

Jangan lupa vote,dan komen
Kritik dan saran sangat saya harapkan :)

Proud to be a MuslimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang