26. I Need You

679 43 14
                                    

"Mengapa aku masih saja membutuhkanmu meski aku tahu akan tersakiti lagi."

- I Need You (BTS) -

🐥🐥🐥

Sudah beberapa hari ini Lala benar-benar menjauh dari kehidupan Dirga. Dia sama sekali tidak pernah lagi berinteraksi dengan lelaki itu, bertemu pun jarang. Jadwal masuk mereka yang berbeda karena kelas 12 masuk pagi dikarenakan ada persiapan untuk ujian dan pulang cepat, juga menjadi faktor penyumbang jarak di antara mereka.

Lala menjalani harinya seperti biasa, masuk kelas, belajar dan berorganisasi dengan baik. Hubungannya dengan Resta juga baik-baik saja. Tidak ada acara canggung satu sama lain, atau seperti itulah yang berusaha mereka tampilkan di depan orang-orang.

Siang ini, Lala berencana ke perpustakaan untuk mencari referensi laporan tugas Kimianya bersama Meta, sebelum sahabatnya satu itu ijin ingin ke toilet dengan alasan sakit perut. Alhasil, dirinya harus seorang diri menuju ke perpustakaan, karena bisa dipastikan Meta tidak akan kembali sampai bel masuk berbunyi.

Lala berjalan menyusuri koridor yang ramai oleh murid-murid kelas 10 maupun 11 yang sedang ingin menuju kantin. Mata Lala mengedar untuk melihat sekeliling, hingga tanpa sengaja ia melihat dua teman Dirga di sana, tapi tidak dengan lelaki itu.

Seharusnya kelas 12 sudah boleh pulang, tetapi kenapa gerombolan itu masih di sana?

"Nyariin Dirga, ya?"

Lala berjengit kaget di tempatnya karena suara yang tiba-tiba saja menginterupsi dari belakang. Ia berbalik dan menemukan senyum cerah milik Rayan di sana.

"Kak Rayan?!"

"Ngapain melotot begitu ngeliatin kantin, huh?"

"Bukan urusan kakak, yeee."

"Nyariin Dirga pasti."

Mata Lala langsung melotot tidak terima. Ia sama sekali tidak mencari keberadaan lelaki itu, hanya saja ia penasaran. Jika teman-teman Dirga  masih berada di area sekolah, lalu bagaimana dengan lelaki itu?

"Nggak. Jangan ngaco, deh, Kak. Yaudah, Kak Rayan, gue duluan, ya!"

Lala langsung melangkah pergi ketika Rayan melemparkan senyum mengejek kepadanya. Lala tidak peduli tentang apa yang ada di pikiran Rayan. Lebih baik ia kembali fokus pada tujuan awalnya untuk mencari buku di perpusatakaan.

🐥🐥🐥

Perpustakaan sekolahnya memang tidak pernah ramai. Hanya ada satu dua murid yang mengunjungi tiap harinya. Entah mereka hanya mencari tempat sepi untuk tidur, atau siswa kelewat rajin yang selalu menjadikan perpustakaan sebagai tempat menambah ilmu.

Setelah beberapa buku terkumpul di tangannya, Lala membawa buku-buku tersebut pada sebuah meja panjang di pojok. Di sana hanya ada satu lelaki yang sedang menjatuhkan kepalanya pada lipatan tangan, tertidur. Lala sama sekali tidak menghiraukannya, memilih acuh dan mengambil tempat di seberang lelaki itu untuk memilah kembali buku-buku yang menurutnya sesuai dengan apa yang sedang ia cari.

Ketika sedang membaca tiap bab buku tersebut, ponselnya berdering, menandakan ada pesan masuk.

Meta : Lala lili lulu, maaf yaa... perut gue melilit banget ini, jadi gabisa nyusul lo ke perpus.

Lala mengumpat dalam hati. Tentu saja ia tahu itu hanyalah alasan Meta saja bahwa perempuan itu tidak mau menemaninya. Lala menjatuhkan ponselnya tanpa sengaja dengan suara yang cukup keras. Apalagi keadaan perpustakaan yang sepi membuat suara jatuh berdebumnya lumayan kencang.

Beside Me √Where stories live. Discover now