Chap Lima Puluh Satu✔

55.7K 1.8K 50
                                    

Aldo berjalan mengitari kantor sang ayah, kini ia tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa. Lahan sawah, buah-buahan, kebun teh dan kebun kopi milikinya tersebar dimana-mana. Hebat? Tentu, tidak sia sia ia mengambil jurusan pertanian.

Walaupun pendidikannya sudah tamat, ia masih tetap di Solo. Ia akan kembali ke Jakarta bersama dengan Keyla, itu janji nya dengan Keyla enam tahun yang lalu. Di umur nya yang menginjak 25 tahun, ia benar-benar menjadi pengusaha muda yang amat sukses.

Selama enam tahun ia tidak pernah sama sekali melirik wanita lain. Hati nya sudah terpatri ke satu wanita yang delapan tahun ini selalu mengisi hatinya. Keyla.

Aldo terus memandangi foto bingkai yang berisikan dua pasang kekasih yang tersenyum bahagia di dalam ruangannya saat ini, setelah mengitari kantornya ia kembali ke ruangan miliknya. Mungkin, pelabuhan terakhirnya memang untuk Keyla seorang. Dari zaman SMA sampai punya perusahaan masing-masing, mereka masih bersama. Berbeda dengan teman-temannya yang putus nyambung.

"Mungkin kamu memang pelabuhan terakhirku. Kuharap seperti itu, sayang."

Aldo mengangguk pasti sambil tersenyum, ia mengambil handphone di dalam sakunya dan mendial nomer seseorang.

"Assalamualaikum, bunda!"

"Waalaikumusalam, sayang. Gimana kabarmu nak?"

Ya, itu adalah mama Aldo, namanya Risa, sahabat dari Viona juga Gerald. Risa Aldena Cath.

"Alhamdulillah abang sehat, bun. Bunda sendiri gimana? Ayah? Cella, Cello? juga gimana kabarnya Bun?"

"Alhamdulillah, semua nya sehat bang. Cuma kemarin Cella sempet demam manggilin nama abang nya terus. Mungkin kangen kali.."

"Cella sakit ma? Sakit apa? Sekarang udah sembuh?"

Yang dimaksud Cella itu adalah Marcella Alfayra Cath, Cella memiliki kembaran Marcello Alfred Cath, Adik dari Aldo, sekarang umur adik nya itu 12 tahun.

"Udah ko, bang."

"Syukur deh."

"Kamu kapan kembali ke Jakarta, bang?"

"Tunggu Keyla, bun. Keyla enam bulan lagi kuliah nya selesai, abang mau kembali ke Jakarta kalau bareng sama Keyla. Biar langsung kawin, hehe."

"Kawin, kawin! Nikah dulu baru kawin. Memang Keyla mau nikah sama kamu bang?"

"Pasti mau lah, bun! Jelas abang cakep kayak gini ya kali ga mau! Memperbagus keturunan itu ga ada salah nya, bun."

"Semoga mau.."

"Harus mau! Kalau ga nanti abang bakal culik Keyla, terus kawin lari!"

"Kamu sekali lagi ngomong kawin mama pecat jadi anak! Nikah dulu baru kawin, abang!"

"Iyya bun, iyya. Abang maaaa salah terus emang."

"Bagus kalau ngaku."

"Yaudah lah, abang mau lanjut kerja dulu. Assalamualaikum, bundaaa."

"Iyya, waalaikumusalam."

Bip!

>>><<<

Seperti yang direncanakan lima hari lalu, keluarga Ethan dan keluarga Gerald melaksanakan acara lamaran anak mereka. Bertepatan di rumah Ethan yang benar-benar disulap bak istana di kerajaan dongeng.

Semua sudah dipersiapkan dari mulai cincin, dan undangan untuk keluarga, dan kerabat dekat saja.

Tepat hari ini, acara itu akan di gelar. Fara yang sudah meyakinkan dirinya untuk dipinang oleh Andra, sudah yakin. Andra, lelaki itu terlihat lebih santai berbeda dengan Fara.

Fara tampil sangat cantik, dengan gaun simple elegant berwarna navy dengan sedikit bercak warna biru laut, H-heels yang tidak terlalu tinggi berwarna putih dengan bercak warna emas, serta riasan di wajah nya yang membuat siapapun yang melihat nya akan terkagum-kagum saking cantik nya.

Sedangkan Andra, lelaki itu memakai tuxedo senada dengan gaun Fara, yaitu Navy dengan baju dalamnya berwarna putih. Tampan, sangat tampan. Baru saja lamaran sudah seperti ini? Seperti apa mewah nya nanti saat dilangsungkan?

>>><<<

Andra bersimpuh dihadapan gadis yang amat tampil sangat cantik. Ia tersenyum penuh arti, setelah menyanyikan lagu kesukaan Fara tadi.

"Yuu! Untuk pangeran kita, eh? Pangeran nya putri dong! Ayo pasangkan cincin di jari manis putri wahai pangeran, hehe." ujar sang MC.

Andra tersenyum, ia mengambil tangan kanan Fara, ia elus punggung tangan mulus itu, lalu ia sematkan cincin berlian elegant dijari manis Fara.

"Will you marry me?" ucap Andra lantang.

"Yes, i will."

Andra tersenyum, ia sudah terlewat bahagia untuk saat ini. Di saksikan banyak orang, kerabat dan keluarga ia melamar gadis-nya. Cinta semasa SMA-nya berlanjut ke jenjang yang lebih serius.

Andra harap, setelah ini, mulai detik ini, Fara hanya menjadi miliknya. Dan gerbang kebahagiaan sudah didepan mata, hanya tinggal selangkah mereka masuk kedalam istana keduanya. Menyenangkan bukan?

>>><<<

"Andra, aku sedih."

"Lho? Kamu sedih kenapa? Seharusnya kamu bahagia, sayang." kata Andra sambil mengelus surai Fara.

"Aku sedih, Keyla, sahabat sekaligus calon adik ipar aku ga dateng." kata Fara lirih.

"Di hari selangkah aku bahagia justru dia ga dateng." sambungnya.

Andra tersenyum, "Kamu tau sendiri kan? Keyla lagi kuliah di Padang, dia udah janji sama kita, tunangan kita ga dateng di hari pernikahan dia harus dateng."

"Iyya, Ndra."

"Udah dong jangan sedih lagi, nanti jeleknya ilang,"

"Ih ngeselin banget!" Andra tersenyum.

"Far? Kamu cantik banget tau. Aku ga sia - sia jadiin kamu sebagai calon istri aku. Aku harap, dengan keputusan kita saat ini kita bisa menjalani hidup lebih bahagia lagi kedepannya." Andra mengelus pipi mulus yang sedikit gempal Fara lalu mencium kening gadisnya dan mengusap surai hitamnya.

"Aamiin." Fara menenggelamkan kepalanya di dada bidang Andra.

Semoga semua ini benar-benar berakhir dengan indah.

>>><<<

Duu udah lama bngt ya ga up hehe, jangan bosen ya:* ikutin terus cerita ku.

Jangan lupa vommentnya!

FAKE NERD GIRL [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang