Palsu

34 15 21
                                    

Lebih dari dua tahun aku hidup di kota ini, namun belum sempat berkeliling jauh. Oleh karenanya aku sempat bingung saat temanku datang dari luar kota dan memintaku mengajaknya jalan-jalan. Mau aku bawa ke mana?


Terputuslah satu ide mengajaknya ke kota lama untuk mencuri pemandangan keramaian dan bangunan-bangunan bernuansa tua di sana. Mengabadikannya dalam lensa kamera, lantas mengunggah di media sosial disertai kata-kata manis.


Kami berangkat naik angkutan kota. Setelah sampai, kami mencari tempat yang bisa kami datangi untuk membeli makan karena kami belum makan sejak siang. Sekarang sudah hampir magrib dan kami kelaparan.


Selepas magrib, kami mulai keliling kota lama. Mencari pemandangan malam di sana. Berjalan-jalan sambil sesekali berhenti untuk duduk dan mengecek foto.


Kami berjalan lagi, tanpa arah ataupun peta, sampai akhirnya bertemulah kami pada satu gang sempit yang gelap. Menakutkan


Namun, temanku ingin uji nyali katanya, maka kami masuk ke gang sempit itu.


Aku beruntung memakai masker karena bau aneh yang sungguh menyengat. Perasaanku tidak enak sama sekali. Ini sangat gelap. Aku takut. Namun, kami tetap melanjutkan jalan hingga akhirnya gang sempit dan gelap itu berujung.


'PRANG'


"Ngapain kalian di sini?"


Suara itu mengagetkan kami.


Aku dan temanku menengok ke belakang, mendapati seseorang berambut gondrong menatap kami dengan mata merah berkilat. Di tangannya ada botol kaca berisi entah minuman apa. Tanpa aba-aba, aku menarik temanku untuk pergi dari sana.


Ujung gang itu mengantarkan kami pada perbukitan sampah. Ini lebih menyeramkan dari gang sempit tadi. Tak jauh di balik keagungan dan keanggunan kota lama, ternyata ada tempat seperti ini? Bekas pasar yang dibongkar? Gunungan sampah? Preman-preman mabuk yang menambah kesan menyeramkan? Orang memuja kota lama, padahal kota lama punya hal buruk di baliknya?


Saat itu, aku cuma ingin pulang. Semua ini palsu. Kota lama hanya sampul dari gang sempit gelap, dan tempat menakutkan yang tidak punya nama. Aku benci.

narma kartala✓Where stories live. Discover now