Part 4

2.8K 286 41
                                    

***

Seminggu berlalu, dan itu sedikit tak mudah bagi Ziva. Akilla dengan sengaja membuatnya kesal dan menyulitkan dirinya.
Menyenggol setiap berpapasan itu sudah hal biasa. Yang paling menyebalkan dia akan dengan sengaja menumpahkan minuman atau tinta ke design yang sedang Ziva kerjakan.

"Si fake diva itu tak melakukan hal aneh lagi padamu kan?" tanya Nila prihatin.

Ziva menjuihkan bibir ke arah tong sampah.

Nila melihat ke arah yang ditunjuk Ziva dan tak bisa menahan geram. "Dia membuang designmu ke tong sampah? Beraniberaninya dia. Dia pikir karena Boss menyukainya dia bisa seenaknya melakukan hal itu padamu? Dan satu hal yang aku tak mengerti. Di memiliki permusuhan apa denganmu sampai melakukan hal menjengkelkan seperti itu ish."

"Sudahlah tak usah dipedulikan. Ayo kita ke ruang pertemuan saja. Hasil lomba design kita akan diumumkan." Kata Ziva malas membahas tentang Akilla lagi. Akan ada saatnya dia membalas dendam. Tapi tak sekarang. Orang yang menghancurkan hidupnya harus ikut hancur juga. Kehancuran mereka akan dia jadikan pijakan untuk bangkit membangun kembali hidupnya yang sudah menjadi puing.

***

Di ruang pertemuan sudah banyak orang berkumpul. Mereka tak sabar menunggu pengumuman pemenang. Bagi karyawan tak berstatus tinggi ini seperti sebuah harapan baru.

Baru saja pembawa acara mengumumkan juara kedua. Itu dimenangkan oleh orang dari timnya Shafira. Dia salah satu designer utama juga. Dan timnya selalu jadi langganan juara.

Tiba saatnya untuk mengumukan juara pertama. Semua orang sudah harapharap cemas.

Semua tibatiba hening ketika nama sang pemenang disebut.

"Hah siapa barusan?"
"Aku baru dengar namanya?"
"Yang mana sih orangnya?"
"Dia yang digosipkan dengan Boss itu."

Banyak lagi katakata bisikan di sekitar Ziva setelah namanya disebut.

"Aaarggghhh selamat Zivaaaaa!"

Teriakan Nila membuat semua orang melihat ke arah mereka.

"Aku?" tanya Ziva menunjuk diri sendiri.

"Iya kau!" Nila mengangguk senang.

"Seriusan aku?" Ziva masih tak percaya.

"Iya. Cepat sana naik ambil hadiahmu!"

Rekanrekan Ziva yang lain satu persatu memberi selamat.

Dengan percaya diri dia pergi ke podium.

"Jadi kamu Ziva?" tanya pembawa acara.

Ziva mengangguk.

"Karya kamu benarbenar luar biasa. Tak heran jika jadi yang pertama. Selamat."

"Terimakasih!"

"Okay langsung saja untuk penyerahan hadiah seperti biasa kita undang kepala departemen design perusahaan kita. Kepada beliau dipersilakan naik ke panggung."

Seorang wanita cantik naik dengan anggun.

"Selamat karena memenangkan tempat pertama." Ucapnya pada Ziva. "Kalau tidak salah kamu belum lama kan bergabung di perusahaan ini?"

"Iya."

"Tapi pencapaian kamu sungguh luar biasa. Jujur saya terkejut."

"Terimakasih."

MY UNINTENDEDWhere stories live. Discover now